Ini Cara Menunda Menstruasi yang Aman dan Efektif 

Pilih sesuai kebutuhan, ya!

Ada banyak alasan yang membuat perempuan ingin menunda atau melewatkan periode menstruasi. Entah karena menyambut acara penting atau karena menstruasinya sangat berat dan menyakitkan.

Apa pun alasannya, ada cara menunda menstruasi yang mungkin dilakukan untuk meringankan aliran darah haid secara aman selama beberapa hari, minggu, atau bulan pada suatu waktu. Simak penjelasannya lewat ulasan berikut ini.

Bagaimana cara menunda menstruasi?

Ini Cara Menunda Menstruasi yang Aman dan Efektif ilustrasi cara menunda menstruasi yang aman dan efektif (pexels.com/cottonbro)

Meskipun tidak ada metode yang menjamin keberhasilan dalam menunda menstruasi, tetapi ada beberapa kontrasepsi hormonal yang tersedia untuk menunda atau melewatkan periode menstruasi. Setiap metode kontrasepsi hormonal bekerja dengan cara yang berbeda untuk mengurangi atau mencegah menstruasi.

Dilansir Mayo Clinic, metode pengendalian kelahiran seperti pil KB, KB implan, dan cincin kontrasepsi dirancang untuk digunakan dengan cara meniru siklus menstruasi alami.

Menambahkan dari Medical News Today, tidak ada penelitian yang cukup untuk mendukung klaim cara menunda menstruasi secara alami, sehingga pil KB dianggap lebih memungkinkan. Berikut ini jenis kontrasepsi yang bisa membantu mencegah terjadinya menstruasi.

2. Norethindrone

Norethindrone adalah bentuk sintetis progesteron yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah menstruasi bagi orang yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal.

Mengutip National Heatlh Service (NHS), dokter biasanya meresepkan tiga tablet norethindrone per hari. Perempuan yang berencana menunda menstruasi harus meminumnya 3-4 hari sebelum siklus menstruasi diperkirakan dimulai. Menstruasi biasanya akan dimulai setelah 1-2 hari setelah konsumsi norethindrone dihentikan.

Studi dalam BMC Women's Health tahun 2019 menyebut bahwa orang yang menggunakan norethindrone untuk menunda menstruasi cenderung mengalami pendarahan yang tidak teratur dibanding yang menggunakan pil KB untuk mencegah haid.

Para peneliti menyarankan norethindrone yang dianggap lebih efektif daripada kombinasi KB oral yang digunakan untuk menunda haid. Ini juga dapat mencegah perdarahan di antara periode menstruasi karena penggunaan kontrasepsi (perdarahan terobosan).

Efek samping yang mungkin terjadi adalah mual, sakit kepala, perubahan suasana hati, perubahan gairah seks, dan nyeri payudara. 

3. Pil KB kombinasi

Ini Cara Menunda Menstruasi yang Aman dan Efektif ilustrasi alat kontrasepsi pil KB (openaccessgovernment.org)

Bagi yang sudah menggunakan pil KB kombinasi, bisa terus mengonsumsinya secara rutin untuk menunda periode menstruasi. Namun, penggunaannya sebaiknya dilakukan tidak lebih dari sekali kecuali diizinkan dokter.

Dilansir NHS, cara menunda menstruasi menggunakan pil kontrasepsi kombinasi bergantung pada jenis yang diminum, misalnya:

  • Pil KB monofasik 21 hari: Pil ini akan diminum selama 21 hari dengan 7 hari kosong. Setelah jeda 7 hari tersebut, bisa memulai paket baru untuk menunda menstruasi.
  • Pil KB 28 hari: Pil ini akan diminum setiap hari, di mana 21 pil pertama adalah pil aktif, sementara 7 pil berikutnya tidak aktif. Untuk menunda haid, pil tidak aktif tidak perlu diminum dan diganti dengan mengonsumsi pil aktif.
  • Pil KB fasik 21 hari: Dalam metode ini, campuran hormon dapat berbeda dalam setiap pil. Penentuan cara menunda menstruasi bagi yang menggunakan kontrasepsi jenis ini harus berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.

Risiko efek samping yang bisa dialami berupa mual, muntah, diare, dan perdarahan vagina yang tak terduga. Jika tidak yakin dengan jenis pil yang diminum, konsultasikanlah dengan dokter.

4. Patch kontrasepsi

Patch kontrasepsi atau koyo KB melepaskan hormon melalui kulit. Dilansir Planned Parenthood, patch baru di kulit akan ditempatkan seminggu sekali selama tiga minggu penggunaan. Minggu keempat biasanya adalah waktu bebas hormon ketika menstruasi terjadi.

Cara menunda menstruasi menggunakan patch kontrasepsi adalah dengan melewatkan minggu bebas hormon dan tetap menggunakan patch pada minggu keempat. Hal tersebut tidak menurunkan efektivitasnya sebagai pencegah kehamilan dan dinilai aman untuk digunakan jangka panjang.

Baca Juga: Pertimbangan Memilih Pil Kontrasepsi: Mana yang Lebih Baik?

5. Cincin kontrasepsi

Ini Cara Menunda Menstruasi yang Aman dan Efektif ilustrasi alat kontrasepsi (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Cincin KB adalah cincin kecil fleksibel yang dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini ditempatkan selama tiga minggu dan bila ingin mendapatkan menstruasi, maka cincin dilepas selama satu minggu.

Untuk menunda menstruasi, cincin kontrasepsi bisa terus dipakai dan diganti dengan yang baru setiap 3-5 minggu. Ada dua cara untuk melakukan ini:

  • Memilih tanggal yang sama dan memastikan selalu mengganti cincin pada tanggal tersebut. Misalnya, jika cincin dipasang pada hari pertama setiap bulan, maka cincin harus selalu diganti pada tanggal pertama bulan berikutnya. 
  • Memakai cincin selama 3, 4, atau 5 minggu dan mengganti cincin pada hari yang sama setiap minggu. Contoh, jika memilih memasang cincin pada hari Rabu, maka cincin harus diganti pada hari Rabu setiap 3-5 minggu ke depannya. 

Efek samping yang bisa ditimbulkan adalah bercak atau perdarahan yang bisa membaik setelah beberapa bulan, jika dilakukan untuk waktu yang lama.

6. Cara menunda menstruasi dalam jangka panjang

Dilansir Insider, ada metode kontrasepsi yang bisa menghentikan menstruasi dalam jangka yang bisa dipilih, di antaranya: 

  • Intrauterine devices (IUD): Menggunakan KB IUD atau KB spiral memerlukan 3-4 bulan untuk benar-benar menghentikan menstruasi, tetapi setelahnya bisa efektif selama tiga hingga 10 tahun tergantung jenis IUD-nya. 
  • KB implan: KB implan yang ditanamkan di bawah kulit lengan juga bisa menghentikan ovulasi yang menyebabkan tidak adanya menstruasi. KB implan dapat berfungsi hingga tiga tahun dan memberikan periode menstruasi yang lebih ringan atau bahkan menghentikannya sama sekali. 
  • Prosedur ablasi endometrium: Prosedur ini biasanya hanya direkomendasikan untuk orang dengan periode haid yang sangat berat dan berkepanjangan yang berisiko mengalami anemia. Cara menunda menstruasi tidak direkomendasikan bila ingin hamil di masa mendatang.

7. Menghentikan menstruasi di tengah siklusnya

Ini Cara Menunda Menstruasi yang Aman dan Efektif ilustrasi olahraga secara teratur (pexels.com/@jonathanborba)

Jika menstruasi sudah dimulai, tidak ada ramuan ajaib yang bisa segera menghentikannya. Namun, ada beberapa tindakan yang dapat mengurangi aliran darah haid, membantu mengatasi rasa sakit, serta berpotensi mempersingkat durasi menstruasi.

  • Konsumsi ibuprofen atau naproxen: Mengonsumsi ibuprofen atau naproxen saat haid dapat meredakan kram perut dan mengurangi aliran darah sebesar 20-40 persen. Obat-obatan itu bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yang merupakan senyawa inflamasi yang memicu kontraksi rahim.
  • Orgasme: Mengalami orgasme saat menstruasi dapat menyebabkan darah dikeluarkan lebih cepat, sehingga berpotensi memperpendek periode haid. Orgasme juga dapat membantu mengurangi intensitas nyeri haid karena kontraksi otot-otot rahim yang disebabkan orgasme.
  • Rutin olahraga: Olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi intensitas kram dan gejala lain dari sindrom pramenstruasi (PMS). Olahraga bahkan dapat mengurangi frekuensi atau lama waktu menstruasi. Namun, jangan berolahraga secara berlebihan atau tiba-tiba memulai rutinitas olahraga intens, karena ini bisa menyebabkan menstruasi berhenti atau menjadi tidak teratur.

8. Apakah aman untuk menunda menstruasi?

Menunda atau melewatkan menstruasi dinilai relatif aman dengan menggunakan kontrasepsi hormonal tanpa istirahat. Risiko menunda periode menstruasi dalam jangka pendek juga tergolong kecil.

Studi bertajuk "Monthly Periods-Are They Necessary?" dalam jurnal Pediatric Annals tahun 2015 menunjukkan bahwa mengurangi frekuensi perdarahan menstruasi tidak menyebabkan kerusakan fisiologi dan memiliki keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang.

Akan tetapi, setiap potensi risiko dan efek samping biasanya diakibatkan oleh metode yang digunakan untuk menunda menstruasi. Tergantung pada metode yang dipilih, seseorang mungkin mengalami gejala berikut akibat menunda menstruasi:

  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Nyeri payudara
  • Gangguan mood.
  • Perubahan gairah seks.
  • Muntah. 
  • Diare.

Beberapa cara menunda menstruasi tersedia untuk situasi yang berbeda, seperti untuk yang sudah menggunakan pil kontrasepsi atau yang tidak. Pilihan-pilihan tersebut juga memiliki efektivitas yang tergantung dari cara yang dipilih, bisa bertahan beberapa hari hingga beberapa bulan. Untuk cara yang lebih aman, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, ya.

Baca Juga: 5 Penyebab Menstruasi Dua Kali Sebulan, Apakah Berbahaya?

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya