TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Payudara Berubah Bentuk dan Ukuran saat Haid? Ini Faktanya

Perubahan terjadi tepat sebelum haid berlangsung

ilustrasi perempuan (pexels.com/Elina Fairytale)

Saat haid atau menstruasi, perempuan mengalami banyak perubahan hormonal di dalam tubuhnya. Tidak hanya perubahan suasana hati atau pola makan, perempuan juga mengalami perubahan bentuk dan ukuran pada payudara.

Kalau umumnya kebanyakan perempuan mengalami puting payudara yang mengeras menjelang masa haid, bagaimana jika ukuran dan bentuk payudara ikut berubah? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Perubahan terjadi tepat sebelum haid berlangsung

ilustrasi haid atau menstruasi (pixabay.com/Saranya7)

Payudara dapat mengalami perubahan selama siklus menstruasi. Mereka menjadi lembut dan bahkan tampak sedikit berubah dalam ukuran dan bentuk. Ini karena terjadi pasang surut hormon seperti estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi.

Gejala perubahan pada payudara yang paling kuat dirasakan tepat sebelum menstruasi dimulai, dan perlahan membaik selama atau setelah menstruasi.

Baca Juga: 7 Penjelasan Mengapa Payudara Terasa Sakit, Jangan Panik Dulu

2. Perubahan payudara seperti apa yang normal?

ilustrasi masa menstruasi (pexels.com/Polina Zimmerman)

Setiap bulan, perempuan mengalami perubahan hormon yang membentuk siklus menstruasi normal. Hormon estrogen diproduksi oleh ovarium pada paruh pertama siklus menstruasi. Ini merangsang pertumbuhan saluran susu di payudara.

Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ovulasi di tengah siklus. Selanjutnya, hormon progesteron mengambil alih pada paruh kedua siklus. Ini merangsang pembentukan kelenjar susu.

Hormon-hormon tersebut diyakini bertanggung jawab atas perubahan siklus yang dirasakan banyak perempuan pada payudara mereka sebelum menstruasi. Ini termasuk pembengkakan dan nyeri.

Saat menstruasi, banyak perempuan juga melaporkan mengalami perubahan tekstur payudara. Payudara mungkin terasa sangat kental. Ini karena kelenjar di payudara membesar untuk bersiap menghadapi kemungkinan kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, payudara akan kembali ke ukuran normal. Setelah menstruasi dimulai, siklus dimulai lagi.

3. Perubahan payudara bisa disebabkan karena faktor keturunan

ilustrasi orang tua (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Perubahan payudara seperti nyeri saat disentuh, pembengkakan saat pramenstruasi, mungkin terjadi pada tingkat tertentu pada hampir semua perempuan. Gejala yang lebih parah dapat terjadi pada banyak perempuan selama masa subur. Gejala mungkin lebih sedikit pada perempuan yang menggunakan pil KB.

Gejala-gejala perubahan pada payudara dalam siklus menstruasi juga mungkin disebabkan oleh faktor lain. Faktor tersebut antara lain faktor genetik yang diturunkan oleh keluarga, pola makan yang tinggi lemak, serta terlalu banyak mengonsumsi kafein. 

4. Tips menghadapi perubahan pada payudara

ilustrasi payudara (pexels.com/cottonbro)

Perubahan payudara saat siklus menstruasi mungkin membuat kaum hawa agak kurang nyaman. Oleh karena itu, kenakan bra yang tidak terlalu ketat dan tidak longgar untuk memberi keleluasaan pada payudara.

Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang rendah lemak, hindari kafein (kopi, teh, cokelat, atau minuman berenergi), dan batasi asupan garam 1-2 minggu sebelum menstruasi dimulai. Selain itu, lakukan olahraga yang rutin setiap hari. 

Baca Juga: Pakai Deodoran Dapat Menyebabkan Kanker Payudara, Mitos atau Fakta?

Verified Writer

Alphabet stories

Hanya mencoba menguraikan isi kepala.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya