Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berhubungan intim (unsplash.com/We-Vibe Toys)
ilustrasi berhubungan intim (unsplash.com/We-Vibe Toys)

Intinya sih...

  • Orang yang melakukan seks secara rutin setiap minggunya memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang lebih jarang melakukannya.
  • Jarang berhubungan intim dapat membuat fungsi penis terganggu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seks dikaitkan dengan kesenangan dan kepuasan. Ini juga berkontribusi terhadap kesejahteraan fisik dan mental. Namun, ada kalanya orang malas atau tidak ingin berhubungan seks karena alasan tertentu.

Bagi beberapa orang, rasa malas ini hanya berlangsung beberapa hari dan ini adalah hal normal. Namun, bagi sebagian lainnya, mereka bisa malas berhubungan seks hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Nah, tidak berhubungan seks dalam waktu lama mungkin perlu diperhatikan karena dapat memengaruhi tubuh secara negatif.

Di bawah ini dipaparkan apa saja dampak dari tidak berhubungan intim dalam waktu lama bagi pria.

1. Peningkatan risiko penyakit jantung

Sebuah studi menemukan bahwa pria yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu mengalami penurunan risiko penyakit jantung hingga setengahnya (American Journal of Cardiology, 2010).

Alasannya, pria yang sering berhubungan seks mungkin lebih cenderung memiliki hubungan intim yang suportif. Hal ini dapat meningkatkan kesehatan melalui penurunan stres dan dukungan sosial.

2. Sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah

ilustrasi pria sedang sakit (freepik.com/drobotdean)

Orang yang melakukan seks secara rutin setiap minggunya memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang lebih jarang melakukannya.

Ini karena melakukan hubungan seks secara rutin meningkatkan kadar zat pelawan kuman yang disebut imunoglobulin A, atau IgA.

3. Prostat menjadi kurang sehat

Pria yang mengalami ejakulasi kurang dari tujuh kali sebulan lebih mungkin terkena kanker prostat dibandingkan dengan mereka yang melakukannya minimal 21 kali sebulan. Namun, perlu diketahui bahwa hubungan seks tanpa kondom dan bergonti-ganti pasangan juga dapat meningkatkan peluang terkena penyakit ini.

Jadi, kamu wajib melakukan hubungan seks secara aman, salah satunya dengan tidak bergonta-ganti pasangan.

4. Ejakulasi dini

ilustrasi ejakulasi pria (unsplash.com/Deon Black)

Jarang berhubungan intim dapat membuat fungsi penis terganggu. Sebuah studi menyimpulkan bahwa laki-laki berusia 50-an, 60-an, dan 70-an yang tidak aktif secara seksual lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi (American Journal of Medicine, 2008).

Meskipun tidak memiliki pasangan, tetapi penelitian menunjukkan bahwa ejakulasi secara teratur dapat membantu meringankan beberapa efek ini.

5. Fungsi kognitif terganggu

Sebuah studi menemukan bahwa aktivitas seksual pada tikus menyebabkan peningkatan fungsi kognitif dan fungsi hipokampus (Hippocampus, 2013). Hipokampus adalah bagian otak yang bertanggung jawab atas memori.

Sebuah penelitian lain dari Konkuk University di Korea Selatan menyimpulkan bahwa aktivitas seksual dapat membantu melawan efek negatif penurunan memori yang disebabkan oleh stres kronis. Interaksi seksual dapat membantu melindungi neurogenesis hipokampus orang dewasa dan mengenali fungsi memori terhadap tindakan penekan stres kronis (Brain Research, 2013).

6. Peningkatan tekanan darah

ilustrasi memeriksa tekanan darah (pixabay.com/geraldoswald62)

Tanpa aktivitas seksual dalam jangka panjang, kamu lebih mungkin merasakan peningkatan tekanan darah. Berdasarkan sebuah penelitian, orang yang melakukan hubungan seksual secara teratur memiliki tekanan darah yang lebih rendah daripada mereka yang tidak (Biological Psychology, 2006).

Alasannya, seks memiliki hubungan langsung dengan stres. Para peneliti menemukan bahwa berhubungan seks lebih sering dapat meningkatkan respons fisiologis tubuh terhadap stres. Pada gilirannya, ini membantu menjaga tekanan darah pada tingkat sehat.

7. Kesulitan tidur

Tidur berhubungan langsung dengan stres. Saat sedang stres, kamu cenderung tidak bisa tidur. Dan, kurang tidur juga menyebabkan kamu makin stres.

Diterangkan dalam laman Men's Health, seks membantu menghilangkan stres dengan melepaskan banyak hormon dan neurotransmiter. Pelepasan hormon oksitosin, prolaktin, dan dopamin memfasilitasi tidur yang lebih baik.

Oksitosin memiliki efek yang sangat menenangkan. Prolaktin menciptakan rasa puas. Sementara itu, dopamin dikenal sebagai hormon yang memicu perasaan senang.

Itulah beberapa efek lama tidak berhubungan intim bagi pria. Bisa disimpulkan bahwa aktivitas seksual secara rutin adalah bagian dari upaya menjaga kesehatan tubuh. Tak lupa, selalu praktikkan seks sehat dan aman, ya!

Referensi

"Heart Beat: Lack of sex affects the heart". Harvard Health Publishing. Diakses November 2024.
"What Happens When You Stop Having Sex". WebMD. Diakses November 2024.
"Ejaculation frequency and prostate cancer". Harvard Health Publishing. Diakses November 2024.
Kim, Jong-In, Jae Won Lee, et al. “Sexual activity counteracts the suppressive effects of chronic stress on adult hippocampal neurogenesis and recognition memory.” Brain Research 1538 (September 13, 2013): 26–40.
Glasper, Erica R., and Elizabeth Gould. “Sexual experience restores age‐related decline in adult neurogenesis and hippocampal function.” Hippocampus 23, no. 4 (March 5, 2013): 303–12.
Brody, Stuart. “Blood pressure reactivity to stress is better for people who recently had penile–vaginal intercourse than for people who had other or no sexual activity.” Biological Psychology 71, no. 2 (June 15, 2005): 214–22. 
"9 Things That Happen to Your Body When You Don't Have Sex for a While". Men's Health. Diakses November 2024.

Editorial Team