IUD merupakan kontrasepsi dengan meletakkan sebuah tembaga mirip huruf T di dalam rahim. Alat ini tersedia dalam dua jenis dan bekerja dengan dua cara berbeda.
Pertama, IUD hormonal yang mencegah penebalan dinding rahim untuk implantasi dan mengentalkan serviks sehingga sperma sulit bergerak. Kedua, ada IUD non hormonal yang bekerja dengan memicu peradangan dalam rahim sehingga bersifat racun bagi sperma. Tenang saja, semuanya aman, kok.
Pemasangan tembaga di dalam sistem reproduksi mungkin mengalami kegagalan. Entah karena bergeser menuju bagian rahim yang lebih dalam atau lepas keluar sepenuhnya. Meski demikian, kondisi ini sangat jarang. Kasus IUD bergeser hanya 2-10 persen atau 1 banding seribu untuk kasus IUD keluar.
American College of Obstetricians and Gynecologists mencatat, beberapa hal bisa memicu tanda KB IUD bermasalah. Penyebabnya, bisa karena usia penggunanya, gangguan pada rahim, pemasangan IUD yang terlalu cepat setelah melahirkan, hingga penggunaan menstrual cup, melansir SELF.
Tanda KB IUD bermasalah bisa muncul layaknya gejala PMS. Namun, kamu mungkin menemukan tanda tidak biasa yang tak disadari.