7 Efek Lama Tidak Berhubungan Intim bagi Perempuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seks memainkan peran penting dalam memelihara kesejahteraan kita secara keseluruhan bersamaan dengan pola makan sehat dan olahraga rutin. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya apa yang akan terjadi saat kamu tidak berhubungan seks dalam waktu lama?
Absennya aktivitas seksual dalam jangka waktu tertentu dapat memengaruhi laki-laki maupun perempuan dengan cara yang berbeda. Efek samping ini dapat memengaruhi fisik maupun psikologis.
Berikut ini, kita akan membahas apa saja efek lama tidak berhubungan intim bagi perempuan.
1. Menurunnya libido dan hasrat seksual
Aktivitas seksual secara teratur dapat membantu menjaga libido dan hasrat seksual tetap pada level yang sehat, dikutip dari HealthShots. Sebaliknya, lama tidak melakukan hubungan seksual dapat menyebabkan penurunan libido, sehingga lebih sulit untuk terangsang dan merasakan hasrat seksual.
Penurunan hasrat seksual ini dapat menciptakan lingkaran setan, karena makin lama kesenjangan tersebut berlangsung, makin sulit untuk mendapatkan kembali tingkat hasrat seksual seperti sebelumnya.
2. Hilangnya sensasi pada klitoris
Pada klitoris, terdapat hampir 10.000 ujung saraf, menjadikannya salah satu bagian yang paling sensitif pada tubuh perempuan. Namun, lama tidak melakukan hubungan intim dapat membuat klitoris menyusut untuk sementara dan kehilangan sensasi, dilansir Well and Good. Fenomena ini disebut atrofi klitoris, dan biasanya disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan rangsangan pada klitoris.
Untungnya, atrofi klitoris bersifat sementara dan dapat disembuhkan. Makin sering kamu melakukan aktivitas seksual, vagina memperoleh elastisitas, tubuh terbiasa disentuh, dan sensitivitas klitoris kembali normal.
Baca Juga: 7 Fakta Klitoris yang Tak Terduga, Punya Kemiripan dengan Penis
3. Kekeringan vagina dan nyeri saat berhubungan intim
Vagina mungkin menjadi lebih kering akibat jarang melakukan aktivitas seksual. Gairah seksual dan hubungan seksual yang teratur meningkatkan produksi pelumasan alami, yang memudahkan penetrasi dan membuat aktivitas seksual lebih menyenangkan.
Tanpa rangsangan seksual yang teratur, jaringan vagina akan menjadi kering dan kurang elastis. Pada akhirnya, ini menyebabkan rasa tidak nyaman, nyeri, dan bahkan robekan mikro saat berhubungan.
4. Dasar panggul lemah
Editor’s picks
Semua manusia memiliki dasar panggul. Dan, tidak berhubungan seks dapat mengurangi kekuatannya. Hal ini, pada gilirannya, dapat memengaruhi kemampuan dan intensitas orgasme di masa depan.
Lalu, saat kamu kembali mencoba berhubungan seks, ini mungkin akan terasa lebih lemah karena denyut dasar panggul adalah sumber denyut kenikmatan yang kita rasakan saat orgasme.
5. Nyeri haid yang lebih parah
Bagi banyak perempuan, seks adalah obat yang sangat baik untuk kram menstruasi. Dilansir Flo, seks mendorong peningkatan endorfin serta kontraksi rahim yang dapat membantu meringankan kram menjelang menstruasi.
Menariknya, kamu tidak harus melakukan seks penetrasi untuk mendapatkan manfaat ini. Orgasme dengan cara apa pun akan memberikan efek meringankan kram.
6. Meningkatnya stres dan kecemasan
Aktivitas seksual melepaskan hormon endorfin dan oksitosin ke dalam tubuh. Ini merupakan zat kimia saraf yang dapat membantu mengelola efek kecemasan atau stres.
Oksitosin memiliki manfaat tambahan, yaitu membantu mendapatkan tidur yang berkualitas. Tanpa aktivitas seksual yang teratur, tubuh mungkin akan lebih jarang melepaskan hormon-hormon ini, sehingga membuatmu lebih sulit mengatasi stres.
7. Pengencangan saluran vagina
Bagi perempuan yang telah memasuki menopause, penting untuk tetap berhubungan seks secara rutin. Menurut WebMD, tanpa hubungan seksual yang teratur saat menopause, vagina bisa mengencang dan jaringannya menjadi lebih tipis serta lebih mungkin terluka, robek, atau bahkan berdarah saat berhubungan seks.
Hal ini bisa sangat tidak nyaman, sehingga perempuan menopause makin menghindari berhubungan seks, yang dapat memperburuk keadaan. Untungnya, kekeringan dan iritasi pada vagina, dapat diatasi dengan pelumas atau estrogen dosis rendah.
Itulah efek lama tidak berhubungan seks bagi perempuan. Pentingnya melakukan aktivitas seksual secara teratur tidak boleh dianggap remeh. Sebab, mempertahankan kehidupan seksual yang sehat penting untuk kesejahteraan secara keseluruhan.
Baca Juga: 16 Penyebab Rasa Terbakar di Vagina, dari Ringan Hingga Serius