29 tahun berlalu sejak penerimaan Penghargaan sebagai Pemeran Cilik Pria Terbaik Festival Film Indonesia tahun 1989, nama Ferry Octora seperti terlupakan. Bahkan luput dari sorotan media hiburan nasional. Padahal dia memiliki potensi yang bagus di bidang seni perfilman.
Bagaimana sepak terjang Ferry Octora selama ini? Apa saja yang sudah dilakukannya dan bagaimana sosoknya kini? Inilah Ferry Octora, pemeran tokoh Juned dalam Film Tragedi Bintaro.
Saat bermain film Tragedi Bintaro, Ferry yang biasa dipanggil Uway berusia 11 tahun. Sebelumnya ia aktif di Sanggar Adinda. Bersama bintang–bintang cilik lain yang ngehits kala itu seperti Otniel Andy Hermawan, Fiona Rosalina Handoyo, Hilda Ridwan, Sheren Regina Dau.
Uway keturunan keluarga dari Bangka, Palembang. Lahir 5 Oktober 1976, namun sejak masih anak-anak hingga kini, ia tinggal di Jakarta.
Ia memerankan tokoh Juned, korban kecelakaan kereta api yang sangat dahsyat antara KA 255 jurusan Rangkasbitung-Jakarta, dengan KA 220 jurusan Tanah Abang–Merak pada 19 Oktober 1987 dan menelan ratusan korban jiwa di Bintaro.
Juned adalah korban selamat yang kakinya harus diamputasi karena terjepit puing–puing kereta.
Ia mendapat penghargaan menjadi Pemain Film Cilik Terbaik FFI (Festival Film Indonesia) tahun 1989 melalui film Tragedi Bintaro. Kala itu, ia juga bersaing dengan pemain cilik lainnya sebagai nominator. Ucapan selamat juga disampaikan Menteri Penerangan Harmoko, saat itu.
Ia bermain di beberapa film layar lebar dan televisi antara lain Cas Cis Cus yang juga diperankan beberapa artis terkenal seperti Lidya Kandaow, Ray Sahetapy, Amak Baldjun, Nani Somanagara dan Fiona Rosalina Handoyo.
Ferry kini memiliki tiga orang anak dari pernikahannya. Zundu, Zaida Muthiah dan Zahron Muhammad yang kini tumbuh besar, mereka adalah penyemangat hidupnya.
Ia sempat menjadi astrada Deddy Mizwar di Film Naga Bonar Jadi 2, dan film Raditya Dika - Malam Minggu Miko. Ia juga sempat menyutradarai beberapa FTV.
Ia kini lebih menyukai pekerjaan di belakang layar menyutradarai iklan, film pendek, company profile, video klip dan PSA (Layanan masyarakat).
Di Asia Prana Pixel ia berkarya. Mulai dari membuat film dokumenter sampai layanan masyarakat. Karya-karyanya bisa dilihat di unggahan Facebooknya, Uway AbazZahron Muhammad atau di YouTube. Video di atas satu di antara karyanya.
Ferry mantap berkarya di dunia seni perfilman dan periklanan. Meski di balik layar, ia memberikan kontribusi yang cukup baik bagi dunia industri media audio visual. Dia berusaha menjadi seseorang yang lebih baik. Baik untuk karier juga keluarga kecilnya. Sukses dunia akhirat ya, Way..!