Dilansir Healthline, kedutan pada vagina bisa disebabkan oleh banyak hal yang bahkan mungkin tidak diketahui. Pada kasus tidak berbahaya, hal tersebut mungkin disebabkan oleh jaringan otot yang berkedut. Mengingat vagina didukung oleh jaringan yang sama.
Adapun jaringan otot dapat memberikan sensasi kedutan apabila mengalami hal berikut:
- stres
- kecemasan
- kelelahan
- konsumsi alkohol dan kafein
- efek samping obat
Di luar itu, kondisi kesehatan tertentu juga sangat mungkin menyebabkan vagina berkedut. Namun, gejala ini umumnya terjadi lebih sering jika ada faktor medis yang mendasari. Masalah kesehatan tersebut umumnya berupa hal berikut:
Dasar panggul merupakan lapisan otot dan ligamen yang menghubungkan tulang panggul ke pangkal tulang belakang. Disfungsi panggul berarti penurunan kemampuan kontrol otot-otot di area tersebut. Bentuknya bisa pelemahan atau otot yang tegang.
Salah satu gejala disfungsi dasar panggul adalah kejang otot yang menjalar sampai ke vagina. Gejala lainnya meliputi frekuensi buang air meningkat dan menyakitkan, sembelit, hingga munculnya rasa sakit di area genital bawah yang sulit dideskripsikan.
Dikatakan kejang otot apabila otot mengalami kontraksi tiba-tiba. Kejadian ini bisa berlangsung pada satu atau banyak otot sekaligus. Akhirnya, tubuh mendapatkan sensasi bergetar yang tidak biasa.
North American Spine Society menyebutkan penyebabnya, termasuk kecemasan, stres, kelelahan, dan kurang gizi. Sebagian besar kasus tidak berbahaya, tapi kejang otot bisa menjadi tanda kondisi neurologis lain, seperti atrofi otot.
Ini merupakan kondisi kesehatan yang menyebabkan kejang di dasar otot panggul dekat vagina. Vaginismus termasuk tindakan refleks yang umumnya terjadi saat memasukkan sesuatu ke dalam vagina.
Gejala lainnya termasuk nyeri selama berhubungan seksual, pemeriksaan panggul, bahkan ketika mengenakan tampon. Tidak diketahui pasti penyebab vaginismus, tetapi hal ini pun bisa terjadi akibat adanya trauma.