Stephen Spielberg, Wes Anderson, Bong Joon Ho, Alfonso Cuaron, Coen Bersaudara, Martin Scorsese, atau Zack Snyder pasti sudah familier di telinga. Mereka memang dikenal sebagai sutradara kondang yang sudah menelurkan banyak film berkualitas. Bahkan gak sedikit penghargaan yang sudah mereka gondol sepanjang kariernya.
Namun, tak sedikit sutradara yang tak begitu dikenal meski sudah membuat film brilian. Setidaknya ini sepuluh sutradara underrated yang film-filmnya wajib dipantengin.
Danny Boyle adalah creator di balik film fenomenal The Beach, Trainspotting, 28 Days Latter, 127 Hours, dan Slumdog Millionaire. Danny memulai kariernya dengan menyutradarai serial-serial televisi sebelum akhirnya memilih fokus membuat film fitur.
Namun, sejak tahun 2017 ia kembali menggarap serial crime berjudul Trust dan yang terbaru ia sedang dalam proses pembuatan miniseri biopik band Sex Pistols berjudul Pistol.
Kenal dunia film dari ayahnya yang juga seorang sutradara, Fernando Mereilles dikenal lewat film City of God yang rilis tahun 2002. Film yang berlatarkan kawasan kumuh di Brasil tersebut mendapatkan empat nominasi Academy Award. Tak berhenti di situ ia kembali memukau kritikus lewat film The Constant Gardener dan Blindness.
Karya terbarunya adalah The Two Popes yang juga menyabet belasan penghargaan bergengsi dan puluhan nominasi lainnya. Selain menggarap film-film fitur, Fernando Mereilles juga berkecimpung di pembuatan film dokumenter.
Jika dirunut sebenarnya filmografi Felix memang tak sepanjang sutradara-sutradara lainnya. Namun, ia berjuluk kuda hitam karena filmnya The Broken Circle Breakdown berhasil dinominasikan sebagai calon peraih Film Berbahasa Asing Terbaik di Academy Award 2014. Ia kemudian menelurkan Beautiful Boy yang dibintangi Timothee Chalamet dan Steve Carell. Film terbarunya tersebut berhasil menyabet puluhan nominasi.
Terakhir, Felix sedang dalam proses penggarapan film adaptasi novel asal Italia The Eight Mountains bersama Charlotte Vandermeersch. Charlotte merupakan penulis naskah untuk The Broken Circle Breakdown. Sontak, duet mereka di film baru ini dinantikan penggemar.
Sebelum kesuksesan Joker di tahun 2019, nama Todd Phillips memang tak begitu kondang. Salah satu filmnya yang lumayan dikenal adalah Old School, War Dogs, dan The Hangover. Todd kemudian lebih banyak mengambil tanggung jawab sebagai produser dibanding sutradara. Ia bahkan terlibat dalam A Star Is Born dan bakal kembali bekerja sama dengan Bradley Cooper di film Maestro.
Todd Phillips juga sudah full-booked beberapa tahun ke depan dengan sekuel Joker , film biopik Hulk Hogan, dan beberapa film aksi lainnya.
Penasaran dengan orang di balik film The Lobster yang super-quirky? Ternyata sutradara asal Yunani Yorgos Lanthimos jawabannya. Sebelum film tersebut, ia sudah pernah membuat Dogtooth dan Alps yang gak kalah nyentrik. Yorgos dikenal pula sebagai sutradara di balik uniknya The Killing of a Sacred Deer dan The Favourite.
Memulai karier perfilmannya sebagai sutradara film pendek, Barry Jenkins pertama kali dikenal luas karena film Moonlight. Ia kemudian membuat If Beale Street Could Talk yang kembali banjir nominasi. Sempat vakum dari posisinya sebagai sutradara, Barry tercatat sebagai produser untuk film favorit pemirsaThe Last Black Man in San Francisco dan Never Rarely Sometimes Always.
Terakhir, ia berhasil menyutradarai sepuluh episode serial terbaru Amazon Studios berjudul The Underground Railroad yang tayang Mei 2021.
Sama dengan Felix van Groeningen, belum banyak film yang digarap Cristina Ibarra. Namun, kualitas memang lebih diutamakan ketimbang kuantitas di industri film. Cristina tercatat jadi sutradara untuk dua film besar, Las Marthas dan The Infiltrator. Las Marthas adalah film dokumenter yang mencoba mengekspos tradisi unik komunitas Latin di Texas, Amerika Serikat.
Sementara, The Infiltrator adalah film fitur tentang para imigran gelap berusia muda yang tertangkap polisi perbatasan. Khas banget film Cristina, selalu mengangkat potret sosial politik negaranya.
Spesialis film bertokohkan karakter-karakter kulit hitam, Spike Lee sudah punya banyak karya di portofolionya. Mulai dari dokumenter, film pendek, sampai film fitur fiksi sudah ia garap. Beberapa yang paling terkenal adalah Malcolm X, Chi-Raq, BlacKkKlansman, dan Da 5 Bloods.
Beraspirasi jadi novelis, Hirokazu Kore-eda justru kecemplung ke bidang film pada tahun 90-an. Ia sudah menulis dan menyutradarai banyak film drama Jepang peraih penghargaan internasional. Sebut saja Maborosi, Our Little Sister, Like Father Like Son, After the Storm, dan The Shoplifters. Di tahun 2019, ia pergi dari zona nyamannya dengan menyutradari film The Truth yang semua aktornya non-Jepang, salah satunya Ethan Hawke.
Sejak debut di tahun 70-an akhir, Ann Hui sudah menyutradari lebih dari 30 film. Ia pun dijuluki salah satu sutradara paling produktif di Asia. Tentu gak semua filmnya berhasil meraih perhatian internasional. Beberapa yang berhasil adalah Summer Snow, July Rhapsody, dan A Simple Life.
Nama-nama sutradara underrated dengan karya gemilang sudah dikantongi, yuk makin rajin apresiasi karya mereka ke depannya.