10 Kesalahan Umum Merawat Vagina, Bisa Membahayakan Kesehatan Miss V
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Vagina merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki kemampuan membersihkan diri sendiri. Berbekal bakteri baik, asam amino, protein, dan asam lainnya, area kewanitaan itu akan memperbaiki pH dan mengusir semua partikel asing yang mengganggu. Proses ini pun dilakukan setiap hari.
Walaupun begitu, para perempuan harus tetap menjaga kebersihan dan kesehatan miss v. Sayangnya, dalam merawat vagina, ada beberapa kesalahan perawatan yang mungkin tak sadar sering kita lakukan. Apa saja? Yuk, simak berikut ini!
1. Mencuci vagina dengan sabun yang harum. Alkohol dan pewangi buatannya dapat merusak pH dan membunuh bakteri baik yang menjaga kebersihan vagina
Rekomendasi:
Cukup cuci area kewanitaan dengan air. Jika kamu ingin menggunakan sabun, pilihlah yang berbahan lembut dan tidak mengandung pewangi buatan.
2. Mencukur rambut kemaluan hingga habis. Tindakan ini justru akan membuat area tersebut gatal serta meningkatkan risiko infeksi dan iritasi
Rekomendasi:
Rambut kemaluan memiliki peran penting untuk menjaga bakteri baik dan mencegah iritasi. Maka dari itu, hindari mencukurnya sampai habis. Sebagai gantinya, kamu bisa memotong rambut kemaluan secara berkala.
3. Terlalu sering memakai pantyliner dapat meningkatkan risiko infeksi jamur. Sebab, pantyliner memerangkap kelembapan yang berlebih
Rekomendasi:
Hanya gunakan pantyliner ketika kamu memerlukannya, misalnya saat sedang keputihan atau usai menstruasi. Jangan lupa untuk menggantinya secara berkala seperti saat memakai pembalut.
4. Melakukan douching. Metode pembersihan dengan cara mengalirkan cairan ke dalam vagina ini justru akan membunuh bakteri baik, terlebih jika dilakukan dengan bahan kimia
Rekomendasi:
Vagina adalah organ yang punya kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Jangan lakukan douching, cukup basuh vagina dengan air secara berkala. Kamu juga bisa menggunakan sabun yang tidak mengandung wangi buatan.
5. Tidak buang air kecil setelah berhubungan seksual. Tindakan ini penting untuk mengeluarkan sperma atau apa pun yang masuk ke uretra serta mencegah infeksi saluran kemih
Rekomendasi:
Pastikan kamu buang air kecil dan membersihkan area vagina setelah berhubungan intim. Kamu juga bisa meminta tolong pasangan untuk mengingatkanmu jika kelupaan.
Editor’s picks
Baca Juga: Vagina dan Penis Terasa Gatal? Ini 7 Gejala Psoriasis di Alat Kelamin!
6. Sering menggunakan celana yang terlalu ketat. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi jamur dan jerawat di kemaluan
Rekomendasi:
Mengenakan skinny jeans dan celana ketat lainnya sesekali memang boleh. Namun, jangan melakukannya setiap hari. Biarkan area "di bawah sana" bernapas dengan menggunakan celana yang longgar atau rok.
7. Menggunakan celana dalam berbahan sintetis akan memicu pertumbuhan jamur. Selain itu, pemilihan pakaian dalam juga memengaruhi kenyamanan area vagina
Rekomendasi:
Pilihlah celana dalam berbahan katun. Sifatnya yang ringan dan tak terlalu tebal tidak akan membuatmu kegerahan. Selain itu, celana dalam katun juga bisa menjaga kelembapan vagina tetap normal.
8. Malas mengganti pembalut, tampon, atau menstrual cup yang kamu pakai saat menstruasi. Kelalaian itu akan membuatmu berisiko mengalami infeksi
Rekomendasi:
Jika kamu menggunakan pembalut dan tampon, pastikan untuk menggantinya setiap empat jam sekali. Sedangkan ketika menggunakan menstrual cup, kamu harus mengeluarkannya setelah maksimal 12 jam. Jangan lupa cuci hingga benar-benar bersih, ya!
9. Menjaga kebersihan area intim memang diperlukan, tetapi mencucinya terlalu sering justru harus dihindari. Tindakan ini akan menghilangkan bakteri baik di vagina
Rekomendasi:
Dilansir Women's Weekly, vagina adalah area yang tak pernah terpapar sinar matahari secara langsung, sehingga bakteri baik diperlukan untuk menjaga kebersihannya. Kamu hanya perlu mencucinya sekali dalam sehari.
10. Menyentuh vagina dengan tangan yang kotor. Hal ini akan membuat area tersebut terkontaminasi virus dan bakteri yang berbahaya
Rekomendasi:
Pastikan kamu mencuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih sebelum menyentuh vagina. Dengan begitu, virus dan bakteri tidak akan berpindah.
Mengenal dan menjaga kebersihan vagina adalah hal yang penting. Jika kesehatan alat reproduksi terjaga, risiko datangnya penyakit pun bisa diminimalkan.
Baca Juga: 8 Cara Mencegah Kehamilan Paling Aneh dan Mengejutkan di Zaman Kuno