Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Bekas Luka di One Piece Paling Ikonik dan Kisah di Baliknya

Monkey D. Luffy karakter One Piece (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)
Intinya sih...
  • Bekas luka pada karakter dalam One Piece merupakan simbol perjalanan hidup dan perjuangan
  • Franky memiliki bekas luka sebagai pengingat akan tragedi masa lalunya dan simbol kebanggaan sebagai cyborg
  • Karakter lain seperti Kuzan, Eustass Kid, Fujitora, Kaido, Sabo, Shanks, Zoro, dan Luffy juga memiliki bekas luka yang menceritakan kisah unik mereka

Dalam seni desain karakter, penambahan bekas luka pada tubuh merupakan teknik brilian untuk menggambarkan kedalaman karakter tanpa perlu menggunakan kata-kata. Bekas luka menjadi simbol perjalanan hidup yang penuh tantangan dan perjuangan. Eiichiro Oda, sang maestro di balik One Piece, dengan mahir memanfaatkan bekas luka untuk memperkaya karakter-karakter dalam mahakaryanya.

Mengingat sebagian besar tokoh penting dalam One Piece adalah bajak laut atau marinir yang terlibat dalam pertempuran sengit, kehadiran bekas luka pada tubuh mereka menjadi hal yang wajar. Beberapa karakter bahkan memiliki bekas luka yang begitu ikonik sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas visual One Piece. Lebih dari sekadar goresan di tubuh, kisah di balik setiap bekas luka tersebut sarat akan makna dan memperdalam karakter masing-masing tokoh, menambah lapisan kompleksitas pada dunia One Piece yang penuh warna. Berikut adalah sepuluh bekas luka di One Piece paling ikonik dan kisah di baliknya. Yuk, langsung saja simak!

1. Bekas luka di tubuh Franky disebabkan oleh kereta laut

Franky karakter One Piece (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Franky, sebagai cyborg paling menonjol di dunia One Piece, memiliki desain tubuh yang eksentrik, mencerminkan keunikan karakternya. Setelah gagal menyelamatkan mentornya, Tom, dan tertabrak Kereta Laut yang ia bantu bangun, Franky memutuskan untuk memodifikasi tubuhnya dengan teknologi sibernetik canggih.

Desain awal Franky (sebelum time skip) tidak terlalu menggambarkan latar belakangnya yang kelam, karena saat itu ia berusaha untuk menyembunyikan identitasnya. Namun, setelah time skip, dua bekas luka besar menyerupai jahitan terlihat jelas di dadanya yang kekar. Bekas luka ini adalah pengingat akan tragedi masa lalunya dan menjadi simbol kebanggaan Franky sebagai seorang cyborg sekaligus pembuat kapal handal bagi Bajak Laut Topi Jerami.

2. Luka bakar di tubuh Kuzan, warisan duel lawan Sakazuki

Kuzan karakter One Piece (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Pertempuran sengit antara mantan admiral Kuzan dan Sakazuki menjadi salah satu duel paling misterius yang tak pernah ditampilkan secara langsung dalam One Piece. Meski begitu, dampak dari pertarungan tersebut masih terasa hingga kini, terlihat dari bekas luka parah yang membekas di tubuh kedua karakter, terutama Kuzan yang mengalami kerusakan lebih besar.

Akibat duel melawan Sakazuki, Kuzan kini memiliki luka bakar yang luas di leher, dada, dan lengan kirinya, bahkan ia kehilangan satu kakinya. Kekalahan telak ini memaksa Kuzan untuk pensiun dari Angkatan Laut. Luka-luka yang mengerikan itu menjadi pengingat abadi bahwa, terlepas dari segala prinsip yang ia pegang, Kuzan tak mampu mengalahkan rival abadinya dalam hal kekuatan murni.

3. Bekas luka di wajah dan leher Kid disebabkan oleh Bajak Laut Rambut Merah

Eustass Captain Kid dan Bajak Laut Rambut Merah karakter One Piece

Eustass "Captain" Kid menjadi contoh nyata dari kerasnya kehidupan bajak laut di Generasi Terburuk. Sehebat apa pun kekuatan dan keganasannya, ia tak luput dari pertemuan dengan kru yang lebih kuat dan berbahaya. Selama dua tahun time skip, Kid mengalami peristiwa yang mengubah hidupnya saat berhadapan dengan Bajak Laut Rambut Merah yang dipimpin oleh Shanks.

Jika kita membandingkan penampilan Kid sebelum dan sesudah time skip, terlihat jelas bekas luka mengerikan yang menghiasi wajah dan lehernya. Meskipun tidak pernah dijelaskan secara gamblang siapa yang bertanggung jawab atas luka-luka ini, banyak yang menduga bahwa Benn Beckman, tangan kanan Shanks, adalah pelakunya, mengingat ia juga yang merampas lengan Kid. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa Shanks sendirilah yang memberikan luka tersebut, terutama mengingat serangan mendadaknya terhadap Kid dan krunya dalam pertemuan terbaru mereka.

4. Bekas luka di mata Issho bukti keputusan dramatis

Issho karakter One Piece (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Tidak banyak karakter yang memiliki keterbatasan penglihatan di dunia One Piece, sehingga fakta bahwa salah satu dari mereka, Issho atau Fujitora, adalah seorang Laksamana Angkatan Laut, menjadi suatu hal yang inspiratif. Meskipun buta, Fujitora tetap menjadi petarung yang tangguh, terutama berkat kemampuan Haki Observasi yang luar biasa dan kekuatan Buah Iblis Zushi Zushi no Mi yang ia miliki.

Namun, yang lebih menarik daripada gaya bertarungnya adalah pengakuan Issho bahwa ia sengaja membutakan dirinya sendiri. Bekas luka berbentuk X yang melintang di kedua matanya menjadi saksi bisu dari keputusan dramatis tersebut. Alasannya adalah karena ia telah menyaksikan terlalu banyak kejahatan selama bertahun-tahun, meskipun detail tentang kejahatan yang ia saksikan tetap menjadi misteri.

5. Bekas luka di dada Kaido peninggalan duel melawan Kozuki Oden

cuplikan pertarungan Kaido vs Kozuki Oden (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Kaido dikenal sebagai salah satu makhluk terkuat di dunia One Piece berkat kombinasi fisiknya yang luar biasa tangguh, kepribadiannya yang bengis, kekuatan Buah Iblis yang ia miliki, serta penguasaan semua jenis Haki. Namun, para penggemar yang jeli tentu menyadari adanya bekas luka besar berbentuk X di sisi kanan dadanya, yang kontras dengan reputasinya yang tak terkalahkan.

Luka sebesar itu hanya bisa diakibatkan oleh seseorang yang memiliki kekuatan luar biasa. Dan memang benar, bekas luka itu merupakan peninggalan duel epik melawan Kozuki Oden di masa lalu. Selama bertahun-tahun, Oden adalah satu-satunya individu yang mampu memberikan luka serius pada makhluk terkuat di dunia ini. Bahkan setelah kematian Oden, Kaido terus mencari lawan yang sepadan, dan bekas luka tersebut menjadi pengingat akan kesepian yang ia rasakan di puncak kekuasaan.

6. Bekas luka di mata Sabo pengingat tragedi masa lalu

Sabo dan Jalmack karakter One Piece (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Kembalinya Sabo, kakak angkat Luffy yang selama bertahun-tahun dianggap telah tiada, menjadi salah satu momen paling menyentuh dalam One Piece. Namun, kembalinya Sabo juga disertai dengan sebuah pengorbanan besar. Bekas luka bakar yang mencolok di mata kirinya menjadi pengingat akan penderitaan yang ia alami di masa lalu.

Saat masih kecil, Sabo berusaha melarikan diri dari kehidupan keras di Kerajaan Goa dengan berlayar menggunakan sebuah kapal kecil. Namun, kapal tersebut dihancurkan secara brutal oleh seorang Tenryuubito bernama Saint Jalmack. Sabo berhasil selamat dan diselamatkan oleh Pasukan Revolusi. Kini, ia mampu mengendalikan kekuatan api dari Mera Mera no Mi, sebuah ironi yang indah mengingat bekas luka bakar yang menghiasi wajahnya.

7. Bekas luka di mata Shanks warisan konfrontasi dengan Blackbeard

Shanks dan Blackbeard karakter One Piece (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Shanks si Rambut Merah telah tampil dengan tiga bekas luka linear yang khas di mata kirinya sejak awal kemunculannya di Bab 1 One Piece. Seiring popularitasnya yang meroket, bekas luka misterius ini menjadi bagian tak terpisahkan dari desain karakternya yang ikonik, menimbulkan rasa penasaran di kalangan penggemar tentang asal-usulnya.

Setelah bertahun-tahun menjadi teka-teki, akhirnya terungkap bahwa dalang di balik luka tersebut adalah Marshall D. Teach, atau yang lebih dikenal sebagai Blackbeard. Ia dengan keji melukai mata kiri Shanks, sebuah fakta yang semakin masuk akal ketika terungkap bahwa Teach pernah bertarung menggunakan cakar tajam. Sejak pertemuan itu, Shanks selalu waspada terhadap Blackbeard dan berusaha keras untuk mencegah bajak laut berbahaya ini menimbulkan kekacauan lebih lanjut. Bekas luka di matanya menjadi pengingat abadi akan misi tersebut.

8. Bekas luka di dada Zoro kenangan pertemuan dengan Dracule Mihawk

cuplikan Zoro vs Mihawk (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Roronoa Zoro bercita-cita menjadi pendekar pedang terkuat di dunia, sebuah ambisi yang tak mudah dicapai. Namun, tantangan terbesar menghadang ketika ia berhadapan dengan Dracule Mihawk, sang pemegang gelar pendekar pedang terkuat saat ini, di salah satu arc awal serial One Piece.

Perbedaan kekuatan di antara mereka langsung terasa begitu pertarungan dimulai. Mihawk dengan mudah menangkis setiap teknik dan serangan Zoro. Duel tersebut berpuncak pada serangan pamungkas Mihawk dengan pedang legendarisnya, Yoru. Zoro, dengan teguh memegang prinsip luka di punggung adalah aib seorang pendekar pedang, memilih menerima serangan itu di dadanya. Bekas luka besar yang kini menghiasi dada Zoro adalah kenang-kenangan dari pertemuan tersebut, sebuah pengingat bahwa ia harus terus berlatih dan menjadi lebih kuat jika ingin menantang Mihawk kembali suatu hari nanti untuk merebut gelar pendekar pedang terkuat.

9. Bekas luka di mata Luffy bukti keberanian masa kecil

cuplikan Luffy melukai diri sendiri (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Sebagai tokoh utama dalam serial One Piece yang mendunia, Monkey D. Luffy merupakan salah satu karakter anime dan manga paling ikonik yang pernah diciptakan. Desain karakternya yang khas, termasuk bekas luka jahitan kecil di bawah mata kirinya, turut berperan dalam membangun popularitasnya yang legendaris. Namun, tahukah kamu siapa yang bertanggung jawab atas luka tersebut? Tak lain adalah Luffy sendiri.

Mungkin beberapa penggemar tidak menyadari momen ini, karena sempat dihilangkan dalam adaptasi anime. Ketika Luffy masih kecil, ia dengan berani menusuk matanya sendiri untuk membuktikan kepada Shanks dan Bajak Laut Rambut Merah bahwa ia memiliki keberanian dan tekad yang kuat untuk menjadi seorang bajak laut. Meskipun tindakan ini terkesan nekat, bekas luka tersebut tidak hanya menjadi bukti keberanian Luffy di usia muda, tetapi juga menjadi ciri khas yang membuatnya semakin mudah dikenali di dunia nyata.

10. Bekas luka di dada Luffy tanda kehilangan dan kebangkitan

cuplikan Luffy vs Sakazuki (dok. Eiichiro Oda, Toei Animation/One Piece)

Desain Monkey D. Luffy sudah begitu ikonik bahkan sebelum time skip. Namun, Eiichiro Oda, sang kreator, mengambil langkah berani untuk mengubahnya secara signifikan, sebuah keputusan yang terbukti berhasil dengan gemilang. Setelah menyaksikan kematian tragis saudaranya, Portgas D. Ace, tepat di hadapannya, Luffy menjadi sasaran Laksamana Akainu yang kejam. Akainu, yang bertanggung jawab atas kematian Ace, berusaha memanfaatkan kesedihan Luffy untuk menghabisinya.

Beruntung, Luffy berhasil diselamatkan oleh Jinbe dan sekutu-sekutu lainnya. Namun, tidak sebelum Sakazuki memberikan serangan dahsyat yang meninggalkan bekas luka berbentuk X yang mencolok di dada Luffy. Kematian Ace menjadi titik balik dalam hidup sang bajak laut muda, menyadarkannya bahwa ia harus menjadi lebih kuat untuk melanjutkan perjalanan dan melindungi krunya. Sejak saat itu, Luffy selalu mengenakan rompi terbuka setelah time skip, dengan bangga memamerkan bekas luka di dadanya. Luka ini bukan hanya simbol kehilangan, tetapi juga tanda kebangkitan dan tekadnya yang membara untuk menghadapi tantangan Dunia Baru.

Dari bekas luka Luffy yang menjadi simbol kehilangan dan kebangkitan, hingga bekas luka Zoro yang melambangkan tekadnya untuk menjadi yang terkuat, setiap luka memiliki kisah unik yang menambah kedalaman dan emosi pada dunia One Piece. Bekas-bekas luka ini bukan hanya sekadar penghias visual, tetapi juga cerminan dari perjalanan panjang dan penuh tantangan yang telah dilalui oleh para karakter dalam mengejar impian mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
jajang nurjaman
Editorjajang nurjaman
Follow Us