8 Tanda Pasangan Kurang Nyaman dengan Kehidupan Intim

Bahasa tubuh adalah bahasa yang paling jujur. Tanpa melalui kata pun, asal jeli, kamu bisa menebak apa yang sebenarnya tengah diraskan atau dipikirkan orang lain. Terlebih lagi kepada pasanganmu, orang yang menjadi tempatmu berbagai banyak hal.

Meski melalui verbal seolah tidak ada apa-apa, coba baca gerak tubuhnya. Paling tidak, kamu pasti bisa menilai apakah ada yang ganjil dan tidak seperti biasanya, seperti dia tidak menciummu balik, membalas pelukanmu seerat biasanya, mengalihkan kontak mata, dan lain-lain. Selain itu, kalau si dia buru-buru meninggalkanmu setelah melakukan seks, bisa jadi hal tersebut merupakan indikasi ketidaknyamanannya.

Pada beberapa pasangan, seks boleh jadi hal yang penting, mudah, dan sangat menyenangkan untuk dilakukan, tetapi tidak untuk dibicarakan. Kalau kamu dan pasanganmu berada dalam kondisi ini, kemungkinan besar dia pun jadi semakin takut untuk mengatakan dengan jujur bahwa dia sedang tidak bergairah untuk melakukan seks.

Karena itu, kamu juga sebaiknya tidak diam saja. Perhatikan keinginan atau tendensi dia untuk mengganti topik pembicaraan setiap percakapan mengarah pada hal yang seksual. Cobalah untuk mengarahkan dengan lebih halus dan membuatnya merasa nyaman untuk berterus terang.

Kamu dan dia pasti punya cara masing-masing untuk membawa suasana ke arah 'sana'. Seperti contoh adalah ciuman atau sentuhan di titik-titik tertentu pada tubuh yang membuatmu dan pasangan menjadi bergairah.

Nah, kalau kamu mencoba untuk memberikan sinyal-sinyal yang biasanya bisa membangkitkan gelora si dia tetapi respon yang diberikan tidak sepositif biasanya, mungkin itu tandanya dia sedang tidak ingin terlibat dalam kegiatan seksual. Bahkan boleh jadi, dia bukan saja hanya bergeming, tetapi bahkan memberi reaksi yang sangat berkebalikan dari biasanya.

Masalah akan selalu ada, baik dalam hubungan yang berjalan lama maupun baru berusia seumur jagung. Saat ada masalah pun, hal yang pasti dilakukan adalah dengan sengaja menciptakan jarak.

Batas tak kasatmata yang si dia bangun pun bisa jadi pertanda bahwa dia sedang tidak ingin untuk terlibat dalam kontak seksual denganmu. Penyebabmu tentu beragam, tetapi hal yang paling umum dalam konteks ini biasanya melibatkan adanya hubungan emosional. Hmmm... Adakah dari tindakanmu beberapa waktu lalu yang menjadi alasannya?

Bukan hal yang aneh bila ada pihak yang lebih aktif dan yang lebih pasif selama berhubungan seks. Seks yang baik pun adalah seks yang melibatkan gairah dari kedua belah pihak, termasuk dengan adanya sentuhan dan bentuk partisipasi komunikasi lainnya.

Sayangnya, tidak selamanya setiap pasangan mempunyai level gairah yang sama setiap melakukan hubungan badan. Perlukah kamu khawatir soal ini? Bila si dia cenderung menjadi lebih sering pasif dan minim dalam memberikan respon, sangat besar kemungkinan si dia sedang tidak menikmati aktivitas ranjang kalian.

Wajar-wajar saja kok kalau kamu dan si dia punya jam tidur yang berbeda. Namun, coba perhatikan lagi kebiasaannya selama beberapa waktu terakhir. Apakah dia jadi lebih sering mencoba untuk tidur lebih awal darimu?

Kalau ya, ada kemungkinan dia sedang berusaha menyampaikan bahwa seks sedang tidak menjadi dalam prioritas keinginan atau kebutuhannya. Semua orang juga tahu bahwa waktu sebelum tidur malam adalah primetime untuk seks. Biasanya, secapai apa pun seseorang, selalu ada energi dan waktu yang bisa disisipkan untuk melakukan hal yang disukai, termasuk seks. Bila pasanganmu terlalu sering 'mencuri' tidur lebih dulu, bisa jadi ada hal yang perlu kalian diskusikan.

Jangan terburu senang dulu. Tentu, menyenangkan rasanya untuk saling memberi dan menerima perhatian satu sama lain selagi berhubungan, apalagi bila si dia selalu berusaha untuk memuaskanmu. 

Namun, kalau pasanganmu menjadi terlalu sering mengabaikan kepuasannya sendiri dan justru 'berusaha membahagiankamu' seperti dengan berkata, "Aku enggak harus sampai klimaks, kok," boleh jadi kamu perlu lebih peka. Atau bisa juga bila dia mengucapkan kalimat-kalimat lain serupa seperti ketika dia bilang sedang tidak mood dan akan melakukan hal lain untuk menyenangkan dan merawatmu, artinya dia tidak sedang menikmati aktivitas seksual.

Coba kembali ingat kapan kali terakhir si dia menjadi pihak yang menginisiasi aktivitas seksual kalian. Seminggu? Dua minggu? Dua bulan? Sudahkah kamu juga menjadi pihak yang berusaha lebih keras dalam kurun waktu tersebut?

Pada dasarnya, kebanyakan orang tidak akan menemukan masalah untuk menjadi pihak yang berinisiatif dalam melakukan hal yang disukai. Pun dalam seks, mereka yang tidak ingin melakukan hubungan seks biasanya menjadi sisi yang jarang menginisasi kontak seksual. Alasannya pun beragam, mulai dari hanya memasuk periode tertentu atau mungkin pula karena berkurangnya koneksi seksual maupun fisik.

Tentu, tidak semua mutlak kesalahanmu. Boleh jadi, penyebabnya bukan berasal dari hubungan kalian berdua, seperti misal stres di lingkungan kerja, kebosanan dengan rutinitas dan lain-lain. Untuk itu, tidak ada cara terbaik untukmu dan si dia selain berkomunikasi dari hati ke hati.