4 Fakta Kematian Walt Disney, Tinggalkan Tanda Tanya?

Pada 1966, tokoh yang terkenal dengan animasi, sinema, dan taman hiburannya, sayup-sayup ditelan nelangsa ketika Walt Disney meninggal pada usia 65 tahun. Perjuangan Walt Disney di industri hiburan pada awal 1900-an, gak semudah yang dibayangkan kebanyakan orang. Walt Disney awalnya hanyalah seorang pengemudi ambulans palang merah dalam Perang Dunia I. Kemudian, ia beralih menjadi seorang kartunis di antara banyaknya pesaing pada kala itu. Pada 1921, ia bahkan kehilangan hak ciptanya atas karakter pertamanya, Oswald the Rabbit, yang berhasil diambil Universal.
Namun, setelah merilis Steamboat Willie (1929), saat Mickey Mouse diperkenalkan ke publik dan kemudian Snow White menjadi film pertamanya (1937), Walt Disney pun berada di ambang kesuksesan. Sementara itu, pada 1940-an, brand-nya dikenal di kancah internasional dan memikat jutaan orang, gak hanya dengan film pendek dan film animasinya, tetapi juga taman hiburannya yang besar. Lalu saat Walt Disney berpulang, kekayaan bersih Disney, diperkirakan sekitar 1 miliar dolar AS atau Rp16,4 triliun, seperti yang dilaporkan Celebrity Net Worth.
Namun, ada pertanyaan, nih. Apa, sih, penyebab meninggalnya Walt Disney yang sebenarnya? Penasaran? Mari kita cari tahu!
1. Walt Disney adalah sosok yang sukses, tapi gak untuk kesehatannya

Dari pertama kali meniti karier hingga kepergiannya, Walt Disney selalu ditemani istrinya yang bernama Lillian. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang putri bernama Diane, yang lahir pada 1933. Namun, tiga tahun kemudian, pasangan tersebut mengadopsi seorang putri, yang mereka beri nama Sharon.
Meskipun Walt Disney terlihat sangat sukses, baik sebagai seorang pengusaha, ayah serta suami, kehidupan Walt Disney gak luput dari sejumlah masalah, terutama masalah kesehatan. Hal ini bahkan memengaruhi aktivitas Walt Disney kala itu. Apa sebenarnya yang terjadi?
Selama bertugas di Perang Dunia I, Walt Disney mulai merokok, kebiasaan buruk ini berlanjut selama sisa hidupnya. Di sisi lain, kebiasaan merokoknya ini sudah ditingkat ekstrem. Namun, kebiasaan merokoknya ini awalnya ia sembunyikan dari mata publik. Jadi, gak ada yang nyangka sampai ketika Walt Disney jatuh sakit karena kebiasaan buruknya tersebut.
2. Kecanduan Walt Disney terhadap rokok jauh lebih besar ketimbang keinginan untuk memperbaiki dirinya sendiri

Kebiasaan merokok Walt Disney sebenarnya sangat membebaninya, karena ia menyadari kalau merokok dapat memengaruhi persepsi publik terhadap dirinya dan karyanya. Bahkan, banyak foto Walt Disney yang memegang rokok, diedit dengan teknik airbrush di Photoshop kala itu. Jadi, Walt Disney terlihat melakukan salam dua jari yang terlihat janggal.
Kebiasaan merokoknya berlanjut selama bertahun-tahun. Bahkan ketika merokok secara resmi diidentifikasi sebagai penyebab kanker, Disney masih belum bisa menghentikan kebiasaan merokoknya. Apalagi, Walt Disney sangat menyukai rokok tanpa filter.
Nah, karena timbulnya kekhawatiran, Walt Disney mencari alternatif lain dengan mencari rokok yang kadar nikotinnya lebih rendah. Namun, hal ini gak berhasil mengurangi kebiasaan merokoknya itu. Uniknya, saat studionya melakukan presentasi tentang bahaya merokok, sang pendiri gak pernah hadir.
Walt Disney sering mengasingkan diri di dekat taman untuk merokok, dan ia bahkan terlihat merusak filter rokok yang berfilter. Hal ini merupakan seruan putrinya agar ayahnya merokok dengan filter. "Keburukan," seperti yang disebut Walt Disney sendiri, membuatnya menderita secara fisik. Walt Disney mengalami batuk parah.
3. Walt Disney menjalani operasi akibat kanker paru-paru dan menerima perawatan yang insentif

Dikutip Biography, pada 1966, Walt Disney menemui dokter untuk mendapatkan pertolongan karena cedera leher yang sudah berlangsung lama akibat polo, olahraga yang sangat ia gemari hingga cedera yang dideritanya memaksanya untuk berhenti. Namun, hasil rontgen menunjukkan bahwa Walt Disney punya masalah yang jauh lebih mendesak, yaitu adanya massa tumor di paru-paru kirinya.
Segera setelah itu, Walt Disney mulai menerima perawatan ekstensif, yang terdiri dari berbagai obat-obatan, perawatan kobalt, dan operasi pengangkatan paru-paru. Meskipun operasinya berhasil, beban fisik yang ekstrem dari perawatan tersebut membuat Walt Disney sangat lemah. Ditambah lagi gak ada jaminan pasti kalau kankernya gak menyebar ke tempat lain. Pada akhir November, ia harus kembali ke rumah sakit setelah bertemu dengan kerabatnya, dan ia tinggal di sana selama waktu yang tersisa.
4. Kecanduan merokok Walt Disney sangat ditutupi oleh perusahaan

Pada 15 Desember 1966, Walt Disney akhirnya menyerah dan tutup usia. Namun, menurut laporan resmi, penyebab kematiannya dikaitkan dengan kolaps peredaran darah. Adapun, siaran pers resmi dari perusahaan Walt Disney justru mengatakan sebaliknya. Perusahaan tersebut menutupi penyebab kematian Walt Disney selama bertahun-tahun.
Selain itu, ketika Tom Hanks memerankan Walt Disney dalam film Saving Mr. Banks (2013), ia diminta untuk menggambarkan pengusaha tersebut dengan kecanduannya. Namun, Tom Hanks dilarang untuk melakukannya, karena perusahaan Walt Disney gak ingin rokok dikaitkan dengan studio tersebut. Ada pula yang berspekulasi kalau hal itu dilakukan perusahaan agar nama Walt Disney gak tercoreng. Akan tetapi, dalam film tersebut, ada adegan singkat ketika Tom Hanks (saat Walt Disney) mematikan rokoknya.
Memang gak ada yang menyangka jika Walt Disney punya kebiasaan buruk. Mungkin selama ini, kita menganggap Walt Disney sangat ramah kepada anak-anak dan menciptakan animasi dan taman hiburan untuk anak-anak. Namun, di balik itu semua, ada sesuatu yang disembunyikannya. Memang benar, gak ada seorang pun yang sempurna. Semoga Walt Disney tenang disisi-Nya.