ilustrasi BDSM (unsplash.com/Artem Labunsky)
BDSM merupakan akronim dari aktivitas seksual yang melibatkan Bondage, Dicipline, Domination, Submission, Sadism, dan Masochism. Pada sebuah film yang populer pada 2015, BDSM digambarkan sebagai seks yang melibatkan 'Red Room of Pain' dengan memakai borgol, tali lecut, pengikat, dan banyak tak biasa lainnya.
Dalam film tersebut, diperkenalkan pula dua peran dalam praktik BDSM, yakni dominan dan submisif. Sesuai namanya, seorang dominan, mendominasi nyaris seluruh hal pada momen intim, sedangkan submisif menerima tindakan dari dominan.
Faktanya, BDSM bukan sekadar seks dengan pembatasan atau 'siksaan'. Bentuk aktivitas intim ini menunjukkan bahwa rasa sakit fisik dapat dianggap sebagai rangsangan erotis.
Meski terdengar tabu, kink satu ini sebenarnya cukup populer. Penelitian dalam Journal of Sexual Medicine mencoba mencari tahu dengan melibatkan 8 ribu peserta di Belgia. Hasilnya, 46,8 persen mengaku, setidaknya pernah mencoba sekali praktik BDSM, sedangkan 22 persen lainnya pernah menjadikannya sebagai fantasi. Data tersebut tentu bisa berbeda dengan praktiknya di Indonesia.