ilustrasi kondom (pexels.com/cottonbro studio)
Jika melihat dari berbagai brand yang menjual kondom glow in the dark menyatakan dikatakan bahwa produk ini aman. Pasalnya, peletakan pigmen fosfor yang ada di antara dua lapisan lateks dikatakan tidak bersentuhan langsung dengan kulit.
Lebih jelasnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyebutkan bahwa seng sulfida luminescent merupakan satu-satunya senyawa yang disetujui untuk membuat efek menyala. Khususnya pada produk kosmetik. Di luar itu, bahan tambahan seperti fluoresen dan luminescent pun dapat digunakan pada kulit. Akan tetapi, tidak boleh digunakan secara terus-menerus dan harus menghindari bagian mata. Alasannya, senyawa tersebut dapat memicu iritasi pada kulit, terlebih pada kulit sensitif.
Lebih lanjut, bahan tersebut juga dapat memicu reaksi alergi, khususnya pada seseorang yang tidak memiliki toleransi terhadap paparannya. Efek yang ditimbulkan bisa berupa kemerahan hingga kulit terbakar atau terasa menyengat. Jika mengalaminya, segera bawa ke dokter, ya.
Sejauh yang telah diketahui kondom glow in the dark berfungsi serupa dengan kondom jenis lainnya, ya. Akan tetapi, kamu mungkin perlu mempertimbangkan frekuensi penggunaannya jika mencurigai ada potensi alergi atau iritasi.
Referensi:
Spafe. Diakses Mei 2024. A Guide to Glow in the Dark Condoms
Condoms. Diakses Mei 2024. Glow in the Dark Condoms
Refinery29. Diakses Mei 2024. Is Glow-In-The-Dark Makeup Actually Safe?
Just Pigments. Diakses Mei 2024. Glow in the Dark Pigments in Cosmetics