Amankah Masturbasi selama Kehamilan? Ini yang Harus Kamu Tahu!

Pahami aturan dan risikonya 

Pada beberapa tahap kehamilan, ibu hamil mungkin mengalami peningkatan dorongan seksual. Ini bisa terjadi akibat perubahan hormon, seperti peningkatan kadar estrogen dan progesteron, terutama setelah trimester pertama.

Di sisi lain, berhubungan seksual selama hamil mungkin terasa sedikit tidak nyaman sehingga masturbasi terkadang menjadi pilihan. Akan tetapi, bolehkah ibu hamil melakukan masturbasi? Apakah ini aman untuk ibu dan bayi? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

1. Manfaat masturbasi bagi ibu hamil 

Amankah Masturbasi selama Kehamilan? Ini yang Harus Kamu Tahu!ilustrasi ibu hamil (pexels.com/lucas mendes)

Masturbasi merupakan bentuk aktivitas seksual yang disebut-sebut sebagai cara yang sehat untuk mengelola libido yang meningkat. Pada perempuan, ini dilaporkan dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, seperti meredakan kram saat menstruasi, membuat tubuh lebih rileks, dan dapat meningkatkan orgasme daripada ketika berhubungan seks.

Sementara itu pada ibu hamil, masturbasi juga diketahui sangat baik membantu kehamilan, seperti:

  • Menurunkan tingkat stres dan membuat tubuh lebih rileks.
  • Meningkatkan kualitas tidur.
  • Mengurangi ketidaknyamanan dan rasa sakit terkait kehamilan.
  • Pereda ketegangan yang hebat selama kehamilan.
  • Meningkatkan aliran darah ke daerah panggul sehingga bisa membuat orgasme lebih intens.
  • Sebagai cara yang unik untuk mengeksplorasi tubuh yang berubah saat hamil.
  • Alternatif berhubungan seks dengan pasangan jika berhubungan seks sulit dilakukan atau khawatir menyakiti janin.

2. Amankah masturbasi selama kehamilan? 

Amankah Masturbasi selama Kehamilan? Ini yang Harus Kamu Tahu!ilustrasi bayi dalam kandungan (pixabay.com/MarjonBesteman)

Menurut keterangan para ahli, masturbasi aman dilakukan selama masa kehamilan. Lebih signifikan, pada kehamilan yang berisiko rendah, yaitu kehamilan yang tidak ada komplikasi aktif dan tidak ada faktor yang menempatkan ibu atau janin pada peningkatan risiko komplikasi.

Kabar baiknya, sebagian besar kehamilan adalah kehamilan berisiko rendah, seperti dilansir Medical News Today. Jadi secara umum, masturbasi selama masa kehamilan dinilai aman, baik dilakukan sendirian ataupun dengan pasangan.

Kamu juga tidak perlu khawatir akan menyakiti bayi ketika melakukan aktivitas ini selama hamil. Pasalnya, masturbasi tidak akan menyakiti atau membahayakan bayi dalam kandungan karena mereka telah sempurna dilindungi oleh lapisan otot dan cairan ketuban. Bahkan yang lebih menarik, beberapa dokter percaya, masturbasi justru dapat menghibur dan menenangkan bayi akibat adanya kontraksi rahim yang berirama selama orgasme.

Baca Juga: Menggunakan Body Lotion untuk Masturbasi, Apakah Aman? 

3. Kondisi yang tidak diperbolehkan melakukan masturbasi selama kehamilan 

Amankah Masturbasi selama Kehamilan? Ini yang Harus Kamu Tahu!ilustrasi konsultasi dengan dokter (pexels.com/MART PRODUCTION)

Meski masturbasi aman dilakukan saat hamil, tetapi penting sekali untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukannya. Ini dikarenakan ada beberapa kondisi yang harus dihindari untuk melakukan masturbasi dan segala jenis penetrasi vagina selama kehamilan. Kondisi-kondisi tersebut adalah:

  • Mengalami tanda-tanda persalinan prematur atau memiliki riwayat persalinan prematur sebelumnya. Laman Medical News Today, menjelaskan bahwa orgasme atau penetrasi vagina dapat memicu persalinan. Sehingga mereka yang memiliki risiko persalinan prematur disarankan menghindari masturbasi.
  • Plasenta previa, yaitu kondisi medis di mana plasenta menutupi leher rahim.
  • Serviks yang melemah.
  • Ketuban pecah dini.
  • Infeksi rahim.
  • Mengalami pendarahan vagina, yang lebih sering terjadi saat hamil kembar atau kembar tiga.

4. Risiko masturbasi saat hamil 

Amankah Masturbasi selama Kehamilan? Ini yang Harus Kamu Tahu!ilustrasi cairan ejakulasi (pexels.com/Ivan Babydov)

Pada kehamilan risiko rendah, masturbasi tidak menyebabkan risiko yang perlu dikhawatirkan. Ini mungkin akan menyebabkan kram ringan atau kontraksi kecil setelah mencapai orgasme, yang disebut kontraksi Braxtons-Hicks. Ini adalah sejenis kontraksi rahim yang tidak teratur yang mengecil dan menghilang.

Kondisi tersebut bukanlah masalah yang serius. Namun, jika kram terjadi lebih menyakitkan dengan pola yang konsisten, atau menyebabkan keluarnya darah atau air, segera hubungi dokter untuk memantau kondisi kesehatan kehamilan kamu.

5. Bolehkah menggunakan mainan seks untuk membantu masturbasi selama hamil?  

Amankah Masturbasi selama Kehamilan? Ini yang Harus Kamu Tahu!ilustrasi perempuan memilih sex toys (pexels.com/cottonbro)

Masturbasi merupakan aktivitas seksual tanpa hubungan seks. Ini biasanya melibatkan vibrator atau mainan seks untuk mendapatkan rangsangan seksual di area-area sensitif.

Penggunaan mainan seks selama kehamilan boleh digunakan. Asalkan tidak digunakan bersama atau bergantian dengan orang lain. Alat bantu seks juga harus dibersihkan secara menyeluruh dengan air dan sabun setiap kali akan digunakan. Untuk jenis silikon yang tidak bergetar, kamu bisa membersihkannya dengan merebusnya selama 5 hingga 10 menit sebelum digunakan.  

Tak hanya itu, kamu juga harus tahu bahwa mainan seks mungkin akan menyebabkan bercak ringan atau pendarahan karena serviks bisa lebih sensitif saat hamil. Oleh karenanya, hindari penetrasi terlalu dalam atau penggunaan mainan seks dengan ujung yang tajam.

Jadi, begitulah penjelasan mengenai masturbasi selama kehamilan. Meski secara umum ini aman, sebaiknya selalu konsultasikan dengan dokter kandungan kamu, ya! Karena setiap orang memiliki kondisi kehamilan yang berbeda-beda.

Baca Juga: 5 Contoh Masturbasi Berbahaya yang Sebaiknya Tidak Kamu Coba, Catat!

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya