Testis Besar Sebelah Apakah Normal? Berikut Penjelasannya

Lakukan pemeriksaan mandiri sebagai preventif

Untukmu kaum Adam, pernah tidak memperhatikan bentuk testis? Jika belum, coba lebih mulai mengamati dan mengeceknya, ya. Selain untuk mengetahui kondisinya, mengamati area genital mungkin memberikanmu pengetahuan baru. Misalnya, fakta bahwa ukuran testis besar sebelah.

Sebagian besar laki-laki justru memiliki testis besar sebelah. Hal tersebut bisa jadi normal atau mungkin menandakan gejala lain. Lebih lengkapnya, kita bakal ulas sama-sama di bawah ini. Yuk, gulir terus!

Apakah normal testis besar sebelah?

Yup, sangat normal jika ukuran satu testis lebih besar daripada sebelahnya. Perbedaan ukurannya pun bisa beragam, biasanya sekitar setengah sendok teh. Testis kanan umumnya tampak lebih bervolume, sedangkan testis sebelah kiri biasanya menggantung atau lebih rendah dalam skrotum, melansir Healthline.

Testis beda ukuran dinyatakan normal apabila tidak ada gejala lain yang menyertai. Misalnya, nyeri, kemerahan, dan tidak menyebabkan rasa sakit ketika beraktivitas, baik saat berjalan maupun duduk.  

Namun, walau ukurannya tidak sama, bentuk testis tak boleh berbeda. Testisnormal berwujud seperti telur dan bukan bola. Ketika diraba dari luar skrotum, testis memiliki permukaan yang mulus tanpa gumpalan atau tonjolan. 

Apa penyebab testis besar sebelah?

Testis Besar Sebelah Apakah Normal? Berikut Penjelasannyailustrasi balanitis (pexels.com/Deon Black)

Tidak begitu jelas apa yang menjadi penyebab testis besar sebelah. Dilansir Very Well Health, hal tersebut mungkin terjadi karena pertumbuhan testis sebelah kanan yang lebih cepat daripada kiri.

Dalam jurnal BJU International mencatat adanya pertumbuhan testis dimulai dari sebelah kanan. Pertumbuhan tersebut terjadi saat dalam masa kandungan. Hal tersebut berkebalikan dengan ovarium yang berkembang pertama kali dari sebelah kiri. 

Selama tidak mengganggu dan menandakan gangguan kesehatan, kondisi ini tidak perlu mendapat tindakan khusus. Namun, diperlukan cara mengobati testis besar sebelah apabila penyebabnya adalah infeksi atau penyakit lainnya. 

Tanda adanya gangguan kesehatan pada testis

Meski normal, bukan berarti kamu tidak perlu waspada. Testis besar sebelah mungkin menandakan kondisi kesehatan tertentu, ketika dibarengi dengan gejala berikut:

  • nyeri
  • kemerahan
  • pembengkakan
  • bentuk testis yang berbeda 
  • adanya tonjolan pada permukaan testis ketika diraba. 

Untuk mengetahuinya, kamu perlu melakukan pemeriksaan diri secara mandiri terlebih dahulu. Caranya, pastikan skrotum sedang dalam kondisi rileks. Untuk itu, kamu bisa mandi air hangat terlebih dahulu. Selanjutnya, coba raba testis dengan lembut menggunakan jari dan ibu jari dari kedua tangan. Rasakan apakah ada benjolan atau ada area yang sakit. Guna mendapatkan hasil akurat, kamu bisa melakukannya di depan cermin.

Baca Juga: 7 Cara Merangsang Testis Laki-laki, Bikin Panas Sesi Bercinta

Penyakit yang menyebabkan testis besar sebelah dan pengobatannya

Testis Besar Sebelah Apakah Normal? Berikut Penjelasannyailustrasi testis dan penis (pexels.com/Deon Black)

Gangguan kesehatan berikut bisa jadi penyebab ukuran testis berbeda. Umumnya, gangguan tersebut disertai dengan gejala lainnya. Untuk diagnosis tepatnya, kamu perlu mengunjungi layanan medis agar dilakukan pemeriksaan lebih menyeluruh. 

1. Epididimitis

Epididimis merupakan saluran di belakang testis. Fungsi utamanya sebagai jalur transportasi sperma. Peradangan pada epididimis disebut sebagai epididimitis. Gejala ini umumnya muncul akibat infeksi dan bisa jadi tanda infeksi menular seksual klamidia. 

Tanda-tandanya seperti berikut:

  • nyeri saat buang air kecil
  • keluar cairan dari ujung penis
  • peradangan pada testis

Untuk mengobatinya, dokter mungkin memberikan antibiotik yang perlu dikonsumsi secara berkala. Ketika pembengkakan makin parah, pengangkatan skrotum mungkin perlu dilakukan.  

2. Orkitis

Sederhananya, orkitis merupakan infeksi yang terjadi pada testis. Penyebab umumnya adalah virus yang memicu timbulnya gondongan. Gejala yang muncul termasuk rasa nyeri pada area genital.

Orkitis perlu mendapatkan penanganan segera, karena dapat menyebabkan kerusakan pada testis. Jika penyebab orkitis adalah penyakit menular seksual, maka dokter akan memberikan obat-obatan sesuai infeksi. Obat yang digunakan seperti ceftriaxone (Rocephin) atau azithromycin (Zithromax) dan pain killers sebagai untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

3. Kista epididimis

Kista merupakan kantung berisi cairan yang bisa muncul di berbagai organ tubuh, salah satunya pada saluran epididimis. Kondisi ini dapat terjadi ketika ada kelebihan cairan di saluran atau terbentuk saat epididimis berkembang.

Kondisi ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, tak memerlukan pengobatan khusus, dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun, jika membuatmu tidak nyaman, bisa dihilangkan melalui pembedahan. 

4. Hidrokel dan varikokel

Hidrokel mirip dengan kista. Namun, lebih tepatnya, hidrokel merupakan kantung yang terbentuk di sekitar testis dan berisikan cairan. Sebetulnya hidrokel tidak memerlukan penanganan. Namun, ketika menyebabkan peradangan maka harus segera mengunjungi layanan medis. 

Sementara itu, varikokel adalah kondisi ketika pembuluh darah di skrotum membesar. Penyakit ini mirip seperti varises pada anggota tubuh lain. Jika tidak ada gejala tambahan, varikokel sebetulnya tak membutuhkan perawatan. Namun, hal ini mungkin menyebabkan penurunan jumlah sperma. 

5. Torsi testis

Torsi testis terjadi ketika testis berputar dan spermatic cord terpelintir. Dilansir situs DepKesspermatic cord terdiri atas arteri, saraf, dan tuba atau tempat keluarnya sperma dari testis menuju penis. 

Hal ini menyebabkan rasa nyeri yang bertahan lama, tiba-tiba hilang, lalu muncul kembali. Torsi testis harus dianggap sebagai keadaan darurat. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat memblokir aliran darah ke testis dan mengakibatkan pengangkatan testis. 

Perawatan yang dilakukan berupa penguraian kondisi testis yang disebut detorsi manual. Pembedahan juga mungkin dilaksanakan guna mencegah risiko torsi testis kembali terjadi.

6. Kanker testis

Testis besar sebelah bisa jadi gejala kanker yang berkembang di area sekitarnya. Pengamatan manual mungkin mendapati benjolan atau gumpalan tidak wajar.

American Cancer Society mencatat kondisi ini cukup jarang dengan perbandingan 1:250 laki-laki. Untuk mengatasi kanker testis, perlu dilakukan kemoterapi, radiasi, atau pengangkatan testis. Namun, perawatan bisa dilakukan dengan tingkat kesembuhan tinggi. 

Testis besar sebelah bukan hal yang aneh, kok, Guys! Dengan catatan, tidak disertai gejala tambahan seperti dijelaskan sebelumnya. Jika mengalami ketidaknyamanan, ada baiknya segera menjadwalkan konsultasi dengan dokter, ya.

Baca Juga: Cara Membersihkan Penis Setelah Berhubungan Seks, Wajib Dilakukan!

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya