ilustrasi penularan penyakit menular seksual (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
Treponema pallidum merupakan bakteri yang memiliki sel berbentuk spiral melingkar. Bakteri ini termasuk patogen yang sangat invasif yang sering menyebar relatif segera, melansir buku Mikrobiologi Medis Edisi-4 oleh Justin D. Radolf.
Infeksi Treponema pallidum awalnya gak menimbulkan gejala serius. Namun, seiring bertambahnya waktu, serangan bakteri ini dapat memengaruhi beberapa sistem tubuh dan menyebabkan gangguan parah.
Manusia merupakan satu-satunya sumber penularan T. pallidum dan hingga saat ini belum ada reservoir lain yang diketahui. Penularan bakteri ini melalui chancre sifilis, atau luka yang terbentuk akibat aktivitas bakteri. Biasanya terdapat pada mulut, penis, vagina, dan dubur.
Aktivitas seksual tanpa pengaman dengan seseorang yang terinfeksi dan gak mendapatkan pengobatan berisiko besar terjadi penularan. Selain itu, hubungan maternal juga dapat menularkan sifilis dari ibu ke anak. Pada kasus tertentu, transfusi darah bisa menjadi salah satu saluran penularan gak langsung.
Beberapa meyakini sifilis dapat menular melalui aktivitas bertukar kamar mandi, menggunakan pakaian, dan alat makan secara bergantian. Faktanya, justru kebalikannya. Karena bakteri T. pallidum gak bisa bertahan lama di luar tubuh.
Sifilis sendiri memiliki empat tahap penularan, yakni utama, sekunder, laten, dan tersier. Bakteri T. pallidum paling menular pada dua tahap pertama. Setelah kontak dengan chancre, luka baru umumnya terbentuk antara 10-90 hari. Baru kemudian memasuki tahap sekunder, yakni munculnya ruam dan sakit tenggorokan.
Setelahnya, infeksi bakteri T. pallidum memasuki tahap laten. Disebut demikian, karena seluruh gejala akan menghilang dan seseorang seperti sehat. Namun, kondisi sebenarnya justru bakteri masih ada di dalam tubuh dan berpotensi menjadi tahap tersier yang mengancam jiwa.
Tiga bakteri penyebab penyakit kelamin di atas, bisa menyerang perempuan maupun laki-laki. Antisipasi terbaik adalah melakukan pencegahan dengan menerapkan seks aman menggunakan pelindung dan mendapatkan tes secara rutin. Selain itu, usahakan untuk gak ganti-ganti pasangan juga, ya!