15 Penyebab Telat Haid, Tidak Selalu karena Hamil

Kenali, bisa jadi pertanda adanya penyakit serius

Terlambat menstruasi adalah kondisi saat ada salah satu atau lebih siklus menstruasi yang terlewat. Namun, kondisi ini tidak selalu menandakan hamil.

Siklus menstruasi yang tidak teratur sebenarnya merupakan kondisi normal yang sering terjadi ketika perempuan baru pertama mengalami menstruasi atau ketika mereka akan memasuki masa menopause. Lalu, apa saja hal yang bisa jadi penyebab telat haid? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Masalah berat badan

Kelebihan berat badan atau obesitas memengaruhi regulasi estrogen dan progesteron dan berhubungan dengan terlambatnya menstruasi. Bahkan, dapat menyebabkan masalah kesuburan. Penurunan berat badan dapat membantu mengatur siklus menstruasi bagi perempuan yang mengalami obesitas (BMC Women's Health, 2018).

Di sisi lain, berat badan yang terlalu rendah juga mengganggu siklus menstruasi. Ketika tubuh kekurangan lemak dan nutrisi lainnya, tubuh tidak dapat memproduksi hormon sebagaimana mestinya.

Perempuan dengan anoreksia atau yang membakar lebih banyak kalori dengan berolahraga dibandingkan dengan apa yang mereka konsumsi mungkin mengalami amenorea (kondisi saat perempuan tidak mengalami menstruasi). Biasanya, penambahan berat badan akan membantu menstruasi kembali.

Perubahan berat badan yang cepat karena penyakit, pengobatan, atau perubahan pola makan juga dapat mengganggu produksi atau pelepasan hormon. Pada gilirannya, hal ini dapat menyebabkan perempuan melewatkan satu periode menstruasi atau lebih.

2. Stres

15 Penyebab Telat Haid, Tidak Selalu karena Hamililustrasi stres (pexels.com/SHVETS production)

Stres juga bisa menyebabkan menstruasi terlambat. Orang yang mengalami tingkat stres tinggi juga mengalami menstruasi yang tidak teratur (Journal of Clinical and Diagnostic Research, 2015).

Menurut American Psychological Association, stres yang memengaruhi waktu menstruasi dapat memengaruhi kesuburan. Mereka yang stres mungkin memiliki waktu yang lebih sulit untuk mencoba hamil atau menjalani kehamilan yang sehat.

Selain menstruasi yang tidak teratur, stres juga dapat memengaruhi siklus menstruasi dengan cara lain. Misalnya, individu yang mengalami stres tinggi mungkin mengalami periode menstruasi yang lebih menyakitkan dan perubahan durasi siklusnya.

3. PCOS

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah ketidakseimbangan hormon yang mengganggu kemampuan tubuh untuk melepaskan sel telur (ovulasi). Jika kamu tidak berovulasi, maka kamu tidak akan mengalami menstruasi.

Dilansir Cleveland Clinic, banyak orang dengan PCOS mengalami menstruasi yang tidak teratur, terlambat, atau hilang.

Gejala PCOS lainnya meliputi:

  • Jerawat.
  • Rambut wajah atau tubuh berlebih.
  • Penipisan rambut.
  • Pertambahan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan.

Dokter mendiagnosis PCOS dengan memeriksa gejala dan melakukan tes bila diperlukan. Perubahan pengobatan dan gaya hidup dapat membantu mengelola gejala.

4. Kontrasepsi hormonal

15 Penyebab Telat Haid, Tidak Selalu karena Hamililustrasi pil KB (pexels.com/Pixabay)

Alat kontrasepsi hormonal mengandung progestin atau kombinasi progestin dan estrogen, dua hormon yang berfungsi mencegah kehamilan.

Beberapa alat kontrasepsi hormonal menyebabkan menstruasi palsu, yang disebut pendarahan putus obat (withdrawal bleeding). Ini adalah saat kamu menjalani minggu bebas hormon dengan pil, cincin, atau patch. Namun, jika terus-menerus menggunakan alat kontrasepsi (melewatkan pil kosong), kamu mungkin akan mengalami sedikit bercak atau tidak mengalami menstruasi sama sekali.

Biasanya tidak masalah jika kamu melewatkan menstruasi jika terus-menerus menggunakan kontrasepsi hormonal. Akan tetapi, sebelum mencobanya, tanyakan kepada dokter untuk memastikan keamanannya.

Untuk pengguna IUD hormonal, amenorea adalah hal yang umum dan tidak berbahaya. Ini juga bisa terjadi pada pengguna KB implan hormonal dan KB suntik, walaupun lebih jarang terjadi.

5. Masalah tiroid

Dilansir Verywell Health, orang dengan penyakit tiroid memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid. Hormon tiroid memiliki banyak fungsi dalam tubuh, termasuk pengaturan siklus menstruasi.

Jika kamu tidak memiliki jumlah hormon tiroid yang tepat, kamu mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur. Beberapa orang dengan penyakit tiroid mungkin tidak menstruasi sama sekali, sering kali selama beberapa bulan atau lebih.

Baca Juga: 7 Penyebab Darah Menstruasi Hanya Sedikit, Apakah Bahaya?

6. Diabetes

15 Penyebab Telat Haid, Tidak Selalu karena Hamililustrasi perempuan dengan diabetes (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Menurut Medical News Today, pasien diabetes mungkin memiliki peningkatan risiko mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau tidak dapat diprediksi.

Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 seharusnya tidak memengaruhi keteraturan siklus menstruasi atau beratnya menstruasi. Konon, ketidakteraturan menstruasi terkadang bisa terjadi akibat kondisi ini.

Menstruasi bisa dimulai kapan saja sepanjang masa pubertas, tetapi rata-rata menstruasi pertama dialami saat usia 12 tahun. Diabetes tipe 1 seharusnya tidak memengaruhi usia seseorang mengalami menstruasi pertama. Namun, ada beberapa laporan mengenai menstruasi pertama yang terlambat pada pasien diabetes tipe 1 (Diabetes Care, 2003).

Meski begitu, selama orang tersebut tidak kekurangan berat badan dan mampu mengelola diabetes tipe 1 dengan baik, maka tidak akan ada penundaan dalam menstruasi pertama.

Diabetes tipe 2

Orang dengan diabetes tipe 2 berisiko lebih tinggi mengalami anovulasi. Ini terjadi ketika ovarium tidak melepaskan sel telur ke tuba falopi. Jika hal ini terjadi, seseorang tidak akan mengalami menstruasi.

Meski risiko anovulasi lebih tinggi pada pasien diabetes, tetapi tidak semua pasien diabetes akan mengalaminya.

7. Penyakit celiac

Perempuan yang memiliki penyakit celiac cenderung sering melewatkan menstruasi. Dalam sebuah penelitian besar, hampir 20 persen perempuan dengan penyakit celiac mengalami amenorea pada suatu saat dalam hidup, dibandingkan dengan hanya 2,2 persen perempuan tanpa penyakit celiac, mengutip dari Verywell Health.

Studi lain menemukan persentase yang lebih tinggi pada kedua kelompok (walaupun perempuan dengan penyakit celiac tetap berada jauh di atas perempuan tanpa penyakit ini): hampir 39 persen perempuan dengan penyakit celiac memenuhi syarat untuk diagnosis amenorea pada suatu saat, dibandingkan dengan sekitar 9 persen pada kelompok tanpa penyakit celiac.

Mendapatkan diagnosis yang tepat dan memulai diet bebas gluten tampaknya menyelesaikan masalah dalam banyak kasus.

Penyakit celiac dapat menyebabkan masalah lain pada menstruasi bersamaan dengan terlewatnya menstruasi. Penelitian telah menemukan bahwa perempuan dengan penyakit celiac melaporkan masalah menstruasi lainnya, termasuk menstruasi yang jarang dan ringan (bisa mengindikasikan masalah yang membuat infertilitas lebih mungkin terjadi), menstruasi teratur tetap sangat ringan, flek di antara menstruasi, dan menstruasi yang sangat berat atau menyakitkan.

8. Insufisiensi ovarium primer

15 Penyebab Telat Haid, Tidak Selalu karena Hamililustrasi siklus menstruasi (freepik.com/wayhomestudio)

Insufisiensi ovarium primer terjadi ketika ovarium berhenti berfungsi secara normal sebelum seseorang mencapai usia 40 tahun. Hal ini dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan masalah kesuburan sebelum usia perimenopause.

Penyebab insufisiensi ovarium primer belum dipahami dengan baik, tetapi diyakini terkait dengan fungsi folikel. Ini adalah kantong kecil di ovarium tempat sel telur matang. Pada orang dengan insufisiensi ovarium primer, mungkin tidak terdapat cukup folikel yang berfungsi.

9. Tumor hipofisis

Meskipun sangat jarang, tetapi terkadang prolaktinoma—tumor hipofisis yang mengeluarkan prolaktin dalam jumlah berlebih, hormon yang memberi sinyal pada produksi ASI—adalah penyebab terlambatnya menstruasi.

Mengutip dari Parents, orang yang mengalami menstruasi tidak teratur, sakit kepala, penglihatan kabur, dan keluarnya cairan dari payudara meskipun mereka tidak sedang menyusui sangat direkomendasikan untuk menemui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

10. Perimenopause

15 Penyebab Telat Haid, Tidak Selalu karena Hamililustrasi perimenopause (unsplash.com/Artem Beliaikin)

Perimenopause merupakan masa peralihan antara usia reproduksi dan usia non reproduksi. Pada masa ini, menstruasi mungkin lebih ringan, lebih berat, lebih sering, atau lebih jarang (Journal of Women's Health, 2016). Dalam sebagian besar kasus, menstruasi akan berbeda dari biasanya.

Menopause terjadi ketika kamu telah mencapai titik dalam hidup saat kamu tidak lagi berovulasi atau menstruasi. Menurut laman Kementerian Kesehatan RI, menopause biasanya terjadi saat perempuan memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Perempuan dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi minimal 12 bulan.

11. Bepergian melintasi zona waktu

Tingkat estrogen berubah sepanjang menstruasi. Ada juga hubungan terbalik antara estrogen dan melatonin. Kadar melatonin turun ketika kadar estrogen naik, dan sebaliknya (Clinical Journal of Obstetrics and Gynecology, 2022).

Otak memproduksi melatonin untuk memberi sinyal pada tubuh bahwa sudah waktunya tidur. Saat kamu bepergian ke zona waktu lain, tubuh melepaskan melatonin seolah-olah kamu masih di rumah, meskipun saat itu siang bolong di lokasi baru kamu 

12. Obat tertentu

15 Penyebab Telat Haid, Tidak Selalu karena Hamililustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Beberapa obat, seperti antidepresan, antipsikotik, obat tiroid, antikonvulsan, dan beberapa obat kemoterapi dapat menyebabkan menstruasi tidak ada atau terlambat (The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 2015).

13. Menyusui

Jika kamu memilih untuk menyusui secara konsisten, kamu mungkin mendapati menstruasi tidak segera kembali. Ini dikenal sebagai amenorea laktasi.

Amenorea laktasi terjadi setelah seseorang melahirkan dan memperlama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk bisa hamil lagi. Karena alasan ini, beberapa orang menggunakannya sebagai metode kontrasepsi alami (International Journal of Molecular Sciences, 2022).

14. Paparan pestisida

15 Penyebab Telat Haid, Tidak Selalu karena Hamililustrasi penggunaan pestisida (pexels.com/Gustavo Fring)

Pestisida dapat dikaitkan dengan menstruasi yang tidak teratur. Peserta dalam salah satu penelitian terpapar pestisida saat bekerja di lahan pertanian, tinggal di lahan tersebut, atau keduanya. Banyak di antara mereka yang terpapar pestisida kimia yang mengganggu endokrin, yang diketahui menyebabkan ketidakteraturan menstruasi. Peserta melaporkan ketidakteraturan dalam panjang siklus mereka dan tidak adanya menstruasi selama lebih dari 90 hari (Journal of Occupational & Environmental Medicine, 2021).

Beberapa golongan bahan kimia dapat berikatan dengan reseptor (molekul di permukaan sel) estrogen dalam tubuh. Akibatnya, mereka dapat meniru fungsi estrogen dalam tubuh (Journal of Xenobiotics, 2022).

15. Kualitas tidur yang buruk

Pola tidur yang buruk dapat mengganggu siklus menstruasi. Terlebih lagi, kualitas tidur bisa menjadi lebih buruk bagi individu yang mengalami gejala pramenstruasi (Sleep Medicine Clinics, 2022).

Sebuah studi menganalisis data dari 579 peserta mengenai siklus menstruasi mereka dan bagaimana keteraturan berhubungan dengan durasi, kualitas, dan kelelahan tidur. Para peneliti menemukan bahwa pendarahan yang lebih banyak dan menstruasi yang tidak teratur berhubungan dengan (Journal of Sleep Research, 2022):

  • Depresi
  • Kelelahan
  • Waktu tidur lebih singkat
  • Stres
  • Tidur yang lebih buruk

Menstruasi mungkin tertunda beberapa hari, tetapi bukan berarti menstruasi tidak teratur. Namun, banyak hal yang bisa menjadi penyebab telat haid, seperti PCOS, menyusui, masalah berat badan, perubahan hormon, dan lain-lain.

Dalam beberapa kasus, melakukan perubahan gaya hidup bisa membantu. Namun, jika telat haid terjadi terus-menerus, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga: 7 Penyebab Pusing saat Menstruasi, Apakah Ini Berbahaya?

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya