10 Bond Villain Favorit Era Roger Moore, Ada yang Bergigi Baja!

Muncul di Octopussy (1983), Kamal Khan merupakan Pangeran Afghanistan malang yang diasingkan dan 'terpaksa' bersengkongkol dengan penjahat utama film demi imbalan barang berharga. Diperankan aktor Prancis Louis Jourdan, Khan membantu General Orlov menyelundupkan permata dan karya seni mahal yang dicuri dari Kremlin.

Kendati tidak bisa disebut sebagai penjahat murni, ia memiliki karakter cukup licik dan manipulatif yang berani menipu rekan bisnisnya sendiri.

Di penguhujung film, Bond menyabotase mesin pesawat Khan saat sang pangeran mencoba melarikan diri. Alhasil, ia kehilangan kendali dan tanpa sengaja menabrakannya ke gunung lalu tewas.

Debut sebagai James Bond di Live and Let Die (1973), Roger Moore harus berhadapan dengan anak buah musuh yang gak kalah mengerikan dari pemimpinnya. Ia adalah Baron Samedi, nama yang terispirasi dari Haiti Vodou, yakni sebuah kepercayaan yang berkembang antara abad ke-16 hingga 19 di Haiti. Ia merupakan seorang Lwa atau roh kematian.

Diperankan Geoffrey Holder, Samedi merupakan kaki tangan Mr. Big. Ia seorang pendeta voodoo berilmu mistik tingkat tinggi. Mr. Big memerintahkan Samedi menakut-nakuti dan mengeksploitasi penduduk San Monique di ladang opium.

Meski sudah dilemparkan ke peti mati yang dipenuhi ular berbisa oleh Bond, ia tetap hidup dan muncul di akhir film.

A View to a Kill (1985) merupakan film ketujuh sekaligus terakhir yang dibintangi Roger Moore sebagai James Bond. Kali ini, agen kenamaan M16 menghadapi kejahatan yang dilakukan taipan Max Zorin.

Diperankan aktor Amerika Christopher Walken, Zorin adalah pebisnis psikopatik sekaligus sosok manusia hasil uji coba rekayasa genetik Nazi.

Ia berusaha menguasai industri dan memonopoli pasar microchip. Demi menghancurkan lawan bisnisnya, ia menenggelamkan Sillicon Valley, California dengan memicu gempa bumi di sepanjang patahan San Andreas Fault.

Setelah bertempur hebat dengan Bond di area Golden Gate Bridge, Zorin menemui ajalnya akibat terpeleset dari atas jembatan.

General Orlov adalah antagonis utama Octopussy (1983) yang kematiannya menggelikan. Diperankan aktor Inggris Steven Berkoff, Jenderal Soviet ini berambisi memperluas pengaruh Soviet ke wilayah Eropa Barat. Taktiknya adalah mengebom Pangkalan Udara Amerika Serikat di Jerman Barat menggunakan nuklir saat pertunjukan sirkus Octopussy.

Ia menukar nuklir dengan permata dan karya seni mahal yang ia curi dari Kremlin. Dalam memuluskan rencananya, Orlov bekerja sama dengan Kamal Khan, pangeran asal Afghanistan yang diasingkan.

Bukan di tangan James Bond, ia tewas ditembak penjaga perbatasan Jerman Barat dan Timur yang mengira dirinya sebagai pembelot negara.

Misi James Bond di film For Your Eyes Only (1981) adalah menyelidiki insiden tenggelamnya kapal selam Polaris milik Angakatan Laut Kerajaan Inggris di Laut Ionia. Hal itu terjadi lantaran kesalahan data pada Automatic Targeting Attack Communicator (ATAC), yakni perangkat sistem koordinasi yang dioperasikan Kementerian Pertahanan Inggris.

FYEO membawa penonton berkelana soal siapa bond villain sebenarnya. Di pertengahan film, terungkap bahwa Aristotle Kristatos yang selama ini 'terlihat' membantu Bond adalah sosok antagonis utama.

Diperankan Julian Glover, ia rupanya berniat menyelundupkan perangkat ATAC ke Soviet. Laki-laki asal Yunani itu tewas tertusuk lemparan pisau.

Tema out-of-the-box Moonraker (1979) terasa semakin konyol dengan sifat humoris Roger Moore. Setidaknya, ia cukup lucu dan aneh untuk ukuran film mata-mata sekelas James Bond. Meski demikian, film berbalut fiksi ilmiah ini memiliki bond villain ikonis yang perilakunya digambarkan amoral. Ia adalah Hugo Drax yang diperankan Michael Lonsdale.

Pemilik Drax Industries ini ingin memusnahkan seluruh populasi manusia di bumi menggunakan gas saraf yang dilepaskan ke atmosfer. Racun tersebut berasal dari anggrek langka yang hanya tumbuh di hutan Amazon.

Melakukan pertarungan di Moonraker Space Station, Drax dipanah Bond dengan panah beracun dan dikeluarkan dari stasiun luar angkasa.

Menjadi bond villain utama di Live and Let Die (1973), Dr. Kananga merupakan diktator sekaligus koruptor yang menjabat sebagai Perdana Menteri Karibia. Namun, di Harlem, Manhattan, ia lebih dikenal sebagai gembong narkoba beralias Mr. Big. Ia juga diam-diam mengoperasikan ladang opium yang mengeksploitasi penduduk lokal San Monique.

Untuk memonopoli harga narkoba, ia berniat menjadikan orang-orang pecandu dengan mendistribusikan 2 ton heroin secara cuma-cuma dan ilegal. Lalu menjualnya dengan harga tinggi.

Dalam penyamarannya sebagai Mr. Big, karakter yang diperankan Yaphet Kotto ini menggunakan wajah prostetik. Sang drug lord tewas meledak setelah menelan pil gas.

The Spy Who Loved Me (1977) adalah film James Bond terbaik yang pernah dibintangi Roger Moore. Film ini benar-benar memasukkan semua aspek identik agen 007 ciptaan Ian Fleming. Kali ini, Bond harus menghentikan aksi seorang ilmuwan gila yang kaya raya bernama Karl Stromberg. Ia diperankan aktor keturunan Jerman-Austria, Curt Jürgens.

Stromberg berniat memicu terjadinya Perang Dunia III untuk menghancurkan dunia. Dimulai dengan menyabotase kapal selam Soviet dan Inggris, ia menginginkan perang nuklir global. Tujuannya adalah agar ia dapat membangun kehidupan manusia baru di bawah laut.

Selain ditembak berkali-kali oleh Bond, komplotannya pun ditenggelamkan di lautan.

Diperankan aktor asal Inggris, Christopher Lee, Francisco Scaramanga hadir sebagai musuh utama James Bond di film The Man with the Golden Gun (1974).

Memiliki alat khusus berupa senjata api yang terbuat dari emas, ia digambarkan sebagai "mesin pembunuh". Scaramanga memiliki kemampuan bertarung yang sama terampilnya dengan agen 007.

Di film, Bond dan Scaramanga memperebutkan Solex Agitator, yakni sebuah perangkat berukuran kecil namun dapat memaksimalkan penggunaan energi surya. Alat tersebut dibuat oleh ilmuwan bernama Gibson untuk mengatasi krisis energi global.

Ditembak tepat di dada oleh Bond, aktor pemerannya merupakan sepupu sambung Ian Fleming, lho!

Amat dikenang penonton James Bond, Jaws bukanlah sosok bond villain utama. Muncul di film The Spy Who Loved Me (1977) dan Moonraker (1979), ia merupakan anak buah dari musuh Bond yang mengalami gigantisme. Unik dan bikin ngeri, Jaws memiliki rahang baja yang giginya sangat kuat hingga dapat memotong kabel lift dan mencacah hiu putih.

Di The Spy Who Loved Me, Jaws menjadi kaki tangan Karl Stromberg. Sementara di Moonraker, ia menjadi pembunuh kepercayaan Hugo Drax. Bak antagonis utama, sang aktor pemeran, Richard Kiel harus melepas rahang palsunya setiap 30 detik. Jika tidak, ia akan merasa 'tercekik' karena mengalami kesulitan bernafas. Bravo untuk akting Kiel!

Tak dapat dipungkiri, sebagian besar film James Bond era Roger Moore membuat penggemar sedikit kecewa karena konsep cerita dan selingan humor. Namun, penampilan ciamik Moore dan seluruh bond villain berhasil menutup kekurangan tersebut.

Siapa nih yang sudah atau bahkan baru tertarik untuk mengikuti misi James Bond-nya Roger Moore?