TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Rangsangan dan Gairah Seksual, Dianggap Sama!

Setelah baca ini kamu gak bakal bingung perbedaannya lagi

ilustrasi perbedaan rangsangan dan gairah seksual (unsplash/Filipp Romanovski)

Apakah kamu pernah mengira kalau rangsangan seksual dan gairah seksual adalah hal yang sama? Kini saatnya meluruskan persepsi tersebut. 

Faktanya, kedua hal tersebut meskipun sekilas dianggap sama namun memiliki makna berbeda. Lewat artikel ini kita akan melihat apa saja perbedaan rangsangan dan gairah seksual berdasarkan konsep siklus respons seksual. 

1. Memahami siklus respons seksual

ilustrasi perbedaan rangsangan dan gairah seksual (unsplash.com/Jonathan Borba)

Dilansir Cleveland Clinic, siklus respons seksual adalah pola perubahan fisik dan emosional yang terjadi ketika individu berpartisipasi dalam aktivitas seksual. Siklus ini menjelaskan bagaimana tubuh bereaksi terhadap rangsangan seksual.

Dengan mengacu pada urutan perubahan yang terbagi menjadi empat tahap, yaitu keinginan (libido), rangsangan seksual, orgasme dan resolusi, baik laki-laki maupun perempuan dapat mengalami fase-fase tersebut meski mungkin tidak pada waktu bersamaan.

Namun, dimungkinkan beberapa tahap tidak selalu ada atau tidak berurutan pada orang yang berbeda. Mempelajari perbedaan ini dapat membantu seseorang lebih memahami tubuh dan respons seksual yang bisa meningkatkan pengalaman seksual.

2. Apa itu gairah seksual?

Fase pertama yang disebut dengan desire ini menggambarkan sebuah keinginan atau kepemilikan pikiran yang bisa membangkitkan gairah seksual. Gairah seksual atau libido sendiri merupakan dorongan seks yang membuat mental dan fisik seseorang bersemangat untuk terlibat dalam aktivitas seksual. 

Libido yang merupakan bagian dari keadaan mental memberi pengertian bahwa gairah seksual lebih banyak berhubungan dengan otak dibanding alat kelamin. Menurut Verywell Mind, gairah seksual ini dapat disebut juga sebagai nafsu atau keinginan seksual. 

Baca Juga: 5 Penyebab Tiba-tiba Terangsang, Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan

3. Bagaimana dengan rangsangan seksual?

ilustrasi pasangan memberikan rangsangan seksual (pexels.com/cottonbro)

Rangsangan seksual di sisi lain mengacu pada respons fisiologis terhadap gairah seksual. Seseorang bisa terstimulasi dari rangsangan seksual yang dilakukan sendiri atau dengan pasangan. 

Perasaan terangsang ini membuat tubuh mengalami perubahan fisik dan emosional. Beberapa respons fisik ketika menerima rangsangan mengacu laman Planned Parenthood antara lain:

  • Pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah terus meningkat. 
  • Puting, labia, dan klitoris menjadi sangat sensitif,
  • Penis menjadi keras dan berdiri (ereksi).
  • Ujung penis terasa basah.
  • Vagina menjadi lebih basah (terlumasi) dan membengkak karena adanya peningkatan aliran darah.
  • Otot menjadi tegang. 

Rangsangan seksual juga dapat terjadi ketika bagian tubuh tertentu yang sensitif disentuh. 

4. Zona sensitif seksual

Beberapa bagian tubuh memiliki banyak ujung saraf yang bisa membuat merasa terangsang saat disentuh. Area tubuh itu disebut dengan zona sensitif seksual. Zona sensitif seksual terbesar bagi kebanyakan orang adalah area genital; vulva, klitoris, labia, vagina, anus, penis, skrotum dan prostat. 

Sementara itu, zona sensitif seksual umum lainnya termasuk payudara dan puting, leher, bibir, mulut, lidah, punggung, jari tangan, jari kaki, tangan, kaki, daun telinga, bokong dan paha. 

Setiap bagian dari tubuh dapat dianggap seksual secara berbeda oleh tiap orang.  Apa yang terasa baik bagi sebagian orang belum tentu sama bagi orang lain.

Baca Juga: 5 Hal Mudah yang Bisa Memancing Gairah Seksual Pasangan, Tambah Intim!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya