Dalam kebanyakan kasus, dry orgasm tidak berbahaya, melansir St. Clair Health. Meski demikian, orgasme kering mungkin dapat memengaruhi kemampuan dalam memiliki keturunan. Sebab, tanpa ejakulasi tentu tidak ada proses pertemuan sperma dengan sel telur.
Risiko tersebut berpotensi rendah apabila orgasme kering hanya terjadi sesekali. Jika begitu, dokter bisa menyarankan penggunaan alat bantu seksual untuk meningkatkan rangsangan. Dengan begitu, dapat mendorong fungsi seksual, terutama ejakulasi.
Apabila orgasme kering menyebabkan kesulitan pembuahan, dokter mungkin menyarankan elektroejakulasi untuk mendapatkan sampel air mani. Upaya lainny, bisa dengan mengekstrak sperma langsung dari testis. Keduanya dilakukan untuk mengumpulkan sperma guna pelaksanaan inseminasi buatan.
Dry orgasm atau orgasme kering tidak selalu berbahaya, kok, Guys! Namun, jika merasa perlu untuk tahu lebih lanjut, jangan ragu menanyakan kepada ahli medis agar mendapatkan penanganan dan perawatan yang kamu butuhkan.