ilustrasi aplikasi kalender kesuburan (pexels.com/cottonbro)
Dilansir WebMD, strategi ini bisa merepotkan dan tidak mudah. Caranya bisa dibilang cukup membingungkan sehingga kurang bisa mencegah kehamilan.
Pertama, kamu harus melacak periode siklus menstruasi selama 6-12 bulan sebelum memulai metode ini. Kemudian, informasi tersebut menjadi dasar untuk penghitungan, untuk mengetahui kapan hari-hari masa subur.
Kamu dapat menggunakan rumus ini:
- Kurangi 18 dari jumlah hari dalam siklus menstruasi terpendek
- Hitung berapa hari setelah mulai menstruasi, itulah hari subur pertama
- Kurangi 11 dari jumlah hari dalam siklus menstruasi terpanjang
- Hitung berapa hari dari awal menstruasi, itulah hari subur terakhir
- Jangan berhubungan seks pada atau di antara hari-hari subur pertama dan terakhir.
Kabar baiknya, sudah ada banyak aplikasi untuk membantu kamu melakukan metode ritme kalender. Akan tetapi, agar metode ini membuahkan hasil maksimal, kamu haru sangat pandai melacak. Ini bisa sulit karena biasanya siklus menstruasi sedikit berbeda.
Kondisi medis seperti penyakit tiroid, gangguan makan, penurunan atau penambahan berat badan yang berlebihan, olahraga berat, dan penggunaan obat-obatan terlarang dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur.