TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Benarkah Menstrual Cup Berbahaya? Simak 7 Fakta Pentingnya

Aman untuk digunakan dan ramah lingkungan

ilustrasi menstrual cup (pexels.com/vanessa-ramirez)

Ketika menstruasi atau haid, perempuan biasanya menggunakan pembalut atau tampon, atau kadang keduanya bila darah haid sedang banyak-banyaknya. Semakin ke sini, semakin banyak perempuan yang melirik menstrual cup, terutama karena alasan ramah lingkungan, karena bisa dipakai berulang kali.

Menstrual cup adalah produk kewanitaan yang bisa dipakai ulang (reusable), berbentuk seperti corong fleksibel yang terbuat dari karet atau silikon, yang dimasukkan ke dalam vagina sebagai wadah untuk menampung darah haid.

Walaupun menstrual cup bisa menampung lebih banyak darah haid serta lebih ramah lingkungan ketimbang metode lainnya, seperti pembalut atau tampon, tetapi masih banyak yang ragu, khawatir, atau takut menggunakannya. Bahkan, ada yang bilang kalau produk ini berbahaya. Benarkah demikian? Yuk, simak fakta menstrual cup di bawah ini!

1. Memahami risiko menstrual cup

ilustrasi menstrual cup (pexels.com/alina-blumberg)

Pertama, kita harus memahami apa saja risiko dari menstrual cup, salah satunya adalah iritasi pada vagina. Untungnya, ini bisa dicegah.

Iritasi bisa terjadi ketika kamu memasukkan menstrual cup tanpa pelumasan yang cukup. Dalam banyak kasus, mengoleskan sedikit pelumas berbahan air di bagian luar produk bisa membantu mencegah iritasi.

Selain itu, iritasi juga bisa terjadi bila menstrual cup yang dipakai ukurannya tidak pas atau tidak dibersihkan dengan benar di antara penggunaan, mengutip Healthline.

Pastikan untuk membaca instruksi pemakaian di kemasan produk, ya.

2. Yang harus dilakukan ketika mengalami infeksi

ilustrasi kram perut saat haid (pexels.com/sora-shimazaki)

Infeksi adalah komplikasi yang jarang dari penggunaan cangkir menstruasi. Menurut tinjauan ilmiah berjudul "Menstrual cup use, leakage, acceptability, safety, and availability: a systematic review and meta-analysis" dalam jurnal The Lancet tahun 2019, tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan menstrual cup meningkatkan risiko infeksi dibanding produk menstruasi lainnya.

Beberapa penelitian yang disertakan menunjukkan bahwa menstrual cup kecil kemungkinannya untuk menimbulkan infeksi dibanding tampon atau pembalut.

Meski demikian, tetap ada sedikit risiko infeksi saat menggunakan menstrual cup, yang meningkat jika seseorang tidak menjaga kebersihan produknya.

Infeksi jamur dan vaginosis bakterialis bisa berkembang bila bakteri di dalam vagina, yang dapat memengaruhi pH vagina, menjadi tidak seimbang. Risiko ini bisa diminimalkan dengan mencuci tangan dengan air hangat dan sabun antibakteri sebelum menggunakan menstrual cup.

Baca Juga: Tips Edukasi Seks biar Gak Canggung, Ini Saran Psikolog

3. Apa saja keuntungan menstrual cup

ilustrasi menstrual cup (pixabay.com/patriciamoraleda)

Dilansir Healthline, ada beberapa keuntungan dari menggunakan menstrual cup, yakni:

  • Keamanan: menstrual cup biasanya aman selama kita menjaga kebersihan dengan diri dan menstrual cup dengan benar.
  • Biaya: menstrual cup bisa lebih hemat biaya karena bisa dipakai ulang, beda dengan tampon atau pembalut yang mesti terus dibeli karena cuma bisa sekali pakai.
  • Sustainability: menstrual cup yang dirancang untuk digunakan kembali mengurangi jumlah pembalut atau tampon di tempat pembuangan sampah.
  • Mudah digunakan: walaupun pembalut dan tampon lebih mudah digunakan, tetapi kalau kita tahu cara pakai menstrual cup dengan benar, penggunaannya pun tak kalah mudah.
  • Volumeyang cukup untuk menampung darah: salah satu keunggulan menstrual cup adalah dapat menampung darah haid dengan volume yang besar. Meski begitu, menstrual cup perlu diganti secara rutin, setidaknya tiap 12 jam.

4. Cara menggunakan menstrual cup yang aman

ilustrasi menstrual cup (pixabay.com/users/patriciamoraleda)

Mengutip Medical News Today, ada beberapa cara untuk menggunakan menstrual cup secara aman. Ini tipsnya! 

  • Cari menstrual cup yang cocok untuk kita, mulai dari bahan yang tidak terlalu lunak tapi juga tidak terlalu keras agar mudah untuk ditekuk
  • Jangan lupa untuk mensterilkan menstrual cup dengan air panas selama 10 menit, atau menggunakan mesin steril
  • Jangan lupa untuk mencuci tangan terlebih dulu untuk mencegah berpindahnya bakteri dari tangan ke menstrual cup sebelum memasukkannya ke vagina

Cara memasukkan menstrual cup:

  • Lipat menstrual cup hingga berbentuk "C"
  • Jangan lepas menstrual cup hingga masuk ke dalam vagina. Setelah dimasukkan, menstrual cup akan kembali pada bentuk sempurna dan menempel di dinding vagina.

Cara melepas menstrual cup:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air
  • Masukkan jari dengan hati-hati ke dalam vagina dan tarik perlahan batang menstrual cup
  • Saat sudah dapat dijangkau, cubit untuk membuka segelnya. Keluarkan menstrual cup dan kosongkan isinya ke toilet atau wastafel
  • Sterilkan menstrual cup sebelum penggunaan selanjutnya dan simpan di dalam wadah bersih

Hindari berbagi saling meminjamkan menstrual cup dengan orang lain.

5. Hindari menggunakan menstrual cup bila kamu memiliki kondisi ini

ilustrasi orang menstruasi (pixabay.com/saranya7)

Sayangnya, beberapa perempuan tidak disarankan untuk menggunakan menstrual cup, dan baiknya konsultasikan dulu penggunaannya ke dokter bila memiliki kondisi: 

  • Vaginismus: ini dapat menyebabkan rasa sakit saat memasukkan sesuatu ke vagina atau penetrasi
  • Fibroid rahim: dapat menyebabkan aliran darah haid yang deras dan nyeri panggul
  • Endometriosis: bisa menyebabkan rasa sakit saat menstruasi dan penetrasi
  • Variasi posisi rahim: yang bisa memengaruhi penempatan menstrual cup di dalam vagina

Memiliki satu atau lebih kondisi di atas tidak berarti tak bisa menggunakan menstrual cup, melainkan lebih pada ketidaknyamanan saat memakainya. Maka dari itu, baiknya konsultasikan ke dokter terlebih dulu.

6. Tips memilih menstrual cup yang tepat

ilustrasi menstrual cup (pixabay.com/17749580)

Ada banyak menstrual cup yang dijual di pasaran dengan berbagai bentuk dan ukuran. Kadang, ini menyulitkan kita untuk memilih mana yang tepat. Berikut ini tips memilih produk yang tepat:

  • Ukuran: sebagian besar produsen menawarkan berbagai ukuran menstrual cup berkuran kecil atau besar. Namun, harus diperhatikan bahwa tidak ada ukuran standar untuk seluruh produsen, jadi kita harus berhati-hati dan bersabar untuk menemukan ukuran yang pas. 
  • Ukuran menstrual cup kecil biasanya berdiameter 35 hingga 43 milimeter (mm), sementara diameter ukuran besar biasanya 43 hingga 48 mm.

Dilansir Healthline, ukuran menstrual cup yang kecil disarankan untuk perempuan yang belum pernah berhubungan seksual, sementara ukuran yang besar lebih ditujukan untuk perempuan yang sudah pernah melahirkan.

  • Bahan: ada beberapa menstrual cup yang terbuat dari komponen karet dan silikon. Namun, beberapa orang punya alergi terhadap bahan-bahan tersebut, sehingga sangat disarankan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum memilih produk.

Baca Juga: 5 Fakta Menstrual Migraine, Episode Migrain Saat Menstruasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya