Hypoactive Sexual Desire Disorder: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Bisa membahayakan keharmonisan dengan pasangan

Hypoactive sexual desire disorder (HSDD) adalah kondisi saat seseorang tidak tertarik dengan seks. Ini merupakan salah satu masalah seksual paling umum. Masalah ini dapat terjadi seumur hidup atau muncul kadang-kadang.

Orang dengan HSDD memiliki sedikit atau tidak memiliki pikiran atau fantasi tentang seks, tidak menanggapi sinyal seksual pasangannya, kehilangan hasrat untuk berhubungan seks, atau menghindari seks sepenuhnya.

Mengingat seks merupakan salah satu aspek penting kehidupan, tentu saja HSDD bisa mengganggu aktivitas dan keharmonisan dalam rumah tangga.

1. Gejala

Hypoactive Sexual Desire Disorder: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi kehilangan minat berhubungan seks (pexels.com/andrea piacquadio)

Berikut adalah beberapa gejala umum HSDD seperti dilansir Medical News Today:

  • Tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit hasrat seksual.
  • Tidak tertarik dengan fantasi seksual.
  • Dorongan seks yang menurun.
  • Tidak menanggapi sinyal seksual dari pasangan.
  • Tidak berinisiatif memulai aktivitas seksual dengan pasangan.
  • Kehilangan minat pada masturbasi.
  • Hilangnya hasrat seksual saat berhubungan seks.
  • Orgasme dini atau kurangnya orgasme selama aktivitas seksual.
  • Menghindari seks.

Pada laki-laki, HSDD mungkin ditandai kehilangan fungsi ereksi atau ejakulasi.

2. Penyebab

Hypoactive Sexual Desire Disorder: Gejala, Penyebab, PengobatanStres dan cemas bisa sebabkan HSDD (pexels.com/Karolina Grabowska)

Menurut laman Planned Parenthood, HSDD dapat dipicu oleh:

  • Kecemasan.
  • Depresi.
  • Adanya masalah hubungan.
  • Masalah dengan citra tubuh.
  • Stres.
  • Kelelahan.
  • Trauma.
  • Rendahnya tingkat hormon seks.
  • Kondisi medis tertentu, seperti kanker, diabetes, masalah jantung, multiple sclerosis, atau masalah kandung kemih.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu.
  • Menopause.
  • Hamil, melahirkan, atau menyusui.

Baca Juga: 8 Aktivitas Seksual yang Bisa Mencederai Penis secara Fatal

3. Diagnosis

Hypoactive Sexual Desire Disorder: Gejala, Penyebab, PengobatanDiagnosis HSDD (pixabay.com/Sozavisimost

Sebagai bagian dari diagnosis HSDD, dokter akan mengambil riwayat medis, menilai gejala, dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk mengenali penyebab fisik dari gejala HSDD.

Selanjutnya, dokter akan melakukan berbagai penilaian psikologis, seperti kuesioner atau tanya jawab. Ini dapat membantu dokter memahami lebih jauh riwayat kesehatan mental pasien dan kondisi mental pasien.

4. Pengobatan

Hypoactive Sexual Desire Disorder: Gejala, Penyebab, PengobatanPasien HSDD berkonsultasi dengan konselor pernikahan. (freepik.com/Prostooleh)

Sebelum memulai perawatan HSDD, dokter mungkin akan menanyakan kesehatan, masalah apa pun yang mungkin kamu alami, dan kehidupan seks. Dalam hal ini, penting untuk bersikap sejujur ​​mungkin sehingga dokter dapat memberi perawatan terbaik. 

Jika diperlukan, dokter mungkin akan memintamu menjalani pemeriksaan fisik atau pengambilan darah untuk memeriksa masalah medis apa pun. Perawatan yang dibutuhkan akan tergantung pada penyebab masalahnya.

Perawatan untuk membantu meningkatkan gairah seks mungkin termasuk:

  • Senam Kegel. Ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah dan sensasi ke alat kelamin.
  • Belajar terbuka dan berbicara dengan pasangan tentang apa yang kamu suka dan tidak suka secara seksual.
  • Menjelajahi pornografi untuk memberi kenikmatan seksual.
  • Masturbasi dengan vibrator atau mainan seks lainnya untuk memberikan sensasi menyenangkan.
  • Mengurangi stres untuk meningkatkan mood. Bisa dengan tidur lebih banyak, meditasi, dan latihan pernapasan.
  • Membatasi alkohol dan berhenti merokok.
  • Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan mood.
  • Berbicara dengan konselor seks dan keharmonisan rumah tangga.

5. Pencegahan

Hypoactive Sexual Desire Disorder: Gejala, Penyebab, Pengobatanilustrasi olahraga (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Belum ada cara pasti untuk mencegah HSDD. Namun, perawatan dini dapat membantu meringankan gejala dan mengurangi risiko komplikasi.

Selain itu, setiap orang memiliki kendali untuk mengambil langkah guna mengurangi faktor risiko. Misalnya, membuat pilihan gaya hidup sehat. Hal ini selanjutnya dapat mengurangi risiko HSDD.

Hypoactive sexual desire disorder adalah kondisi yang bisa sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari secara negatif, utamanya hubungan dengan pasangan. Jika kamu khawatir dirimu atau pasanganmu mengalami kondisi ini, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Gineseksual: Ketertarikan Seksual terhadap Karakter Feminin

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya