9 Fakta Mikropenis, Kondisi Langka Ukuran Penis yang Sangat Kecil

Mikropenis adalah kondisi kelainan genetis atau hormon yang terjadi pada manusia. Gangguan ini menyebabkan ukuran penis tidak mampu berkembang untuk memiliki ukuran rata-rata pria pada umumnya.

Menurut jurnal Micropenis: Etiology, Diagnosis and Treatment Approaches, mikropenis hanya diderita oleh 1,5 dari 10.000 orang di Amerika sana dalam kurun waktu 1997 hingga 2000. Umumnya ukuran testikel akan tetap umum. Hanya ukuran penis saja yang bermasalah.

Penis seorang pria terbentuk ketika perkembangan embrio di dalam masa kehamilan. Di masa-masa tersebut plasenta manusia mendapatkan sintesis testosteron yang terjadi pada minggu ke delapan hingga 12 dan ini menyebabkan adanya pertumbuhan penis pada seorang pria.

Masa-masa inilah yang menentukan seseorang mendapat penis berukuran normal atau tidak. Selain itu, sindrom Prader-Willi, Kallmann, serta Laurence-Moon bisa jadi penyebab seseorang mendapatkan mikropenis.

Banyak orang yang berpendapat jika mikropenis mengindikasikan penis berfungsi tidak normal. Kenyataannya tidak demikian. Menurut artikel di health.com, penderita mikropenis tetap bisa mendapatkan ereksi, orgasme, ataupun kencing. Permasalahan utama dari mikropenis adalah adanya kemungkinan besar untuk tidak bisa melakukan penetrasi sehingga perlu bantuan alat untuk menjalani program kehamilan.

Dokter sudah bisa mengetahui seseorang sesaat setelah dilahirkan. Hal itu tampak dari ukuran penis yang normal atau tidak. Bayi baru lahir di bawah 30 minggu umumnya memiliki panjang penis mencapai 2,5 cm jika direnggang. Mikropenis didiagnosis kepada sang bayi jika memiliki panjang penis 1,5 cm.

Masalah merenggang penis ini yang sering tidak diketahui oleh orang-orang hingga menyebabkan misdiagnosis. Diagnosis yang salah ini berbahaya karena menyebabkan para orang tua menjadi cemas hingga berujung pada tes dan pemeriksaan yang tidak diperlukan. Beberapa kasus terjadinya misdiagnosis adalah bayi yang lahir dengan kondisi pembengkakan skrotum.

Jika mikropenis diketahui sejak awal, ada banyak penanganan yang bisa dilakukan. Langkah pertama mengetahui mikropenis adalah lewat pemeriksaan fisik terhadap genital pria.

Lebih dari itu, memeriksa kesehatan penderita adalah penting. Umumnya anak-anak yang mendapatkan obesitas serta telat puber sering didiagnosis mendapat mikropenis dikarenakan penumpukan lemak di area rambut kemaluan.

Dijelaskan dalam jurnal karya Nihal Hatipoğlu dan Selim Kurtoğlu jika tiga tes bisa dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut seseorang mendapatkan mikropenis atau tidak. Yang pertama uji laboratorium,  yang kedua uji rupa, dan terakhir uji genetis atau uji darah.

Ukuran penis yang kecil tidak selalu berhubungan dengan mikropenis. Kondisi penis kecil lainnya adalah penis terkubur yang dikarenakan penumpukan lemak, penis terjaring di mana kulit tambahan yang menyambung antara skrotum dan penis, serta penis terjebak yang mana kondisinya adalah tidak cukupnya kulit yang mengelilingi penis.

Mikropenis perlu diatasi. Tujuan dari penanganan tersebut adalah untuk memberikan gambaran tubuh yang tidak membuat penderitanya malu karena dilihat orang lain serta memiliki fungsi seksual yang normal dan dapat kencing berdiri. Walaupun tidak mencapai ukuran normal rata-rata orang, selama bisa memenuhi tujuan tersebut, sebuah penanganan dianggap berhasil. Penanganan itu meliputi penanganan testosteron hingga operasi.

Jika kamu merasa memiliki ukuran penis yang lebih kecil daripada ukuran rata-rata kawan-kawanmu, jangan langsung beranggapan kamu mendapatkan mikropenis. Walaupun malu, ada baiknya kamu memeriksakan ke dokter kelamin karena bisa jadi kamu mengalami kondisi lain. Ingat juga, bahwa ukuran tidak selalu menentukan kepuasan hubungan seks.