Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Orgasme? Ini Fakta Menarik dan Manfaatnya

ilustrasi perempuan mengalami orgasme (pixabay.com/Victoria_Borodinova)

Saat membahas seks, kamu pasti sering mendengar istilah orgasme. Perasaan yang dihasilkan, sensasinya ke tubuh, bahkan ada yang bilang orgasme adalah akhir dari sebuah sesi bercinta. Pertanyaannya, apa itu orgasme

Lalu, apakah orgasme sama dengan ejakulasi? Bagaimana tanda-tandanya? Jawab semua tanda tanya di atas dengan menyimak artikel ini, ya!

Apa itu orgasme?

Caitlin V. Neal, seksolog di perusahaan sexual hygine dan perawatan tubuh menjelaskan pada Healthline bahwa tidak ada definisi orgasme yang disepakati secara luas. Sebagian besar mengartikan orgasme adalah pelepasan ketegangan seksual.

Orgasme sendiri termasuk dalam siklus respons seksual tubuh. Tahap ini akan tercapai setelah tubuh mendapat cukup rangsangan seksual. Saat mencapai orgasme, tubuh merasakan sensasi menyenangkan dan relaks. 

Kondisi yang jamak disebut sebagai puncak kenikmatan ini, dibedakan dalam beberapa jenis. Seluruhnya disesuaikan dengan bagaimana rangsangan diberikan. Jenis orgasme yakni:

  • Orgasme klitoris
  • Orgasme vagina
  • Orgasme campuran
  • Orgasme anal
  • Orgasme g-spot
  • Multiple orgasm 
  • Pelvic orgasm
  • Mimpi basah
  • Orgasme prostat
  • Dry orgasm
  • Orgasme karena imajinasi, dan
  • Orgasme puting

Apakah orgasme sama dengan ejakulasi?

ilustrasi ejakulasi (Photo by Deon Black on LetsTalkSex)

Sering dikaitkan, keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Orgasme tidak selalu ditandai dengan ejakulasi. Namun, ejakulasi sering hadir beriringan dengan orgasme.

Ejakulasi sendiri merupakan keluarnya cairan dari penis atau vagina setelah mendapatkan rangsangan seksual. Kondisi ini sering dialami oleh laki-laki yang ditandai dengan keluarnya cairan mani.

Apa yang terjadi dengan tubuh saat orgasme?

Singkatnya, orgasme jamak ditandai dengan beberapa hal berikut:

  • Pelepasan ketegangan otot yang tidak disengaja
  • Rangkaian kontraksi otot
  • Pancaran kenikmatan verbal dan auditori
  • Peningkatan denyut jantung dan pernapasan.

Orgasme bisa memicu perasaan menyenangkan dan intens di seluruh tubuh. Area penis atau vagina, serta anus berkontraksi, bahkan berdegup lima sampai delapan kali dalam sedetik. Bagi pemilik penis, orgasme umum diikuti dengan menyemprotkan cairan mani. 

Vagina mungkin menjadi basah sebelum dan selama orgasme. Sama seperti pemilik penis, orgasme juga bisa terjadi bersamaan dengan cairan yang menyembur. Bisa dalam bentuk ejakulasi maupun squirting. 

Baik vagina atau penis akan terasa sensitif ketika disentuh tepat setelah orgasme. Beberapa orang juga mengalami sex flush alias perubahan warna di beberapa anggota tubuh seperti dada, leher, dan wajah. 

Meski empat hal di atas merupakan bentuk umum orgasme, tidak semua orang merasakan hal yang sama. Namun, orgasme secara keseluruhan melepaskan hormon endorfin alias hormon senang. Tidak heran, jika setelahnya kamu merasa rileks, bahagia, bahkan mengantuk.

Bagaimana mengetahui seseorang mengalami orgasme

ilustrasi orgasme (pexels.com/Cottonbro)

Dilansir Planned Parenthood, setiap orang mengalami orgasme yang berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh hormon, gaya hidup, pengalaman, kepercayaan, hingga emosi. Umumnya, terjadi setelah individu mendapatkan rangsangan seksual. 

Bagi pemilik penis, orgasme dapat terjadi akibat adanya stimulasi pada penis, testis, dan anus. Sementara bagi pemilik vagina, adanya rangsangan di klitoris, vagina, dan anus bisa memicu orgasme. Beberapa bahkan mendapatkan klimaks setelah stimulasi puting atau area sensitif lainnya.

Beberapa orang bisa mengalami orgasme dengan mudah. Sementara itu, tidak sedikit pula yang memerlukan lebih banyak stimulasi untuk mencapai puncak kenikmatan. Semuanya merupakan hal wajar mengingat kondisi individu berbeda-beda. Tuntutan yang memaksa justru dapat memicu orgasme palsu.

Manfaat orgasme

Selain faktor kepuasan, orgasme juga memberikan manfaat lain bagi tubuh. Hal tersebut terjadi karena pada saat klimaks, tubuh mengeluarkan hormon-hormon tertentu yang berperan positif.

Salah satunya yakni hormon oksitosin yang merupakan hormon bahagia. Hormon tersebut dapat meredakan kegelisahan, menekan risiko penyakit jantung, hingga mengurangi potensi kanker, salah satunya kanker ovarium.

Selain itu, publikasi penelitian dalam Frontiers in Public Health menyebutkan bahwa orgasme membantu istirahat lebih nyenyak. Orgasme meningkatkan kualitas tidur dan membantu individu terlelap lebih cepat.

Pada laki-laki, orgasme secara rutin berpotensi mengurangi risiko kanker prostat. Sebuah studi dalam European Urology menyebutkan, individu yang mengalami orgasme disertai ejakulasi cenderung jarang terkena kanker prostat.

Fakta menarik tentang orgasme

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mizuno K)

Dalam jurnal Sexual Medicine Review disebutkan bahwa laki-laki bisa mengalami multiple orgasm. Meski begitu hanya 10 persen dari individu berusia 20-an dan 7 persen laki-laki berusia 30-an yang mengalaminya. 

Artinya, multiple orgasm pada laki-laki bukanlah hal yang jamak dijumpai. Bagi yang mengalaminya, orgasme mungkin berulang secara sporadis dan kental, dua hingga empat ledakan dalam kurun waktu hitungan detik sampai 2 menit. 

Orgasme dapat terjadi lebih lama pada perempuan. Saat terjadi klimaks, otot rahim akan berdenyut berirama dengan jarak 0,8 detik. Setidaknya berlangsung selama 20-35 detik. Setelahnya, perempuan bisa kembali orgasme tanpa harus melewati fase jeda seperti pada penis.

Sebuah penelitian dalam jurnal Socioaffective Neuroscience & Psychology menyebutkan, 14 persen perempuan berusia kurang dari 35 tahun belum pernah mengalami orgasme dari hubungan seksual. Hanya 38 persen dari responden yang mengalami orgasme dari hubungan seksual .

Dari data tersebut disimpulkan bahwa orgasme tidak hanya dipicu oleh seks penetrasi. Selain itu, orgasme tidak secara luas dianggap sebagai aspek penting pengalaman seksual, melansir Medical News Today.

Setelah mengenal apa itu orgasme, perlu diketahui bahwa kondisi tersebut tidak selalu jadi hal wajib yang mesti didapat dalam hubungan seksual. Selain itu, orgasme juga bisa didapatkan melalui bentuk seks selain penetrasi. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us