TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Hal tentang Vulva yang Terlanjur Salah Dipahami dan Perlu Diluruskan

Yakin kamu sudah tahu semuanya?

wellandgood.com

Kamu pastilah tahu bahwa vulva merupakan salah satu bagian dari sistem reproduksi. Jaringan ini berada di luar vagina dengan fungsinya sebagai pelindung bagian dalam vagina.

Namun, hal sejelas ini saja masih sering disalahpahami. Nyatanya, masih banyak yang menganggap bahwa vulva adalah organ intim wanita alias vagina. Padahal, vulva merupakan bagian yang terdiri atas labia minora, labia mayora, klitoris, kelenjar Batholin, dan rambut kemaluan.

Mengingat betapa mendasarnya informasi yang satu ini, penting buatmu memiliki wawasan yang tepat. Setidaknya mulai kini, berhentilah memercayai mitos tentang vulva berikut yang sudah terlanjur beredar di masyarakat.

1. Vulva dan vagina adalah organ yang sama

rd.com

Kerap kali, orang menggunakan istilah vagina untuk menggambarkan keseluruhan organ genital wanita. Padahal, yang dimaksud dengan vagina sendiri sesungguhnya tidak dapat kamu lihat tanpa bantuan senter dan spekulum sebab lokasinya yang berada di dalam tubuh. Karena itu, jika yang dimaksud adalah bagian yang terlihat alias di luar tubuh, maka sebenarnya itu adalah vulva yang terdiri atas beberapa bagian seperti yang disebutkan sebelumnya.

2. Semua gejala PMS terlihat di vulva

mylabbox.com

Tidak semua Penyakit Menular Seksual alias PMS menimbulkan gejala. Bahkan, beberapa jenis infeksi simtomatik biasanya justru sering disalahartikan sebagai ingrown hair, infeksi ragi, atau bahkan ISK (Infeksi Saluran Kemih).

3. Cuaca dingin tidak baik untuk vulva

livability.com

Percaya atau tidak, masih banyak orang yang percaya bahwa cuaca dingin tidak baik untuk vulva maupun genital secara umum. Padahal, baik musim panas maupun musim dingin, tak akan ada bedanya bagi vulva.

Baca Juga: Ketahui 7 Fakta Medis Unik Vagina Ini, Supaya Gak Kaget Saat Terjadi!

4. Rambut pubis perlu untuk dihilangkan

marthastewart.com

Rambut pubis alias rambut kemaluan tumbuh di area tersebut dengan tujuan khusus: memproteksi vagina dengan cara menjaga kesehatan dan mikrobioma kulit vulva secara tepat. Boleh-boleh saja kok bila kamu menggunting atau menghilangkannya sama sekali. Namun tetap saja, akan jauh lebih baik bila kamu masih menyisakan sebagian rambut.

5. Kontak kulit pada vulva tidak berdampak pada PMS

fanpop.com

Kontak kulit dengan kulit antara vulva dan area pubis lainnya juga memungkinkan terjadinya transmisi herpes genital, HPV, sifilis, dan PMS lainya. Seperti contoh, pertemuan antara air mandi dan sobekan atau luka sekecil apa pun pada permukaan vulva, infeksi akan sangat mungkin terjadi. Bahkan kamu juga tahu bukan, oral seks yang tidak melibatkan penetrasi vaginal juga memungkinkan terjadinya pertukaran infeksi dan virus ini?

6. Pakaian ketat menyebabkan nyeri pada vulva

palmveincenter.com

Nyatanya, banyak wanita yang menggunakan pakaian ketat seperti celana jins dan tidak merasakan nyeri pada vulva, kok. Hanya saja, pakaian ketat dan bahan-bahan yang tidak cukup breathable akan membuat area genital menjadi lembap. Akibatnya, sirkulasi udara yang tidak baik akan membuatmu lebih rentan terkena infeksi jamur dan iritasi hingga kemandulan.

7. Vulva tidak termasuk dalam titik rangsangan

gainswave.com

Masih berkaitan dengan poin utama, kesalahpahaman ini membuat orang berpikir bahwa vagina dan klitoris adalah pusat rangsangan terbaik. Padahal, vulva secara keseluruhan justru memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap sentuhan maupun vibrasi. 

8. Ukuran vulva berpengaruh terhadap ukuran vagina

introvertdear.com

Vulva dan vagina adalah dua entitas yang terpisah. Soal bagaimana 'penampilan' vulva juga tidak mengindikasi apa pun soal vagina. Seperti contoh, labia yang berukuran cukup besar tidak berarti ukuran kanal vaginamu juga besar.

Baca Juga: Waspada, 8 Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Mengganggu Kesehatan Vaginamu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya