TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Hidrosalping, Penyebab Gangguan Kesuburan pada Perempuan

Salah satu penyebab infertilitas pada perempuan

ilustrasi dukungan kepada perempuan yang mengalami hidrosalping (pexels.com/RODNAE Productions)

Kehadiran buah hati adalah harapan bagi setiap pasangan suami istri yang sedang menjalani program kehamilan. Namun, upaya mewujudkannya kadang tak selalu mulus. Beberapa kondisi kesehatan bisa menjadi penyebab sulit hamil, misalnya bila salah satu atau kedua pasangan memiliki gangguan kesuburan atau infertilitas. 

Baik laki-laki maupun perempuan berpotensi mengalami infertilitas karena beragam faktor. Pada perempuan, salah satu penyebab yang mungkin mengakibatkan infertilitas adalah hidrosalping atau hydrosalpinx. Ini merupakan kondisi kelainan di organ reproduksi perempuan yang mengganggu proses pembuahan sel telur.

Mengapa hidrosalping bisa terjadi dan bagaimana perawatannya? Simak penjelasan lengkapnya yang telah dirangkum untukmu berikut ini!

1. Apa itu hidrosalping?

Mengacu Healthline, istilah hidrosalping berasal dari kata "hydro" yang berarti air dan "salpinx" yang artinya saluran tuba. Hidrosalping merujuk pada kondisi terjadinya penyumbatan tuba falopi yang tertutup oleh cairan. 

Tuba falopi sendiri merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Saluran ini terbagi di sisi kiri dan sisi kanan mengelilingi rahim. Penyumbatan hidrosalping biasanya terjadi di ujung tuba falopi letaknya di dekat ovarium. Hidrosalping bisa dialami di satu ujung saluran tuba ataupun keduanya.

Baca Juga: 5 Manfaat Cuka Apel untuk Kesuburan, Benarkah Manjur?

2. Lebih jauh tentang penyumbatan tuba falopi

ilustrasi anatomi tuba falopii (melakafertility.com)

Dalam sistem reproduksi yang normal, tuba falopi berfungsi sebagai jalur perjalanan dari sel telur yang telah berovulasi untuk mencapai rahim. Tuba falopi  juga bertugas menjadi tempat pertemuan untuk sel sperma membuahi sel telur. 

Sel telur yang telah dibuahi (embrio) akan turun ke tuba, kemudian masuk dalam ke rahim dan menempel di dinding rahim. Jika jalur tuba ini terblokir, maka sel telur tidak bisa melakukan perjalanan dan kehamilan tidak terjadi. Jadi, adanya kondisi ini bisa menjadi penyebab gangguan kesuburan pada perempuan.

3. Masih adakah peluang untuk hamil?

ilustrasi sulit hamil (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Seperti halnya tuba falopi, ovarium juga hadir sepasang. Bagi mayoritas perempuan, ovarium tidak melepaskan sel telur secara bersamaan tiap bulan.

Bila salah satu tuba falopi terkena hidrosalping dan sisi lainnya tidak, maka kehamilan tetap mungkin terjadi. Akan tetapi, hal tersebut membawa risiko dan komplikasi. Bisa saja saluran yang rusak dapat mengeluarkan cairan ke dalam rahim yang akan menimbulkan masalah.

Mengutip Healthline, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa hidrosalping bisa memengaruhi aliran darah di rahim dan ovarium. Kondisi tersebut akan memengaruhi proses kehamilan.

4. Penyebab hidrosalping

Merujuk Verywell Family, penyebab paling umum hidrosalping adalah adanya infeksi jangka panjang pada tuba falopi. Infeksi ini dapat dipicu dari penyakit menular seksual, usus buntu yang pecah, atau infeksi lain yang berdampak pada sistem reproduksi.

Hidrosalping juga bisa disebabkan oleh perlengketan (jaringan parut) serta penebalan dinding rahim (endometriosis). Kondisi-kondisi tersebut akan membuat tuba falopi tampak membesar karena terisi cairan. 

5. Gejala dan deteksi

ilustrasi periksa kehamilan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Satu-satunya gejala yang bisa dideteksi dari hidrosalping adalah ketidaksuburan. Infertilitas menandakan bahwa ada yang salah, dan terbukti ketika sudah mencoba program hamil namun tak kunjung berhasil. Diagnosis juga baru bisa ditegakkan setelah gagal hamil setidaknya dalam waktu satu tahun.

Meski kebanyakan perempuan tidak memiliki gejala apa pun kecuali terdeteksi tidak subur, sebagian akan mengalami nyeri panggul atau keputihan yang tidak normal. Maka dari itu, bila ingin memastikan apakah infertilitas disebabkan oleh hidrosalping, kamu bisa memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan guna mendapatkan hasil akurat.

Baca Juga: Laki-Laki dan Perempuan Bisa Alami Infertilitas, Kenali Gejalanya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya