5 Cara Memilih KB yang Tepat untuk Mencegah Kehamilan

Penting banget demi kenyamananmu juga!

Perlu langkah tepat untuk mencegah kehamilan. Termasuk dalam pemilihan alat kontrasepsi yang efektif. Kontrasepsi, di Indonesia sering disebut sebagai KB, merupakan upaya pengendalian kelahiran. Bentuknya bisa sangat beragam, mulai dari pil hingga menanamkan alat pada tubuh.

Lantas, bagaimana cara memilih KB yang tepat? Berikut panduan untuk jadi pertimbangan sebelum memutuskan menggunakan alat kontrasepsi tertentu.

Cara memilih KB yang tepat

Sebenarnya, semua jenis kontrasepsi memiliki efektivitas yang nyaris 99 persen. Dengan ketentuan tidak rusak atau digunakan secara teratur dan tepat, ya. 

Namun, pemilihan alat KB juga bisa disesuaikan dengan beberapa kondisi. Berikut hal-hal yang perlu kamu lakukan sebagai upaya cara memilih KB yang tepat.

1. Ketahui jenis KB yang tersedia

5 Cara Memilih KB yang Tepat untuk Mencegah Kehamilanilustrasi kontrasepsi (unsplash.com/@rhsupplies)

Dilansir Queensland Health, setidaknya ada sembilan jenis alat kontrasepsi yang bisa digunakan sebagai pencegahan kehamilan. Kesembilan opsi tersebut memiliki pro dan kontra masing-masing.

  • Kondom

Bukan hanya pencegah kehamilan, kondom juga melindungi seks penetrasi dari risiko penularan penyakit seksual. Nilai plus lainnya, alat ini tidak menyebabkan gangguan hormon, mudah dijumpai, dan bisa dilepas pasang. Meski demikian, kondom berisiko sobek dan memicu alergi pada beberapa individu.

  • Pil KB

Sesuai namanya, kontrasepsi ini berbentuk pil yang dikonsumsi secara oral. Pil dibedakan berdasar hormon yang ada di dalamnya, antara estrogen, progestin, atau campuran. Keuntungannya, kamu tidak perlu susah payah mencari pelindung lain jika digunakan dengan benar.

  • Intrauterine Device (IUD)

Bentuknya mirip huruf T yang dimasukkan ke dalam vagina perempuan. IUD mengandung hormon progesteron atau copper yang seluruhnya bisa bertahan hingga 3-10 tahun. Alat ini 99,9 persen efektif mencegah kehamilan. Namun, individu yang menggunakannya mungkin mengalami flek selama 6 bulan awal dan perlu dipasang oleh medis.

  • KB implan

Mirip dengan IUD, KB implan juga dipasang ke dalam tubuh. Alih-alih di vagina, alat ini diletakkan di lengan atas. Alat ini tidak mengganggu seks penetrasi, awet hingga 3 tahun, dan bisa diganti. Minusnya, kemungkinan luka terbuka selama pemasangan berlangsung.

  • KB suntik

Kontrasepsi jenis injeksi dilakukan dengan menyuntikkan hormon progesteron sintetis dalam tubuh. Selanjutnya, hormon tersebut bisa bertahan hingga 12 minggu. Kamu pun tidak terganggu saat seks. Namun, kamu perlu mencatat kapan terakhir dan waktunya disuntik kembali. Beberapa individu mengalami perubahan hormon dan gangguan siklus menstruasi. 

  • Sterilisasi

Jenis kontrasepsi ini dilakukan dengan menghilangkan sepenuhnya kemampuan membuahi dan dibuahi. Tindakan sterilisasi dilakukan dengan bantuan anestesia dan bedah ringan. Sebelum mencapai langkah ini, kamu perlu memberitahukan pada dokter alasan dan penyebab mengapa harus sterilisasi.

Tiga jenis kontrasepsi lainnya yakni pil KB darurat, diafragma atau kondom perempuan, dan kontrasepsi cincin. Pil KB darurat tidak boleh digunakan secara rutin. Sementara diafragma cukup jarang dijumpai, dan kontrasepsi cincin belum digunakan di Indonesia.

2. Self assessment dan tanyakan pada pasangan

5 Cara Memilih KB yang Tepat untuk Mencegah Kehamilanilustrasi pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Cleveland Clinic memberikan panduan pertanyaan yang bisa kamu jawab. Pertanyaan-pertanyaan berikut bisa membantumu mengerucutkan pilihan pada KB yang sesuai dengan kebutuhan.

  • Apakah kamu berpikir memiliki anak di masa depan? Seberapa cepat?
  • Apa yang kamu harapkan dari alat kontrasepsi? Seberapa signifikankah kehamilan yang tidak direncanakan?
  • Apakah kamu punya masalah kesehatan tertentu?
  • Seberapa sering berhubungan seks, dan berapa banyak pasangan yang dimiliki?
  • Apakah kamu juga membutuhkan perlindungan terhadap HIV atau penularan penyakit seksual lain?
  • Apakah kamu bisa menggunakannya secara rutin dan tepat waktu?
  • Apakah pasangan juga bersedia melakukan pencegahan kehamilan?

Sebagaimana seks yang melibatkan kamu dan pasangan, keputusan menggunakan kontrasepsi tertentu juga sama. Beberapa jenis KB, seperti IUD, dapat memengaruhi aktivitas seks. Maka dari itu, obrolan dengan doi akan sangat membantu kamu menerapkan cara memilih KB yang tepat.

Baca Juga: Mengulas KB IUD, Manfaat hingga Risiko yang Harus Diketahui

3. Pilih yang menurutmu paling mudah digunakan

5 Cara Memilih KB yang Tepat untuk Mencegah Kehamilanilustrasi kontrasepsi (Unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Berkenaan dengan kenyamanan, memilih alat kontrasepsi juga perlu mempertimbangkan kemudahan penggunaan. Pada IUD dan KB tanam lain, kamu mungkin mengalami sedikit penyesuaian di awal penggunaan. Termasuk flek, perawatan luka, dan perasaan tidak nyaman setelah pemasangan.

Di sisi lain, penggunaan pil KB atau KB suntik membutuhkan konsistensi dan jadwal teratur. Terlewat sekali saja meningkatkan potensi kehamilan. Penggunaan obat lain juga berisiko menurunkan efektivitas pil KB.

Maka dari itu, pertimbangkan mana yang paling bisa kamu toleransi. Komunikasikan dengan pasangan jika kamu sendiri merasa kurang yakin.

4. Pilih dengan efek samping yang bisa kamu toleransi

5 Cara Memilih KB yang Tepat untuk Mencegah Kehamilanilustrasi sakit perut (pexels.com/cottonbro)

Sebagaimana dijelaskan uraian sebelumnya, beberapa jenis kontrasepsi mengandung hormon. Hormon-hormon tersebut berfungsi mengatur ovulasi dan mencegah terjadinya pembuahan. 

Namun, kandungan hormon tersebut juga memberikan efek pada tubuh. Termasuk di antaranya siklus menstruasi berubah. Efek samping perubahan mood, berat badan, hingga pendarahan (IUD) mungkin terjadi.

Pada kondisi kesehatan tertentu, alat kontrasepsi dapat memicu ketidaknyamanan yang mungkin kurang bisa ditoleransi. Tanyakan pada dokter jika kamu memiliki riwayat kesehatan tertentu dan risiko efek samping yang mungkin terjadi.

5. Sesuaikan dengan budget

5 Cara Memilih KB yang Tepat untuk Mencegah Kehamilanilustrasi kontrasepsi pil KB (unsplash.com/Thought Catalog)

Tidak bisa dimungkiri, biaya cukup memengaruhi keputusan penggunaan alat kontrasepsi. Harga dari masing-masing KB bisa berbeda, tergantung pada brand, di mana kamu mendapatkannya, dan mungkin biaya asuransi yang meng-cover.

Di Indonesia, spiral atau IUD, suntik KB, bahkan tubektomi dan vasektomi ditanggung oleh BPJS. Dilansir Buku Panduan Layanan Bagi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS juga melayani konsultasi pemilihan dan pemasangan KB, lho.

Cara memilih KB yang tepat mungkin membuatmu dilema. Untuk itu, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan banyak pihak, pun kamu tidak harus terburu-buru dalam mengambil keputusan, kok.

Baca Juga: 5 Efek Samping Spermisida sebagai Kontrasepsi, Wajib Tahu!

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya