10 Traditional Costume Terbaik di Ajang Puteri Indonesia 2019

Mengangkat buah cempedak khas Kalimantan Selatan, kostum ini menarik perhatian karena awalnya si pemakai tidak terlihat wajahnya. Namun setelah replika buah terbuka, barulah di dalam terlihat wajah ayu perwakilan Kalimantan Selatan. Karena kreativitasnya, kostum ini pun diganjar yang terbaik semalam.

Mengusung konsep Legenda 7 Bidadari, perwakilan SumSel ini membawa 6 kepala wanita yang menggunakan hiasan kepala serupa.

Kostum ini sendiri terinspirasi dari Festival Perang Air yang terdapat di Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Mengusung baju dominan biru, wakil Jawa Timur ini mengusung tema Blue Fire yang merupakan fenomena alam satu-satunya di dunia dan letaknya di Gunung Ijen.

Kostum ini terinspirasi dari kupu-kupu yang berada di Taman Wisata Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan lho! Cantik ya.

Kostum ini terinspirasi dari Enggang atau Tingang yang merupakan fauna 'gaib' khas Kalimantan Tengah. Enggang dipercaya mendiami alam atas atau nirwana sehingga dikeramatkan oleh masyarakat suku Dayak Kalimantan Tengah. Hal yang membuat penampilan perwakilan Kalimantan Tengah ini menarik pada parade traditional costume adalah karena aksinya yang meniup api pada saat di panggung.

Kostum ini terinspirasi oleh sosok Puteri Lie Ong Tien atau yang biasa dikenal dengan Nyi Mas Raras Sumanding, serta terinspirasi juga dari Meriam Cirebon yang merupakan mahar yang diserahkan Puteri Ong Tien kepada Sunan Gunung Jati.

Kostum ini terinspirasi dengan keindahan hayati di provinsi Gorontalo.

Kostum ini terinspirasi dari tarian Kabasaran yang merupakan tarian keprajuritan tradisional Minahasa.

Kostum ini terinspirasi dari keluhuran nilai dan budaya masyarakat Sumba dan Rote. Makanya, terlihat anggun kan?

Itulah kesepuluh kostum tradisional terbaik di malam apresiasi seni dan budaya Pemilihan Puteri Indonesia 2019. Mana favoritmu?