TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa Bumil Pendarahan setelah Berhubungan Seks? 

Bisa menjadi tanda awal kehamilan atau persalinan

ilustrasi pasangan suami istri (pexels.com/Dewey gallery)

Pada dasarnya, kehidupan seksual sama pentingnya dengan kebutuhan biologis lainnya bagi pasangan suami istri (pasutri). Selama masa kehamilan tubuh mengalami banyak perubahan yang tidak dirasakan sebelumnya. Kondisi istimewa ini membuat sebagian pasutri lebih berhati-hati dan mengira seks saat hamil itu berbahaya.

Sebenarnya, suami istri tetap bisa berhubungan intim dengan prinsip aman selama keadaan ibu dan janin sehat. Namun, ada kondisi khusus ibu hamil (bumil) perlu menghindari berhubungan intim dengan suami.

Buku berjudul Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan menyebutkan berhubungan seksual sebaiknya dihindari bagi ibu bumil dengan riwayat persalinan prematur, keguguran, keluar cairan atau darah yang tidak diketahui penyebabnya, plasenta previa, serta penyakit menular seksual.

Pada beberapa kasus bumil mengeluarkan darah saat berhubungan seksual. Apa saja penyebab bumil perdarahan setelah berhubungan seks? Simak penjelasannya, ya!

1. Perbedaan flek dan perdarahan

ilustrasi darah (pexels.com/Polina Kovaleva)

Flek dan pendarahan sekilas terlihat serupa karena sama-sama mengeluarkan darah. Namun, ternyata ada perbedaan di antara keduanya. Laman Cleveland Clinic menyebutkan perdarahan meneteskan darah dengan jumlah banyak, sedangkan flek berupa bercak darah yang sedikit.

Jika diukur memakai pembalut, flek hanya menetes sedikit dan tidak berlangsung lama. Perdarahan akan memenuhi pembalut dan keluar terus menerus.

Baca Juga: Plus Minus Berhubungan Seks saat Menstruasi Menurut OBGYN

2. Penyebab keluar darah setelah berhubungan seks

ilustrasi awal kehamilan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Setelah memadu kasih dengan pasangan, keluar darah dari miss V membuat bertanya-tanya. Apalagi ibu memasuki periode kehamilan, keadaan janin menjadi prioritas dan muncul kekhawatiran tersendiri. Apa saja penyebabnya?

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyebutkan kasus pendarahan selama kehamilan terjadi pada 15 sampai 25 persen perempuan ketika 12 minggu pertama. Dilansir dari laman Healthline, penyebab pendarahan ringan yang umum terjadi setelah berhubungan intim antara lain:

  • Pendarahan implantasi (tanda awal kehamilan)
  • Leher rahim lebih sensitif saat hamil
  • Luka pada vagina
  • Ektropion serviks
  • Adanya infeksi
  • Tanda awal menuju persalinan

3. Pendarahan yang perlu diwaspadai

ilustrasi ibu hamil (unsplash.com/Suhyeon Choi)

Darah keluar dengan jumlah banyak setelah berhubungan seksual bukan sesuatu yang normal. Pendarahan hebat terkadang disertai rasa nyeri hebat, demam, atau gejala lainnya. Laman Verywell Family menyebutkan penyebab serius bumil mengeluarkan darah setelah berhubungan intim yaitu kehamilan di luar kandungan (ektopik), plasenta previa, serta ablasio plasenta.

Kehamilan di luar kandungan apabila ukuran semakin membesar dapat membahayakan kondisi ibu. Plasenta previa yaitu keadaan plasenta yang menutupi jalan lahir dengan gejala utama perdarahan dari vagina. Ablasio plasenta adalah lepasnya plasenta dari dinding rahim selama kehamilan. Kondisi ini menimbulkan berkurangnya nutrisi ke janin serta timbul perdarahan hebat.

Baca Juga: Benarkah Gagal Ginjal Kronis Menurunkan Gairah Seks? 

Verified Writer

Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya