10 Film Terbaik Sepanjang 2023 versi American Film Institute

Satu dekade malang melintang di industri televisi sebagai penulis dan story editor di beberapa judul serial televisi ternama seperti The Good Place dan Watchmen, Cord Jefferson menandai debut penyutradaraannya dengan manis lewat American Fiction. Diadaptasi dari novel Erasure karya Percival Everett, Jefferson menyentil stereotip terhadap karya sastra Afrika-Amerika lewat celotehan yang lucu namun menohok.

American Fiction berpusat pada karier menulis Thelonious “Monk” Ellison (Jeffrey Wright) yang tidak berkembang karena karyanya dianggap  tidak sesuai dengan identitasnya sebagai orang kulit hitam. Muak dengan hal tersebut, Monk lantas menulis sebuah novel satir di bawah nama samaran dengan tujuan ingin menguliti dunia penerbitan yang munafik dan penuh tipu muslihat.

Sialnya, kesuksesan buku tersebut justru membuat Monk menjelma sebagai sosok yang berbanding terbalik dari sifat aslinya.

Nampaknya dampak dari fenomena Barbenheimer yang menghebohkan dunia masih terus berlanjut. Sempat dituding sebagai alat propaganda feminis, nyatanya Greta Gerwig dan Noah Baumbach menggarap Barbie sebagai alegori dari proses penemuan jati diri dalam menjadi wanita seutuhnya. Tidak heran jika AFI menobatkan Barbie sebagai salah film terbaik di tahun 2023.

Barbie sendiri mengikuti mengikuti kehidupan Barbie (Margot Robbie) yang menakjubkan dan penuh keajaiban di Barbie Land. Naas, hal buruk menimpa Barbie dan satu-satunya cara untuk mengatasi permasalahannya adalah dengan pergi ke dunia nyata.

Ditemani Ken (Ryan Gosling), Barbie pergi ke dunia nyata dan dikejutkan dengan suka dan duka dalam menjalani hidup sebagai manusia.

Film terbaik versi AFI berikutnya datang dari sutradara Alexander Payne. Veteran film satir dan black comedy tersebut turut meramaikan tahun 2023 dengan membawa The Holdovers.

Melakukan penayangan perdananya di Toronto International Film Festival yang dihelat pada September lalu, The Holdovers menjadi film natal klise mengharukan dalam balutan nuansa tahun 1970-an yang otentik.

The Holdovers mengisahkan Paul Hunham (Paul Giamatti), guru killer yang tidak disukai oleh hampir semua orang di sekolah. Tidak punya keluarga atau tempat untuk dikunjungi selama libur natal, akhirnya Paul memutuskan untuk mengawasi para murid yang tetap tinggal di asrama.

Tanpa diduga, lambat laun Hunham menjadi akrab dengan Angus (Dominic Sessa), murid bangor yang terancam dikeluarkan, dan Mary (Da'Vine Joy Randolph) kepala dapur asrama yang baru saja kehilangan putranya di Perang Vietnam.

Alexander Payne tidak sendirian, karya teranyar dari sineas veteran Martin Scorsese berjudul Killers of the Flower Moon turut masuk dalam daftar film terbaik versi AFI tahun ini. Dibuat berdasarkan buku non-fiksi berjudul Killers of the Flower Moon: The Osage Murders and the Birth of the FBI karya David Grann, performa para aktor serta kualitas dari narasinya sendiri sudah tidak perlu diragukan lagi.

Berlatar di Oklahoma pada tahun 1920-an ketika minyak pertama kali ditemukan, Killers of the Flower Moon mengisahkan tentang rentetan kematian misterius yang mengincar orang-orang dari suku Osage. Curiga kematian tersebut dilatarbelakangi oleh sengketa tanah dengan para pendatang, FBI datang untuk mengungkap kasus tersebut.

Usai mendulang sukses dalam debut perdananya sebagai sutradara di A Star is Born pada tahun 2018 lalu, Bradley Cooper mencoba peruntungannya dengan menggarap film biopik berjudul Maestro. Tidak hanya bertindak sebagai penulis naskah dan sutradara, Cooper turut berperan sebagai komponis Leonard Bernstein.

Maestro berfokus pada hubungan antara Leonard (Bradley Cooper) dan istrinya Felicia (Carey Mulligan) selama 30 tahun menjalani biduk rumah tangga. Tidak sejalan dengan kariernya yang mulus sebagai komponis dan konduktor ternama di Broadway, kehidupan asmara Leonard justru dipenuhi oleh banyak rintangan.

May December adalah tipikal film love it or hate it. Mengingat film yang disutradarai oleh Todd Haynes tersebut terinspirasi dari skandal Mary Kay Letourneau yang menjalin hubungan asmara dengan muridnya yang kala itu masih duduk di kelas VI SD, sudah pasti akan kesulitan untuk paling tidak sekedar menontonnya hingga selesai.

Di saat yang bersamaan, performa Julianne Moore, Natalie Portman, serta Charles Melton begitu memukau hingga dibanjiri pujian baik dari kritikus maupun penonton. 

May December berpusat pada seorang aktris bernama Elizabeth (Natalie Portman) yang berkunjung ke rumah Gracie (Julianne Moore) dalam mempersiapkan peran dalam proyek film terbarunya.

Dibuat berdasarkan skandal yang membelit Gracie di masa lalu, Elizabeth tidak hanya mengulik informasi dari Gracie sendiri namun juga keluarganya yang membawanya pada sebuah rahasia dan mengungkap luka lama di masa lalu.

Merupakan film biopik pertama yang digarap oleh sutradara kawakan Christopher Nolan, Oppenheimer mendapatkan kehormatan dari AFI menjadi salah satu film terbaik yang dirilis sepanjang tahun 2023. Dengan skala produksi yang luar biasa megah serta jajaran castnya yang tidak perlu diragukan lagi kemampuan aktingnya, sebagai film biopik Oppenheimer tampil begitu 

Oppenheimer mengikuti perjalanan J. Robert Oppenheimer (Cillian Murphy) dalam menciptakan bom atom dalam Manhattan Project. Di balik kesuksesan yang diraihnya, Oppenheimer turut harus menanggung konsekuensi serta dampak yang dihasilkan dari senjata paling mematikan tersebut.

Celine Song bergabung dengan Cord Jefferson sebagai debutan yang berhasil masuk dalam daftar film terbaik versi AFI 2023. Kesuksesan Past Lives dalam membuat penontonnya dibuat berderai air mata oleh kisah cinta yang sederhana dan realistis dalam fase penceritaan setenang air sudah sepatutnya mendapatkan lebih dari sekedar apresiasi.

Past Lives menyoroti reuni antara Nora (Greta Lee) dan Hae Sung (Teo Yoo) setelah sebelumnya terpisah selama 20 tahun. Keduanya menghabiskan waktu bersama di New York, melepas rindu, dan membicarakan banyak hal termasuk takdir dan cinta.

Usai vakum selama 5 tahun, Yorgos Lanthimos hadir kembali lewat Poor Things. Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Alasdair Gray, film yang mendapatkan standing ovation selama 8 menit di Venice Film Festival tersebut tampil begitu menggoda dengan sinematografi yang meriah serta narasi yang kompleks dan absurd yang sudah menjadi ciri khas dari Lanthimos sendiri.

Poor Things mengikuti perubahan yang terjadi pada Bella Baxter (Emma Stone), gadis muda yang dihidupkan kembali oleh ilmuwan eksentrik bernama Dr. Godwin Baxter (Willem Dafoe).

Didorong oleh rasa ingin tahu yang besar dan haus akan petualangan, Bella berkeliling dunia bersama Duncan Wedderburn (Mark Ruffalo), seorang pengacara yang dikenal bejat dan licik.

Memakan waktu hampir lima tahun dalam proses pembuatannya, Spider-Man: Across the Spider-Verse lebih dari layak untuk masuk daftar film terbaik versi AFI 2023. Mengawinkan teknik animasi 2D dan 3D dengan sentuhan detail ala buku komik, visual dari film garapan Sony Pictures Animation satu ini sangat memanjakan mata.

Spider-Man: Across the Spider-Verse masih mengikuti Miles Morales (Shameik Moore) yang masih beradaptasi dalam menjalani tugasnya sebagai Spider-Man. Setelah pertemuan tak terduga dengan Gwen Stacy (Hailee Steinfeld), Miles mendapati dirinya terlempar ke multiverse dan bertemu dengan Spider Society. Tidak setuju dengan upaya mereka dalam melindungi eksistensi multiverse, Miles harus berhadapan dengan Miguel O’Hara (Oscar Isaac), agar dapat menyelamatkan keluarganya.

Para penerima penghargaan dijadwalkan akan menghadiri jamuan makan siang yang diselenggarakan oleh AFI Awards secara privat di Four Seasons Hotel Los Angeles pada 12 Januari 2024 mendatang. Dari daftar film di atas, kamu sudah nonton yang mana saja?