ilustrasi laki-laki mengalami testosteron rendah (freepik.com/wavebreakmedia-micro)
Fibromyalgia merupakan penyakit sistemik yang melibatkan sistem saraf, otot, kekebalan, dan endokrin. Gejalanya meliputi nyeri anggota badan, kelelahan, mati rasa, kecemasan dan depresi, serta gangguan tidur.
Efek samping fibromyalgia dapat terjadi pada aktivitas seksual. Seseorang dengan penyakit ini sangat mungkin mengalami penurunan minat terhadap seks secara keseluruhan.
Pengaruh fibromyalgia terhadap hasrat seksual lebih banyak dijumpai pada perempuan. Hal ini jelas, karena fibromyalgia sendiri lebih banyak terjadi pada perempuan, melansir Healthline.
Disfungsi seksual akibat fibromyalgia ditandai dengan hilangnya hasrat, gairah, minat seks, serta penurunan frekuensi orgasme. Alasannya, seseorang dengan fibromyalgia merasa nyeri di genital saat berhubungan badan.
Selain karena rasa sakit, obat-obatan yang diberikan guna mengatasi fibromyalgia turut memengaruhi kenikmatan ketika seks. Antidepresan duloxetine (Cymbalta), milnacipran (Savella), paroxetine (Paxil), dan sertraline (Zoloft) merupakan obat-obatan yang umum diresepkan dokter pada pasien fibromyalgia.
Obat-obatan tersebut diketahui dapat mengurangi gairah seksual. Tak cuma itu, obat ini pun memengaruhi kemampuan untuk mencapai klimaks atau orgasme.
Rasa sakit akibat fibromyalgia membuat seseorang membatasi kegiatan, termasuk aktivitas seks yang membutuhkan tenaga. Inilah yang juga menjadi alasan kenapa seseorang enggan bercinta ketika mengalami fibromyalgia.