Periode Refrakter: Jeda Gairah Seks Pertama dan Kedua

Laki-laki butuh waktu lebih lama untuk terangsang kembali 

Tahukah kamu, ketika terangsang secara seksual, tubuh mengalami banyak perubahan fisik maupun emosional. Mulai dari peningkatan gairah seksual, pencapaian klimaks atau orgasme, kelelahan, bahkan kehilangan minat seksual sama sekali.

Gak heran, beberapa orang mungkin menjadi kurang responsif atau tidak tertarik dengan seks setelah mencapai orgasme, terutama laki-laki. Secara ilmiah, kondisi ini disebut dengan periode refrakter, yaitu rentang waktu untuk seseorang bisa terangsang kembali setelah orgasme.

Untuk lebih jelasnya, yuk, langsung saja simak uraian tentang periode refrakter berikut ini!

1. Apa itu periode refrakter 

Periode Refrakter: Jeda Gairah Seks Pertama dan Keduailustrasi pasangan (pexels.com/Ba Tik)

Mengutip Medical News Today, periode refrakter (refractory period) merupakan rentang waktu setelah mengalami orgasme yakni ketika seseorang tidak responsif secara seksual. Pada waktu ini, seseorang mungkin tidak memungkinan untuk melakukan hubungan seks atau mendapatkan ereksi, ejakulasi, atau pun orgasme.

Periode refrakter terjadi ketika seseorang sudah merasa puas dan kelelahan setelah mengalami orgasme atau ejakulasi. Saat itu, tubuh mulai kembali pada kondisi normal dan tidak bergairah lagi untuk menanggapi rangsangan seksual. 

Baik laki-laki maupun perempuan, dapat mengalami periode refrakter. Menariknya, laki-laki memiliki periode refrakter lebih panjang daripada perempuan. Sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat terangsang kembali atau melanjutkan sesi seks berikutnya.

2. Periode refrakter pada pria 

Periode Refrakter: Jeda Gairah Seks Pertama dan Keduailustrasi kebosanan (pexels.com/Ron Lach)

Periode refrakter pada pria disebut-sebut memiliki durasi yang lebih lama daripada perempuan, yaitu bisa berlangsung beberapa menit hingga 24 jam, bahkan bisa berhari-hari. Mungkin karena sebab ini juga, kebanyakan laki-laki biasanya memilih untuk tidur setelah mencapai orgasme.

Menurut penjelasan dari laman Institute of Andrology and Sexual Health, setelah orgasme, sistem saraf tepi pada pria melepaskan hormon seperti prolaktin, prostaglandin, dan somatostatin. Hormon-hormon ini dapat menenangkan pikiran dan memengaruhi proses berpikir serta eksekusi. Inilah yang kemudian dikatakan menjadi penyebab periode refrakter pria lebih lama.

Namun, ada sedikit penelitian yang menjelaskan proses ini. Sehingga para peneliti juga tidak sepenuhnya yakin apa penyebab pasti dari lamanya durasi periode refrakter pada pria. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menjelaskan hal ini.

3. Periode refrakter pada perempuan 

Periode Refrakter: Jeda Gairah Seks Pertama dan Keduailustrasi pasangan bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio

Berbeda dengan pria, perempuan justru memiliki periode refrakter yang sangat singkat, yaitu hanya beberapa detik setelah klimaks. Perempuan biasanya bisa segera merespon rangsangan seksual atau melanjutkan sesi bercinta selanjutnya tanpa menunggu durasi yang lama.

Beberapa sumber menyebutkan, bahwa perempuan bisa mengalami orgasme ganda dalam satu sesi, atau orgasme tambahan tepat setelah yang terakhir. Kondisi ini membuat periode refrakter perempuan sering kali tidak teramati.

Sayangnya, tidak banyak penelitian yang berfokus pada periode refrakter perempuan. Sehingga tidak banyak informasi tentang bagaimana durasi singkat antara orgasme dan gairah kedua pada perempuan ini bisa terjadi.

Baca Juga: 7 Tanda Gairah Seks dalam Pernikahan Mulai Luntur, Segera Atasi!

4. Faktor yang memengaruhi periode refrakter

Periode Refrakter: Jeda Gairah Seks Pertama dan Keduailustrasi pasangan romantis (pexels.com/Maria Ovchinnikova)

Setiap orang memiliki periode refrakter yang berbeda-beda. Bahkan seseorang juga bisa mengalami periode refrakter yang bervariasi dari sesi ke sesi seks yang dilakukan. Selain jenis kelamin, beberapa hal berikut juga dapat memengaruhi durasi periode refrakter. Diantaranya:

  • Usia: pertambahan usia dapat memperpanjang periode refrakter. Seseorang yang usianya lebih muda umumnya memiliki periode refrakter yang lebih singkat (beberapa menit) daripada orang yang lebih tua.
  • Kesehatan keseluruhan: misalnya kelebihan berat badan, konsumsi obat tertentu, atau memiliki kondisi medis seperti penyakit jantung, diabetes atau tekanan darah tinggi, juga dapat memengaruhi periode refrakter.
  • Kualitas hubungan dengan pasangan. Semakin baik kualitas hubungan yang kamu bangun dengan pasangan, semakin singkat periode refrakter yang mungkin terjadi.
  • Kualitas seksual: penurunan kualitas seksual dapat meningkatkan periode refrakter.
  • Frekuensi seks: frekuensi seks yang terlalu sering juga bisa menjadi penyebab lamanya periode refrakter.

5. Cara mempersingkat periode refrakter

Periode Refrakter: Jeda Gairah Seks Pertama dan Keduailustrasi kemerahan pada kulit saat bercinta (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kamu memiliki periode refrakter yang lebih lama dan mengkhawatirkan hal ini, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mempersingkat periode refrakter. Secara umum, ini terkait dengan peningkatan fungsi, kinerja, dan kesehatan seksual kamu, meliputi:

  • Berlatih senam kegel untuk memperkuat otot panggul. Ini bermanfaat untuk meningkatkan fungsi seksual laki-laki maupun perempuan.
  • Mengonsumsi makanan dan minum yang menyehatkan (terutama untuk jantung) dan makanan yang dapat meningkatkan aliran darah. Misalnya salmon, jeruk, kacang-kacangan. Hindari mengonsumsi alkohol karena dapat mengganggu fungsi jantung.
  • Mengurangi frekuensi berhubungan seksual.
  • Bereksperimen dengan posisi baru. Posisi seks yang berbeda dapat memberikan sensasi seks yang berbeda pula. Kamu mungkin bisa mempertimbangkan hal ini untuk menurunkan durasi refrakter kamu.
  • Bereksperimen dengan foreplay untuk meningkatkan rangsangan seksual. Kamu mungkin bisa mencoba mengeksplore area sensitif pasangan seperti telinga, leher, puting, bibir, atau testis.
  • Melakukan latihan kardiovaskuler secara rutin, misalnya bersepeda, berlari, atau aerobik untuk menunjang fungsi jantung dan meningkatkan fungsi seksual.
  • Menjaga berat badan yang sehat.

Periode refrakter dapat terjadi dengan durasi yang berbeda-beda pada setiap orang maupun kondisi. Jika memiliki masalah dengan lamanya periode refrakter, kamu bisa mengonsultasikan hal ini dengan terapis seks atau dokter ahli seksualitas manusia. Dokter dapat memberikan rekomendasi yang tepat untuk mengatasi kekhawatiran kamu.

Baca Juga: Posisi Seks Face-Off: Tingkatkan Gairah Bercinta dengan Saling Menatap

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya