Apa Itu Seks Oral? Ketahui Fakta, Bahaya, dan Tips Melakukannya

Aktivitas seksual yang melibatkan mulut

Saat bercinta, rasanya gak lengkap tanpa seks oral. Meski bukan hal wajib, gak sedikit pasangan yang selalu melibatkan aktivitas mulut ketika bercinta. 

Namun, sebenarnya, apa itu seks oral? Apakah ini sebatas mengulum atau ada variasi lainnya? Lalu, benarkah ada bahaya seks oral yang harus diwaspadai? Artikel ini bakal kupas tuntas mitos dan fakta di balik seks oral yang perlu kamu tahu.

Apa itu seks oral?

Dilansir Play Safe, seks oral merupakan stimulasi vulva dan klitoris, penis, atau anus oleh mulut atau lidah. Aktivitas ini sering dianggap bukan bagian dari seks, padahal permainan ini seringkali dilibatkan sebagai foreplay, termasuk momen intim tanpa penetrasi.

Kamu memerlukan bantuan pasangan untuk melakukan seks oral. Pilih posisi paling nyaman untuk melakukannya. Lalu, salah satu dari pasangan menggunakan mulut, bibir, atau lidahnya guna merangsang penis, vagina, atau anus seorang lainnya. 

WebMD menyebutkan, 85 persen orang dewasa yang aktif secara seksual, antara usia 18- 44 tahun, melaporkan telah melakukan seks oral setidaknya sekali dengan pasangan lawan jenis. Meski demikian, bentuk seks ini tetap bisa dilakukan bukan hanya oleh pasangan heteroseksual, kok.

Jenis-jenis seks oral

Apa Itu Seks Oral? Ketahui Fakta, Bahaya, dan Tips MelakukannyaDainis Graveris on Unsplash" target="_blank">ilustrasi oral seks (unsplash.com/Dainis Graveris)

Sebenarnya, pengelompokan seks oral didasarkan pada ‘sasaran’ permainan mulutnya. Dilansir Very Well Health, sebutan ini pun merujuk pada istilah medis, yakni:

  • Fellatio

Kamu mungkin lebih akrab dengan sebutan blow job. Jenis seks oral ini melibatkan penis dan testis sebagai reseptor. Disebut juga oral-penile sex.

  • Cunnilingus

Bahasa slang juga menyebut cunnilingus sebagai ‘eating someone out’. Aktivitas intim ini melibatkan vulva dan vagina sebagai penerima permainan mulut. Lebih mudahnya, aktivitas ini dilakukan dengan menjilat vagina.

  • Anilingus

Terakhir, jenis seks oral ini merupakan stimulasi mulut pada anus. Beberapa juga menyebutnya sebagai ‘rimming’ atau oral anal sex.

Bagi pasangan yang saling memberikan seks oral, biasanya dijumpai istilah ‘69’. Sebutan ini disematkan, karena posisi pasangan yang seolah seperti kaki di kepala dan kepala di kaki. 

Meski stimulasi puting dan payudara sering kali juga menggunakan mulut, aktivitas ini gak disebut sebagai seks oral. Meski begitu, biasanya rangsangan pada bagian atas juga terjadi saat melakukan seks oral.

Baca Juga: Benarkah Oral Seks Bisa Menyebabkan Kanker Tenggorokan?

Mitos seks oral

Apa Itu Seks Oral? Ketahui Fakta, Bahaya, dan Tips Melakukannyailustrasi merangsang vagina (unsplash.com/Sharon McCutcheon)

Beberapa keyakinan terkait seks oral, lalu berkembang menjadi mitos-mitos. Lantas, apakah benar isu ‘katanya-katanya’ seputar seks dengan mulut ini?

  • Mitos #1: seks oral gak bisa membuat orgasme

Banyak yang anggapan bahwa seks oral hanyalah pelengkap penetrasi. Padahal, kenikmatan yang dihadirkan berbeda, lho! Baik pada perempuan maupun laki-laki, seks oral bisa sangat merangsang, bahkan lebih dari intercourse.

Dilansir Planned Parenthood, 80 persen perempuan mengalami kesulitan orgasme hanya dengan seks vaginal. Adapun seks oral dan rangsangan klitoris dengan lidah bisa membantu.

  • Mitos #2: seks oral gak menyebabkan kehamilan

Tentu saja ini fakta. Seks oral gak melibatkan penetrasi ataupun mendekatkan penis ke arah vagina. Maka dari itu, jenis seks ini cenderung ‘aman’ dari risiko kehamilan, sekalipun menelan air mani pasangan.

  • Mitos #3: seks oral bukanlah seks sesungguhnya

Faktanya, seks bukan hanya soal penetrasi. Apapun aktivitas yang menyebabkan rangsangan seksual, mulai dari meraba, menjilat, hingga mengulum pun termasuk dalam aktivitas seksual. Jadi, seks oral merupakan bagian dari seks, ya.

  • Mitos #4: seks oral gak memengaruhi kesehatan mulut

Seksolog forensik, kepala seksologi dan direktur program penelitian klinis Felnett Health Research Foundation, Dr. Damian Jacob M. Sendler, mengatakan pada Insider bahwa ada kaitan antara kesehatan mulut dengan seks oral. Sebagian besar cairan yang keluar dari penis bersifat basa atau sedikit asam. Dampaknya mirip dengan makanan pada gigi. Menggosok gigi dan menjaga kesehatan mulut setelah seks oral merupakan cara tepat untuk mencegahnya.

  • Mitos #5: seks oral gak berisiko HIV 

HIV mengalami transmisi melalui pertukaran cairan yang mana air liur gak termasuk. Penularan HIV melalui seks oral terbilang rendah, persentasenya hanya sekitar 0,3 persen, melansir Insider. Meski demikian, risiko ini bisa meningkat jika kamu melakukan seks oral dengan individu positif HIV dan memiliki luka di mulut.

Bahaya seks oral

Jika dibandingkan penetrasi, seks oral memang 'menang'. Sebab, seks lewat mulut ini gak menimbulkan kehamilan plus risiko penularan HIV rendah. Walaupun demikian, bukan berarti seks oral bebas dari risiko sama sekali, lho!

Penyakit menular seksual masih jadi bahaya seks oral yang perlu diperhatikan. Beberapa di antaranya bahkan gak membutuhkan pertukaran cairan sebagai transmisi. Penyakit yang mungkin menular, di antaranya:

  • Gonore
  • Klamidia
  • HSV-1 dan HSV-2
  • Sipilis
  • HPV
  • HIV

Dari penyakit menular di atas, ada yang gak menimbulkan gejala sama sekali. Namun, ada juga yang menimbulkan indikator awal, seperti:

  • sakit tenggorokan;
  • luka terbuka atau kutil di dalam atau di sekitar mulut dan tenggorokan; dan
  • pembengkakan kelenjar getah bening.

Screening kesehatan mulut amat diperlukan apabila kamu aktif melakukan seks oral. Dokter gigi dapat memeriksa mulut untuk memeriksa luka, benjolan, atau kelainan lain yang bisa menjadi tanda IMS. 

Selain itu, beberapa strain HPV tertentu dapat menyebabkan kanker mulut. Lakukan pemindaian kesehatan oral setidaknya sekali dalam setahun, ya.

Tips melakukan seks oral

Apa Itu Seks Oral? Ketahui Fakta, Bahaya, dan Tips Melakukannyailustrasi deep throat (pexels.com/Cottonbro)

Tertarik mencoba seks oral? Diskusikan dengan pasangan dulu, ya. Beberapa mungkin beranggapan seks ini bukan hal wajib yang harus dicoba. Namun, bukan berarti patut dilewatkan begitu saja. 

Jika kamu dan pasangan menyetujuinya, coba tips aman melakukan seks oral berikut ini untuk membawa momen bercinta makin 'to the moon'.

Jika pasangan perempuan

  • Awali dengan merangsang area klitoris saat masih mengenakan pakaian dalam
  • Lakukan gerakan ke atas saat memberikan rangsangan klitoris luar
  • Libatkan tangan untuk menarik area pubis, sehingga lebih bebas mengakses lipatan klitoris
  • Basahi area vulva dengan air liur guna membuat semakin licin
  • Mainkan ritme dari pelan ke cepat dengan tempo stabil.

Jika pasangan laki-laki

  • Mulai dengan ujung lidah ‘menyapa’ bagian pangkal dan terus naik hingga ujung penis
  • Mainkan area puncak (kulup) dengan bentuk melingkar, sesekali berikan hentakan dengan lidah pada frenulum (kerutan kecil di bawah kepala penis yang menghubungkan dengan batang)
  • Pegang pangkal penis dan masukkan sisanya ke mulut. Lakukan kuluman lembut. Namun, jika kamu menghendaki, memasukkan seluruh bagian penis hingga pangkal tenggorokan (deep throat) juga boleh
  • Tingkatkan kecepatan dan tempo sesuai keinginan dan kenyamanan. 

Layaknya bentuk seks lain, gak ada aturan baku terkait apa itu seks oral dan cara melakukannya. Terpenting, tetap perhatikan bahaya seks oral sebelum menerapkannya. 

Baca Juga: Oral Seks Saat Hamil, Amankah bagi Ibu dan Janin?

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya