10 Cerita Film Berdasarkan Kisah Nyata yang Tidak Sepenuhnya Benar

Frost/Nixon dirilis pada tahun 2008 yang menceritakan tentang sebuah wawancara eksklusif oleh presenter Inggris David Frost dengan mantan presiden ke-37 Amerika Serikat, Richard Nixon. Banyak pihak yang mengkritik film ini karena banyak ketidak akuratan yang ditampilkan di dalam film ini.

Misalnya, dalam sebuah adegan sang mantan presiden terlihat menelepon Frost pada larut malam dalam keadaan mabuk. Penulis biografi Nixon yaitu Jonathan Aitken segera membantah adegan ini. Menurutnya, ini hanya dikarang oleh para pembuat film. Kritik juga datang dari penulis biografi Nixon lainnya, Elizabeth Drew. Dia mengkritik adegan yang memperlihatkan Nixon berbicara seolah-olah dia terlibat dalam skandal Watergate yang melengserkannya dari kursi kepresidenan pada tahun 1974.

Adegan-adegan yang diperlihatkan dalam film ini cukup jauh untuk menggambarkan kejadian yang sebenarnya dan sepertinya dibuat untuk membuat film terlihat lebih dramatis.

Film ini mengangkat kisah nyata dari pemimpin Inggris pada era perang dunia yaitu Raja George VI. Raja George diceritakan ingin mengatasi gagapnya sehingga dapat berbicara di depan umum pada periode sebelum Perang Dunia II. Film ini masuk dalam box office dan termasuk sangat sukses dengan meraih beberapa penghargaan Oscar dalam kategori film, aktor dan sutradara terbaik.

Namun, film ini jelas mengacaukan catatan sejarah yang sebenarnya terjadi. Misalnya, hubungan sang terapis yaitu Lionel Logue dan George VI sudah terjadi lebih dari satu dekade, bahkan sebelum George diangkat menjadi raja. Film ini juga menggambarkan tentang saudara George, Raja Edward VIII. Film ini mengecilkan fakta bahwa Edward VIII adalah seorang simpatisan Nazi.

Ketidakakuratan lainnya adalah ketika politisi Inggris, Winston Churchill menerima keputusan Edward untuk turun tahta, di mana yang terjadi sebenarnya adalah dia berusaha keras untuk mencegah hal itu terjadi dan dia benar-benar kecewa kepada Edward atas keputusannya tersebut.

Rush yang dirilis pada tahun 2012 ini merupakan film yang menceritakan tentang persaingan ketat antara dua pembalap legendaris Formula 1 era tahun 1970-an yaitu James Hunt dan Niki Lauda. Film ini menceritakan bahwa persaingan mereka dipenuhi oleh drama dan rivalitas sengit yang pahit. 

Namun, kenyataannya kehidupan asli mereka tidak seperti itu. Mereka sebenarnya adalah teman baik, bahkan mereka pernah berbagi satu apartemen dan sering keluar menghabiskan waktu bersama. Dalam salah satu adegan, Hunt terlihat memukul seorang jurnalis yang pada kenyataannya itu tidak pernah terjadi. Adegan itu dibuat hanya untuk menambah bumbu-bumbu di dalam film.

Cerita dalam film yang dirilis pada tahun 1988 ini adalah tentang sudut pandang lain dari peristiwa perampokan Great Train yang terjadi di Inggris pada tahun 1963. Fokus dari ceritanya kepada salah satu perampok yaitu Buster Edwards. Banyak pihak yang mengkritik film ini karena dibuat lebih seperti drama komedi yang ramah dan menutup cerita gelap sebenarnya dari film ini. Ceritanya juga mengecualikan fakta yang cukup penting bahwa perampokan yang dilakukan Edwards sebenarnya sangat kejam, seperti yang ditulis oleh penulis biografi kejahatan dilakukan oleh Edwards.

Banyak keterangan yang dimasukkan di dalam film ini benar-benar kontroversial. Bahkan, pangeran Charles dan putri Diana memilih untuk tidak menghadiri pemutaran perdana film ini karena kemarahan banyak pers di Inggris, yang berpendapat bahwa film itu seperti memuliakan kejahatan.

Apa yang terjadi di dalam film ini benar-benar tidak sesuai dengan cerita aslinya. Film ini menceritakan seorang kapten bernama Richard Phillips bersama krunya yang di atas kapal MV Maersk Alabama dibajak oleh bajak laut Somalia. Phillips menyerah untuk melindungi kapalnya yang kemudian disandera oleh Abduwali Muse, pemimpin para bajak laut. Film ini sukses masuk dalam box office dan banyak nominasi.

Meski begitu, karakter sang kapten Phillips di dalam film bukan gambaran yang sebenarnya, karena dalam cerita aslinya para kru mengatakan bahwa sang kapten terkenal karena reputasinya yang buruk sebagai orang dengan temperamen yang buruk dan munafik. Para kru melakukan mengajukan gugatan terhadap perusahan kapal Maersk Line and Waterman Steamship Corp. Gugatan mereka mengklaim bahwa sebenarnya perilaku Phillips yang tidak bertanggung jawab dan tidak mematuhi peringatan keselamatan adalah salah satu yang mengakibatkan terjadinya pembajakan itu.

Bonnie dan Clyde merupakan pasangan kriminal legendaris yang melakukan perampokan besar-besaran pada masa 1930-an. Film klasik yang dibintangi Warren Beatty dan Faye Dunaway ini memadukan kekerasan, komedi dan romantisme dengan sangat berbeda dari film-film Hollywood pada masa itu. Namun, satu hal yang dikritik secara keras di dalam film ini adalah penggambaran seorang pasukan keamanan Texas bernama Frank Hamer.

Hamer merupakan orang yang berjasa yang membunuh pasangan itu. Namun, dalam film dia dibuat seolah-olah menjadi badut yang penuh dengan balas dendam karena pernah ditangkap dan dipermalukan oleh pasangan ini. Pada kenyataannya Hamer merupakan sosok yang sangat dihormati, dia berjuang untuk mencegah hukuman mati tanpa pengadilan terhadap pria Afrika-Amerika waktu itu. Hamer bahkan belum pernah bertemu Bonnie dan Clyde sebelum berhasil menyergap dan membunuh mereka. Karena hal ini, putra dan mantan istri Hamer melakukan gugatan keras terhadap pembuat film ini.

Salah satu film populer yang dirilis pada tahun 2014 ini menceritakan tentang kisah Alan Turing, seorang ahli matematika genius asal Inggris yang direkrut oleh MI6 selama masa Perang Dunia II untuk membantu memecahkan pesan kode Enigma dari Nazi. Ironisnya, hidupnya kemudian dihancurkan oleh isu homoseksualitas di Inggris pada waktu itu.

Salah satu kebohongan di dalam film ini adalah tentang mata-mata Uni Soviet bernama John Cairncross. Dia digambarkan bergabung dengan tim pemecah kode bersama dengan Turing. Rahasia John sebagai mata-mata berhasil diketahui oleh Turing, namun dia mengancam akan mengungkapkan kebenaran seksualitas Turing jika dia menyebarkan rahasia itu.

Namun, pada kenyataannya meskipun berada di tempat yang sama, Cairncross dan Turing tidak berada di dalam unit yang sama apalagi satu tim. Bahkan, Cairncross mengatakan dalam otobiografinya bahwa dia tidak bertemu dengan siapa pun selain rekan kerjanya sendiri karena alasan keamanan. Cukup ironis untuk sebuah film yang seharusnya mengembalikan reputasi Turing malah membuatnya terlihat sebaliknya.

Film ini juga mengangkat kisah nyata dari seorang ahli matematika genius lainnya bernama John Nash. Dia diundang ke Pentagon (Departemen Pertahanan AS) untuk melakukan pekerjaan kriptografi rahasia. Diceritakan bahwa Nash mulai menderita halusinasi hebat yang membuat dia harus mengorbankan pekerjaan dan keluarganya. Diketahui bahwa dia menderita skizofrenia paranoid, dan dia berjuang untuk mengatasinya.

Kesalahan awal dari film ini adalah saat Nash bergabung dengan Laboratorium Wheeler di MIT yang tentu saja diketahui tidak pernah ada. Nash juga tidak pernah bekerja untuk Pentagon. Dalam film adalah dia digambarkan memiliki orientasi seksual yang tidak normal, dia adalah seorang anak yang dibuang dan pernikahannya berantakan. Yang mana tuduhan itu tidak benar. Dia juga tidak mengalami halusinasi visual dari penyakitnya melainkan halusinasi pendengaran seperti suara.

Siapa yang tidak mengenal film Titanic? Film ini begitu populer bahkan sampai sekarang. Latar belakang film ini menceritakan tentang dua orang penumpang bernama Jack dan Rose yang berasal dari kelas sosial yang berbeda dan terlibat hubungan percintaan di atas kapal Titanic. Namun akhirnya, salah satu dari mereka tewas akibat berjuang untuk bertahan hidup setelah kapal itu tenggelam menabrak gunung es.

Kebohongan pertama tentu saja kisah cinta fiksi antara dua karakter utama, Jack dan Rose. Kisah cinta ini hanya dibuat-buat oleh sutradara James Cameron untuk menambah bumbu dramatis pada film. Namun, justru kisah cinta ini merupakan salah satu yang  membuat film ini sukses besar.

Cerita tidak akurat lain datang dari karakter perwira William McMaster Murdoch yang diperlihatkan menembak penumpang dalam keadaan panik sebelum bunuh diri. Namun, laporan saksi mata sama sekali berbeda, mereka justru memuji upaya heroiknya dalam mengatur peluncuran sekoci sebelum Titantic tenggelam. Akibat kekeliruan ini, kerabat Murdoch sangat marah sehingga salah satu produser meminta maaf atas hal itu.

American Sniper bercerita tentang seorang sniper handal Navy Seal bernama Chris Kyle. Dasar dari film ini memang menggambarkan cerita asli Kyle sebagai seorang tentara yang ia tulis di dalam memoarnya. Namun, bukan berarti itu menggambarkan kisah nyatanya karena beberapa perubahan telah terjadi di dalam film.

Salah satunya adalah antagonis utama di dalam film ini sekaligus lawan tangguh Kyle yang bernama Mustafa. Karakter Mustafa pada kenyataannya bukan musuh utama Kyle. Pada memoarnya Kyle hanya menulis satu paragraf soal Mustafa. Adegan di mana Kyle menembak sejauh 2000 yard pada kenyataannya bukan ditunjukkan untuk membunuh Mustafa melainkan seorang musuh yang membawa peluncur roket. Begitu pun teman Kyle bernama Biggles yang bertahan selama bertahun-tahun setelah ditembak sebelum meninggal karena komplikasi pasca operasi.

Itu adalah beberapa film yang berdasarkan kisah atau kejadian nyata namun dalam kenyataannya tidak seperti itu. Nah, apakah kamu punya film lain yang seperti itu? Silahkan tulis di kolom komentar.