10 Kontroversi Golden Globes Awards, Ada Skandal Suap?

Golden Globes 2025 resmi digelar pada Minggu (06/01/2025) di The Beverly Hilton Hotel, Beverly Hills, California. Bagi sebagian orang, penghargaan ini dipandang sebagai penghargaan bergengsi dan dinantikan setiap tahun. Pasti kamu juga gak mau ketinggalan melihat artis favorit kamu naik ke panggung dan menerima penghargaan?
Namun, gak semua orang suka nonton penghargaan ini, lho. Soalnya, Golden Globes pernah tersandung kontroversi dan skandal. Salah satunya ketika aktris Renee Zellweger yang pergi ke kamar mandi tepat saat ia memenangkan penghargaan.
Namun pertanyaannya, apakah kamu tahu siapa panitia-panitia di balik Golden Globes? Yap, acara yang ditayangkan di NBC itu dijalankan oleh Hollywood Foreign Press Association (HFPA). Meskipun HFPA pernah menyumbangkan jutaan dolar kepada organisasi nirlaba akademis, kemanusiaan, dan hiburan, ternyata kredibilitas kelompok tersebut masih diragukan, nih.
Yuk, kita langsung bahas saja beberapa kontroversi Golden Globes Awards yang mungkin belum kamu ketahui. Kita ulas satu per satu!
1. Kredibilitas Hollywood Foreign Press Association dipertanyakan

Pemenang Academy Awards dipilih dari para pakar industri film, sementara Golden Globes tidak. Dikutip Variety, Academy of Motion Picture Arts and Sciences memiliki sekitar 8.700 anggota pemilih, yang semuanya bekerja di bidang pembuatan film, seperti aktor, penulis, sutradara, desainer produksi, editor, dan lainnya. Nah, kalau Hollywood Foreign Press Association (HFPA), terdiri dari jurnalis internasional. Apakah benar?
Faktanya, Hollywood Foreign Press Association hanya terdiri dari jurnalis yang berbasis di California Selatan, yang meliput Hollywood untuk outlet berita di 55 negara, seperti negara-negara di Afrika, Asia, Australia, Eropa, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Selain itu, hanya ada 87 juri pada 2019. Gak heran kalau validitas dan kredibilitasnya dipertanyakan.
2. Anggota HFPA bukan jurnalis sepenuhnya

Meskipun disebut jurnalis, anggota Hollywood Foreign Press Association (HFPA) hanya menerbitkan 4 artikel dalam setahun. Hal ini dibenarkan oleh mantan presiden HFPA, Mirjana Van Blaricom, yang secara blak-blakan mengungkapkan hal ini kepada The Washington Post. Ia bilang kalau banyak anggota kelompok itu yang hanya menulis 4 atau 5 artikel setahun. Itu sebabnya, sebutan jurnalis masih dipertanyakan.
Pada tahun-tahun awal Golden Globes atau sekitar 1940-an, ada anggota HFPA yang dianggap kurang kredibel. Pasalnya, dalam acara penghargaan Golden Globes, salah satu jurnalis yang merupakan anggota HFPA naik ke atas panggung untuk menyerahkan penghargaan. Nah, beberapa bintang yang hadir ini mengaku pernah melihat jurnalis tersebut. Rupanya, jurnalis yang dimaksud bekerja sebagai seorang binatu yang mencuci pakaian para aktor atau aktris. Tak hanya itu, dia juga hanya menulis satu artikel untuk sebuah koran.
Meski gak semua anggota HFPA adalah pekerja binatu, tapi beberapa punya profesi lain. Pada 2015, HFPA punya anggota yang berprofesi sebagai fotografer, mantan Miss Universe, dan mantan binaragawan yang menjadi bintang film laga kelas B (kelas film beranggaran rendah). Itu kenapa kredibilitasnya dipertanyakan.
3. HFPA dituduh diskriminasi, seksis, dan rasis

Beberapa tahun silam, Golden Globes viral di media sosial karena dianggap seksis dan rasis di acara penghargaan. Esquire turut menanggapi keributan tersebut, dengan menjelaskan bahwa nominasi Golden Globes 2020 didominasi orang kulit putih. Padahal, banyak aktor kulit hitam yang diakui kritikus memiliki bakat yang gak kalah keren.
Kemenangan Sam Rockwell sebagai Aktor Pendukung Terbaik dalam Three Billboards Outside Ebbing, Missouri (2017), menimbulkan kontroversi. Apalagi dalam film tersebut, Sam Rockwell berperan sebagai seorang polisi yang sangat rasis. Twitter (sekarang X) ramai memperbincangkan kemenangan tersebut. Seorang pengguna X mencuit, "Sam Rockwell baru saja memenangkan penghargaan sebagai polisi yang menyiksa orang kulit hitam."
Mengenai dugaan seksisme di Golden Globes dan sehubungan dengan gerakan #MeToo, bukankah seharusnya mereka lebih mempertimbangkan kemenangan untuk sutradara perempuan? Pasalnya, kemenangan Golden Globes terakhir untuk sutradara perempuan terjadi pada 1984, yang diraih oleh Barbra Streisand.
4. Skandal penyuapan dalam Golden Globes Awards

Skandal Golden Globes yang paling sering dibicarakan terjadi pada 1981, ketika aktris Pia Zadora memenangkan Golden Globes untuk nominasi Aktris Pendatang Baru Terbaik untuk karyanya dalam Butterfly (1982). Pertanyaannya, kenapa itu jadi masalah? Soalnya, film tersebut dapat kritikan pedas dari para kritikus setelah ditayangkan
Seperti yang ditulis The Los Angeles Daily News, beberapa tahun kemudian, diketahui bahwa suami Pia Zadora menyuap panitia demi kemenangan tersebut. Pasalnya, film Butterfly belum keluar di bioskop-bioskop AS pada saat Golden Globes digelar. Apalagi, setelah film itu tayang, kritikus gak melihat adanya yang istimewa dari akting Zadora. Namun, Pia Zadora membantah keterlibatan mantan suaminya, yang merupakan miliarder asal Israel, yakni Meshulam Riklis, dalam kemenangannya di Golden Globes.
5. Isu Golden Globes yang hanya memberikan nominasi kepada bintang Hollywood terkenal

Banyak yang mempertanyakan apakah Golden Globes adalah kontes popularitas semata ketimbang memberikan penghargaan bagi para aktor dan aktris berbakat? Hal ini menjadi pembicaraan ketika Hollywood Foreign Press Association selalu memberikan nominasi dan penghargaan Golden Globes kepada nama-nama besar agar sponsor berdatangan.
Ditambah lagi, penonton memang lebih suka melihat bintang-bintang besar ketimbang aktor atau aktris berbakat yang kurang dikenal. Dikutip The Wrap, sutradara dan produser, Peter Tolan, menanggapi hal ini dan menyebut HFPA sebagai sekelompok "tidak baik."
6. NBC sempat gak menayangkan Golden Globes Awards

Sangking seringnya bikin kontroversi, acara Golden Globes Awards pernah dilarang, lho. Hal ini bermula ketika Komisi Komunikasi Federal menyelidiki Golden Globes Awards pada 1968. Mereka menganggap kalau acara itu menyesatkan publik, terutama terkait dengan para pemenangnya. Nah, NBC pun berhenti menayangkan acara penghargaan itu dari 1968—1974.
Menurut Laporan Komisi Komunikasi Federal, NBC gak memenuhi kewajibannya dan diketahui bahwa pihak NBC mengetahui semua pemenangnya sebelum acara dimulai. Itu berarti, pemenang Golden Globes gak dirahasiakan. Di samping itu, adanya tawar-menawar antara HFPA, bintang-bintang film, dan perusahaan film tertentu.
HFPA menawarkan penghargaan asalkan bintang-bintang terkenal hadir dalam acara tersebut, agar ditonton banyak orang. Nah, karena adanya temuan itu, HFPA akhirnya merombak kebijakan mereka dan menjadi lebih transparan.
7. Mungkinkah aktor atau aktris Hollywood di blacklist HFPA?

Gak hanya anggota HFPA yang bisa diasingkan, seleb juga bisa, masuk daftar hitam HFPA. Dalam laporan GQ, Brendan Fraser menceritakan sebuah insiden ketika mantan presiden HFPA, Philip Berk, meraba-raba dirinya dengan gak pantas. Sementara itu, Berk bilang kalau Fraser hanya ngarang cerita.
Bintang The Mummy itu meminta HFPA untuk membuat permintaan maaf, yang memang dilakukan HFPA. Namun, Brendan Fraser curiga kalau dia di blacklist oleh HFPA. Gak hanya Fraser, pada 2018, aktor Videodrome James Woods angkat bicara, mendukung Fraser lewat cuitannya di Twitter (sekarang X), "Saya juga di blacklist oleh #HFPA setelah sembilan kali dinominasikan dalam Golden Globe." Menurut Woods, hal ini terkait dengan calon kandidat AS yang dia dukung.
8. Apa benar HFPA disuap oleh studio film?

The Independent melansir kabar bahwa humas Michael Russell mengajukan gugatan hukum pada 2011, karena dipecat secara gak pantas setelah hampir dua dekade berupaya membasmi praktik korupsi dalam Hollywood Foreign Press Association. Russell mengklaim bahwa anggota HFPA sering menerima suap berupa uang, liburan, dan hadiah dari studio film agar film mereka masuk nominasi Golden Globes Awards.
Terlebih lagi, setiap Desember, studio film menyelenggarakan pesta dan mengundang anggota HFPA dan artis Hollywood untuk membicarakan hal tersebut. Di samping itu, aktor Denzel Washington membenarkan dugaan itu saat menerima Penghargaan Cecil B DeMille dalam Golden Globes Awards 2017, dengan bilang kalau dia pernah diundang ke acara makan siang oleh HFPA dan memenangkan penghargaan.
Saat ditanya tentang hadiah mewah dari studio, presiden HFPA saat itu, Meher Tatna, mengatakan kepada Vanity Fair pada 2018, "Kami punya aturan bahwa tidak ada hadiah yang harganya melebihi 95 dolar AS (setara dengan Rp 1,5 juta) yang diberikan kepada kami."
9. Sony diduga menyuap HFPA agar filmnya masuk nominasi

Pada Desember 2010, nominasi tahunan Golden Globes diumumkan, dan film Burlesque (2010) masuk dalam nominasi. Film ini dibintangi aktris Cher dan berlatar di sebuah klub malam seksi.
Film ini pun digolongkan sebagai PG 13 (13+), karena banyak adegan gak pantas dan tarian seksi. Anehnya, film ini mendapat nominasi untuk Film Terbaik Komedi atau Musikal. Gak hanya itu, Burlesque juga gak sukses-sukses banget di box office dan hanya memperoleh 26 persen di Rotten Tomatoes pada saat itu.
Sehari setelah nominasi diumumkan, jurnalis Patrick Goldstein dari The Los Angeles Times berspekulasi kalau anggota HFPA pergi liburan yang disponsori Sony ke Las Vegas untuk menonton konser Cher. Setelah itu, film Burlesque pun masuk daftar nominasi.
Ketika dimintai komentar tentang perjalanan tersebut, yang juga termasuk menginap di hotel yang mahal oleh The Wrap, perwakilan HPFA gak banyak berkomentar. Selain itu, HFPA sendiri mengizinkan studio memberikan hadiah dalam bentuk apapun asalkan nilainya gak lebih dari 100 dolar AS atau setara dengan Rp1,6 juta.
10. Golden Globes Awards diragukan artis Hollywood

Nah, karena banyaknya kontroversi, beberapa bintang Hollywood terbaik jadi gak respect dengan Golden Globes Awards. Contohnya, Gary Oldman, yang memenangkan Golden Globes pada 2018 karena memerankan Winston Churchill dalam film Darkest Hour (2017).
Oldman mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Playboy pada 2014, "Itu (Golden Globes) adalah acara yang gak penting. HFPA benar-benar konyol." Sementara itu, aktirs Rachel Brosnahan dari serial The Marvelous Mrs. Maisel (2017) manaruh trofi Golden Globes-nya di atas toilet.
Golden Globes Awards memang acara bergengsi, tetapi dengan banyaknya kontroversi, gak sedikit artis yang meragukan acara tersebut. Meski begitu, dunia masih antusias dengan Golden Globes 2025 yang baru ditayangkan belum lama ini. Bagaimana menurutmu?