Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dengar 10 Lagu Fiersa Besari Ini, Dijamin Malam Minggu Makin Kelabu!

instagram.com/fiersabesari

Lagu-lagu yang dinyanyikan Fiersa Besari ini memiliki lirik yang mendalam. Karena musisi indie ini adalah seorang penulis yang telah mengeluarkan albuk (album buku). Tak dapat dipungkiri hanya dengan mendengar liriknya kita bagaikan masuk kedalam sebuah cerita. Buat kamu yang suka flashback atau mengingat kembali kisah cinta yang sudah usai atau kamu yang sedang berjuang demi si dia, dengerin lagu-lagu lembut Fiersa Besari. Malam minggumu bakalan lengkap walau tanpa si dia.

1. April

Saat kau terlalu rapuh, pundak siapa yang tersandar? tangan siapa yang tak melepas? ku yakin aku.

Kamu yang masih berharap kepada seseorang yang ingin pergi, masih setia selalu ada buat si dia meski pun cuma bisa lihat dari kejauhan. Melihat seseorang itu tersenyum pun sudah cukup.

2. Garis Terdepan

Entah aku pengecut, entah kau tidak peka.
Bila kau butuh telinga tuk mendengar, bahu tuk bersandar, raga tuk berlindung, akulah orang yang selalu ada untukmu. Meskipun hanya sebatas teman. Yakin kau temukan aku di garis terdepan, bertepuk dengan sebelah tangan.

Hubungan yang masih sebatas teman, padahal kamu sudah ada di saat apa pun buat si dia. Merasa pengecut, tapi tidak juga. Berpikiran kalau dia yang tidak peka. Dan akhirnya menyimpulkan kalau yang kamu rasa cuma sebelah tangan.

3. Waktu yang Salah

Pergi saja engkau pergi dariku. Biar kubunuh perasaan untukmu. Meski berat melangkah hatiku hanya tak siap terluka.
Beri kisah kita sedikit waktu. Semesta mengirim dirimu untukmu. Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah.

Sudah saling menginginkan, tapi waktu yang kurang tepat. Dia belum benar-benar berlalu dari masa lalunya.

4. Nadir

Sebelum dirimu pergi dan janjimu hilang arti, lihatlah perjuanganku. Namun jika memang harus berakhir sampai disini, biarku berharap dengan hati yang keras kepala.

Kamu yang merasa sudah berjuang banyak, tapi tetap saja hubungan yang dijalani harus berakhir. Kamu masih terus mencoba memperbaikinya meski tahu dia tetap mau pergi.

5. Garis Waktu

Kau yang terbaik, kau yang terindah. Kau yang mengajari arti jatuh hati. Kau beri harap lalu kau pergi. Garis waktu takkan mampu menghapusmu.

Kenangan yang begitu membekas hingga kamu susah lupa. Sekarang hanya dua orang asing yang seolah tidak pernah saling mengenal.

6. Belum Punah

Selalu ada orang teristimewa tak tergantikan. Kadang kurasa bersalah, mengapa dulu berpisah? Kini kau telah menikah, namun rasa belum punah.

Buat kamu yang ditinggal nikah, tapi masih punya rasa sama dia.

7. Juara Kedua

Menunggu tapi tak ditunggu. Bertahan tapi tak ditahan.
Kau adalah pemenang, walaupun aku juara kedua.

Kamu yang dinomorduakan. Dia sudah punya kekasih, tetapi masih memberi harapan. Tetap saja kamu masih setia menunggu, dia malah asyik dengan kebahagiaanya sendiri.

8. Kau

Berlarilah, ku kan mengejarmu. Sembunyilah, ku kan temukanmu. Membekulah, ku kan menunggumu luluh. Karena ku tahu kau yang pantas untuk hatiku.

Masih terus berjuang meluluhkan hati seseorang, karena kamu yakin kalau dia memang orang yang tepat.

9. Pemeran Pengganti

Waktu bergerak, tapi kau tidak. Masih menanti dia kembali.
Aku memandang, kau memandangnya. Masih menanti kau berhenti menanti.

Dia belum move on dan kamu cuma jadi pelarian.

10. Kisah Semu

Rindu ini meradang, tak berarah tak hilang. Ke mana harus melangkah, sementara kita tak berkisah.

Sudah jalan bareng, sudah saling suka, sudah ada niat untuk saling memiliki, tapi keadaan yang mengharuskan untuk tidak bersama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
Agustin Fatimah
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us