3 "Ritual" yang Menjelma Jadi Praktik Seks Bebas, Salah Satunya Ada di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Budaya dan tradisi merupakan salah satu aspek yang harus dilestarikan oleh setiap generasi. Hal ini bertujuan agar anak cucu kita mengetahui identitas yang dimiliki nenek moyang mereka terdahulu.
Namun, bagaimana jika tradisi tersebut malah menyimpang dan tidak sesuai dengan etika moral makhluk hidup.
Apakah masih harus dijalankan ?
Seharusnya hal tersebut tidak dijalankan, mengingat tradisi yang baik seharusnya mengajarkan banyak pelajaran bagi generasi selanjutnya. Bukan malah merusak moral dan pikiran para generasi yang akan datang.
3 Contoh tradisi dibawah ini akan membuat kalian terkejut dengan praktik mereka menjurus ke arah seks bebas.
1. Tradisi Bomena dari Bhutan
Tradisi Bomena pada awalnya dilakukan di Bhutan sebagai cara yang dilakukan untuk menemukan jodoh yang kelak akan mereka nikahi.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, tradisi ini malah menyimpang dan berubah ke arah yang buruk. Dimana dari yang sebelumnya bertujuan untuk menemukan jodoh berubah menjadi perburuan seks semata tanpa ada niatan untuk menemukan jodoh atau isteri.
Jadi, para pemuda ini akan mencari tahu gadis mana yang menjadi incaran mereka, kemudian pada malam hari mereka akan berusaha masuk secara diam-diam ke dalam kamar sang gadis. Dengan alasan ritual tak jarang hubungan suami isteri terjadi diantara para gadis dan pemuda tersebut.
Sehingga dengan adanya tradisi ini banyak dari gadis Bhutan yang hamil dan harus menikah di usia yang remaja.
2. Tradisi Gubuk Cinta Suku Kreung, Kamboja
Editor’s picks
Tradisi gubuk cinta sangat melekat dengan suku Kreung yang ada di Kamboja. Dimana para wanita yang telah siap untuk menikah akan tidur di dalam sebuah gubuk kecil yang diharapkan akan mampu menemukan mereka dengan cinta sejati.
Di dalam gubuk tersebut si wanita akan menunggu pria yang akan datang menemuinya dan mulai berkenalan. Bahkan jika mereka jatuh cinta kerap kali terjadi hubungan suami isteri yang tidak seharusnya dilakukan.
Hal yang lebih memprihatinkannya lagi ritual ini akan terus terjadi secara berulang sampai sang wanita benar-benar menemukan pria yang ia sukai.
3. Ritual Seks di Gunung Kemukus, Sragen
Tradisi yang dijadikan ajang seks bebas selanjutnya berasal darI Indonesia, tepatnya di Sragen.
Ritual ini diawali dengan kisah dari Pangeran Samudro yang berpesan bahwa siapa saja yang mampu melanjutkan hubungan suami isteri selama 7 hari 7 malam, maka dosa-dosanya akan ditanggung oleh orang tersebut dan Pangeran Samudro akan memberikan ganti dengan hal apapun yang menjadi keinginan mereka.
Legenda yang menyebar inilah yang menjadikan banyak masyarakat dari luar berdatangan bersama pasangannya masing-masing untuk melakukan ritual.
Namun, seiring berjalan waktu, ritual ini menjadi ajang seks bebas. Sejumlah pihak mulai memanfaatkan "ritual" tersebut dengan mengubahnya menjadi bisnis prostitusi.
Jangan Pernah Ditiru
Hal diatas merupakan beberapa contoh terjadinya penyimpangan tradisi yang ada di masyarakat. Sebagai manusia yang bermoral dan memiliki akhlak tidak semestinya kita ikut melakukan hal-hal seperti diatas.
Melesarikan tradisi boleh dilakukan tapi tidak dengan melestarikan seks bebas.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.