TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Mitos dan Fakta Disfungsi Ereksi pada Pria, Perempuan Juga Berisiko

Jangan biarkan masa depanmu suram...

unsplash.com/Markus Spiske

Surabaya, IDN Times – Sampai sekarang, ada banyak mitos yang berseliweran di masyarakat tentang disfungsi ereksi. Gak semua bisa dipercaya loh! Dilansir dari jurnal NCBI, disfungsi ereksi sendiri adalah ketidakmampuan untuk ereksi atau mempertahankan ereksi dalam hubungan seksual.

IDN Times/Yudha

Untuk itu, Pfizer mengadakan program bertajuk “Mitos dan fakta Disfungsi Ereksi” pada 5 Desember 2018. Acara ini menghadirkan dr. Susanto Suryaatmaja MS. Sp. And, dokter spesialis andrologi dari RSU Dr. Soetomo Surabaya dan RS Adi Husada. Berikut mitos dan fakta yang berkembang di masyarakat yang perlu kamu tahu.

1. Disfungsi ereksi wajar terjadi sebagai dampak dari penuaan

pexels.com/Krunal Parmar

Disfungsi ereksi memang lebih banyak terjadi pada pria yang telah berusia tua, namun disfungsi ereksi bisa terjadi pada semua usia. Itu karena disfungsi ereksi bersifat multifaktor atau disebabkan oleh banyak faktor.

2. Disfungsi ereksi hanya memengaruhi pria

unsplash.com/Markus Spiske

Nyatanya, gak hanya pria, pasangan perempuannya juga bisa terkena dampak dari disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi pada pria dapat menyebabkan adanya perasaan ketidakmampuan, frustrasi dan rendahnya harga diri. Secara gak langsung itu akan berpengaruh pada pasangannya, terutama secara psikis dan tingkat kebahagiaannya.

Adapun, kegagalan komunikasi dengan pasangan dan penyangkalan pada masalah disfungsi ereksi dapat menimbulkan depresi, gangguan kecemasan (anxiety), dan rendahnya harga diri pria dan pasangannya.

Baca Juga: Celana Dalam atau Boxer? Pilihanmu Menentukan Jumlah Spermamu Loh!

3. Disfungsi ereksi terjadi karena kurangnya gairah seksual

mediskus.com

Banyak kondisi yang menyebabkan disfungsi ereksi, mulai dari kondisi medis, pengobatan dan faktor psikologis. Adapun, untuk mencapai ereksi yang baik dibutuhkan sirkulasi darah, fungsi saraf, hormon dan libido. Sementara, testosteron yang rendah dapat memengaruhi libido, namun bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi ereksi.

4. Disfungsi ereksi gak butuh konsultasi dengan dokter

thedoctorweighsin.com

Sebaliknya, sangat penting untuk mengonsultasikan kondisi disfungsi ereksi dengan dokter. Disfungsi ereksi mungkin dapat menjadi tanda awal untuk masalah kesehatan yang lebih serius seperti gangguan sirkulasi.

IDN Times.com

Anggapan disfungsi sebagai hal yang normal seiring bertambahnya usia merupakan salah satu mitos yang menghalangi seorang pria penderita disfungsi ereksi untuk berkonsultasi dengan dokter. Keengganan untuk berkonsultasi dengan dokter tanpa disadari dapat menimbulkan risiko yang lebih besar bagi kesehatan.” Berdasarkan penyampaian dokter Susanto.

5. Disfungsi ereksi bisa diobati dengan pengobatan herbal

retail-loyalty.org

Nyatanya, beberapa pengobatan herbal justru menimbulkan efek samping, terutama saat berinteraksi dengan obat-obatan lain yang dikonsumsi. Meskipun herbal atau natural, bukan berarti aman untuk digunakan loh.

Karena itu konsultasikan kepada dokter jika ingin mengonsumsi pengobatan alternatif, khususnya jika sedang dalam pengobatan penyakit tertentu seperti jantung atau diabetes.

6. Gak bisa ereksi gak selalu merupakan tanda disfungsi ereksi

navalwiki.info

Beberapa pria terkadang tidak dapat ereksi karena kelelahan, stres atau dalam suasana hati yang kurang bagus. Hal tersebut adalah hal yang normal. Sementara, disfungsi ereksi adalah kondisi ketidakmampuan persisten untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi untuk hubungan seksual.

Baca Juga: Buat Para Cowok, Ini 7 Kebiasaan Pakai Celana Dalam yang Berbahaya 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya