4 Aktris Jadi Istri Arswendy Beningswara di Film, Ada Christine Hakim
Arswendy Beningswara telah sukses membintangi puluhan film dan meraih banyak penghargaan sejak debut akting pada tahun 1985 silam. Dirinya juga diakui sebagai salah satu aktor senior yang memiliki kualitas akting tak perlu diragukan lagi.
Dalam film-film yang dibintanginya, aktor kelahiran tahun 1957 ini selalu berhasil menjalin chemistry yang apik dengan lawan mainnya, terutama saat berakting sebagai pasangan suami istri. Terbaru ada Christine Hakim, berikut empat aktris yang pernah jadi istri Arswendy Beningswara di film.
1. Cut Mini di film Dua Garis Biru (2019)
Film Dua Garis Biru menceritakan pentingnya pendidikan seks terutama bahaya akan seks bebas untuk anak di bawah umur. Dengan tema kehamilan remaja di luar nikah, film ini bercerita tentang sepasang kekasih, yaitu Dara (Adhisty Zara) dan Bima (Angga Yunanda). Keduanya mulai merajut asmara di bangku SMA. Mereka tampak sebagai pasangan yang saling melengkapi dan mengisi, meski jauh dari kesempurnaan.
Pada hubungan yang belum terikat secara hukum legal ini, Dara dan Bima sampai kelewat batas. Hingga suatu hari, Dara dinyatakan positif hamil. Tak lama kemudian, hal ini diketahui sekolah dan mereka langsung memanggil orangtua kedua pihak. Orangtua Dara, David (Dwi Sasono) dan Rika (Lulu Tobing) sangat kecewa dan kemudian mengusir Dara dari rumah. Dara pun dipaksa tinggal di rumah Bima.
Sementara itu, orangtua Bima, Yuni (Cut Mini) dan Rudy (Arswendy Beningswara), langsung mengajak Dara untuk ikut bersama mereka. Orangtua Bima pun menyarankan mereka untuk menikah. Setelah pernikahan keduanya, Bima bekerja sebagai pelayan di restoran ayah Dara. Kehidupan rumah tangga kedua pasangan ini menghadapi cobaan berat untuk anak seusia mereka, yaitu sebagai orang tua.
2. Tika Panggabean di film Ngeri-Ngeri Sedap (2022)
Ngeri-Ngeri Sedap adalah film dengan latar belakang Suku Batak. Film ini berkisah tentang Pak Domu (Arswendy Beningswara) dan Mak Domu (Tika Panggabean) yang merupakan orang tua dari empat orang anak. Mereka adalah Sarma (Gita Bhebhita Butar-butar), Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox), dan Sahat (Indra Jegel). Sarma tinggal bersama orangtuanya, sementara yang lain tinggal di luar kota dengan karirnya masing-masing.
Suatu ketika, Pak Domu dan Mak Domu ingin ketiga putranya itu pulang untuk menghadiri sebuah acara adat. Namun, ketiganya selalu memiliki alasan untuk menghindar lantaran punya hubungan yang kurang baik dengan Pak Domu. Saking rindunya, Pak Domu dan Mak Domu pun menyusun sebuah rencana "ngeri-ngeri sedap" agar semua putranya itu pulang.
Mereka berdua membuat skenario seakan-akan bertengkar hebat hingga ingin cerai. Sarma pun jatuh ke perangkap mereka. Domu, Gabe, dan Sahat juga memutuskan untuk pulang dan mengunjungi orang tuanya. Harapannya, mereka dapat membuat Pak Domu dan Mak Domu kembali harmonis.
3. Happy Salma di film Before, Now & Then (2022)
Film Before, Now & Then diadaptasi dari bab pertama novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran yang menceritakan kisah kehidupan nyata Raden Nana Sunani di Jawa Barat pada era 1960-an. Film ini berkisah tentang Raden Nana Suhani (Happy Salma) seorang perempuan Sunda di era 1960-an. Ia harus kehilangan ayah dan anaknya karena perang di Jawa Barat.
Suatu hari, Nana menikah lagi untuk memulai hidup baru dengan pria kaya raya, bernama Darga (Arswendy Beningswara). Namun, Darga selalu merendahkannya. Sang suami juga merupakan orang yang tidak setia. Nana pun menderita dalam diam. Suatu ketika, ia bersahabat dengan salah satu simpanan suaminya, yang membuat semuanya berubah. Mereka bersama-sama mencari harapan untuk meraih kemerdekaan.
4. Christine Hakim di film Siksa Kubur (2024)
Dalam film terbarunya, Siksa Kubur, Arswendy Beningswara berperan sebagai Pandi. Ia memiliki seorang istri bernama Nani (Christine Hakim). Meski usia mereka sudah tak lagi muda, Pandi dan Nani tetap harmonis dan romantis. Mereka bahkan tinggal bersama di sebuah panti jompo dan selalu melakukan apapun bersama-sama.
Film Siksa Kubur bercerita tentang seorang perempuan bernama Sita (Faradina Mufti) yang tidak percaya akan adanya agama dan siksa kubur. Sita yang bekerja sebagai suster di panti jompo tempat Pandi dan Nani tinggal, memiliki ambisi untuk mencari orang paling berdosa. Ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan bahwa siksa kubur tidak ada dan agama tidak nyata.
Arswendy Beningswara membuktikan bahwa dirinya memang salah satu aktor senior terbaik Indonesia. Pasalnya, meski usianya sudah genap 66 tahun, ia tetap mampu menampilkan chemistry luar biasa bersama lawan mainnya.
