ilustrasi perempuan orgasme (Unsplash/Womanizer WOW Tech)
American Psychological Association mendefinisikan orgasme sebagai puncak kenikmatan yang ditandai dengan terlepasnya ketegangan. Selain itu, momen ini memungkinkan otot-otot perineum, sfingter anal, dan organ reproduksi berkontraksi secara berirama.
Umumnya, orgasme berbentuk ejakulasi pada laki-laki. Adapun pada perempuan, orgasme ditandai dengan kontraksi dinding vagina. Hal ini bisa terjadi bebarengan dengan ejakulasi maupun tidak.
Dilansir Medical News Today, orgasme pada perempuan umumnya terjadi selama 20-35 detik. Ada banyak jenis orgasme pada perempuan yang bergantung dengan titik rangsangnya, termasuk orgasme klitoris, orgasme vagina, orgasme campuran, orgasme anal, orgasme puting, juga multiorgasme.
Menurut Masters and Johnson, terdapat empat fase orgasme yang umumnya dialami perempuan. Fase ini dapat berulang tergantung rangsangan yang diberikan.
- Kegembiraan: Rangsangan menyebabkan pembuluh darah di dalam alat kelamin melebar, peningkatan suplai darah melewati dinding vagina, dan menyebabkan vulva mengembang dan basah. Umumnya juga terjadi pernapasan lebih cepat dan peningkatan tekanan darah
- Plateu: Momen ini terjadi saat aliran darah ke vulva mencapai batas maksimal, menyebabkan otot-otot tertarik. Peningkatan aliran darah juga terjadi ke areola dan menjadikan puting menegak
- Orgasme: Seluruh otot genital, termasuk rahim dan lubang vagina, mengalami kontraksi berirama. Hal tersebut terjadi dengan selang waktu sekitar 0,8 detik
- Resolusi: Tubuh kembali pada keadaan semula dengan denyut nadi dan pernapasan berangsur kembali normal.