4 Film Drama yang Dibintangi Pradikta Wicaksono, Selalu Bikin Baper

Pradikta Wicaksono akan kembali membintangi film layar lebar terbarunya, yaitu Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Dalam film arahan sutradara Reka Wijaya ini, Dikta akan dipasangkan dengan Prilly Latuconsina. Film terbaru dari Dikta dan Prilly ini mengusung genre drama.
Sebelum membintangi film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Dikta juga sudah seringkali membintangi film dengan genre serupa. Selalu bikin baper penonton, berikut 4 film drama yang dibintangi oleh Pradikta Wicaksono.
1. Romansa: Gending Cinta di Tanah Turki (2016)

Setelah sukses menjadi seorang musisi, Dikta mulai terjun ke dunia perfilman dengan membintangi film Romansa: Gending Cinta di Tanah Turki pada tahun 2016. Film ini menceritakan tentang persahabatan antara Bima (Ramon Y Tungka) dan Timmy (Pradikta Wicaksono). Mereka adalah mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa kuliah di salah satu kampus di Istanbul, Turki.
Sedangkan Tarra (Vicky Shu) menempuh kursus singkat menulis di kampus yang sama dengan Timmy dan Bima. Timmy sendiri merupakan pacar dari adik Tarra, yaitu Bella (Tistha Nurma). Suatu hari, Bella mendapat kesempatan untuk menunjukkan kepiawaiannya menari Gending asal Palembang di kedutaan Indonesia di Turki.
Bella dan Timmy pun sepakat untuk menjodohkan Tarra dan Bima karena memiliki hobi yang sama, yaitu menulis. Di samping itu, ayah Bella dan Tarra juga memberi syarat kepada Bella jika mau berpacaran, sang kakak juga harus memiliki pacar. Seiring berjalannya waktu, rencana Bella dan Timmy pun berhasil. Benih-benih cinta antara Bima dan Tarra semakin semerbak.
2. Love of Fate (2021)

Lima tahun berselang, Dikta kembali berakting dan membintangi film Love of Fate. Bercerita tentang cinta segitiga, Love of Fate mengikuti kisah Nisa (Febby Rastanty) yang ingin mengunjungi kekasihnya, Adhit (Dena Ema Pribadi) hingga nekat melakukan perjalanan jauh. Selama perjalanannya, Nisa ditemani oleh Arjuna (Pradikta Wicaksono), pria yang baru saja ia kenal.
Menghabiskan waktu bersama di perjalanan membuat benih-benih cinta tumbuh di antara Nisa dan Arjuna. Pertemuan dengan Arjuna ternyata telah menimbulkan dilema di dalam diri Nisa. Kini, Nisa dihadapkan dengan kenyataan untuk memilih antara sang kekasih, Adhit atau Arjuna, pria yang baru dikenalnya namun langsung membuat hatinya nyaman.
3. Dealova (2024)

Masih bertema cinta segitiga, spin-off dari film Dealova (2005) ini menceritakan tentang Libby (Givina) yang sangat berharap bisa masuk dalam tim basket di SMA nya untuk pertandingan mendatang. Namun pelatih berkata bahwa persentase free throw Libby paling buruk di tim. Demi meningkatkan kemampuannya, Libby berusaha keras berlatih dan meminta bantuan pada Tama (Harris Vriza).
Tama merupakan mantan atlet basket sekolah, namun sifatnya ketus dan dingin. Di sisi lain, hobi Libby tersebut mendapat tentangan dari ibunya. Menurut sang ibu, anak perempuan tidak boleh berpanas-panas dan hanya boleh menjadi cheerleader yang cantik dan mempesona. Hal itu membuat Libby terpaksa berlatih secara diam-diam. Ia pun bersekongkol dengan Abi (Pradikta Wicaksono), anak teman ibunya.
Ibu Libby dan temannya tersebut sejak dulu telah menjodohkan putra putri mereka. Karena dibantu Abi, Libby pun dengan mudah minta izin keluar rumah dengan alasan berlatih cheerleader. Padahal sebenarnya ia berlatih basket di sekolah. Hal yang tak diduga oleh Libby adalah saat Abi dan Tama diam-diam mulai menyukai dirinya.
4. Bolehkah Sekali Saja Kumenangis (2024)

Film drama terbaru Dikta berjudul Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Diangkat dari lirik lagu 'Runtuh' yang dinyanyikan Feby Putri dan Fiersa Besari, film ini menceritakan tentang wanita bernama Tari (Prilly Latuconsina) yang melindungi ibunya dari kekerasan. Setelah kakaknya pergi dari rumah, Tari harus berjuang sendirian untuk menyelamatkan ibunya dari ayahnya yang kasar.
Sedari kecil, Tari sudah memendam banyak sekali trauma. Ia dituntut untuk selalu ceria seakan-akan tak ada masalah dalam hidupnya. Tari selalu menutupi perasaannya dan menangis sendiri. Hingga pada sutu titik, Tari sudah tidak mampu menahannya lagi. Ia pun menemukan sebuah kelompok bernama Support Group. Komunitas yang menjadi sebuah tempat untuk berbagi kisah apapun dalam kehidupan mereka.
Tari menumpahkan segala beban hidupnya pada kawan-kawannya di sana. Di Support Group, Tari bertemu dengan seorang pria bernama Baskara (Pradikta Wicaksono) yang menjadi salah satu anggota komunitas tersebut. Baskara adalah sosok lelaki temperamental yang tidak bisa mengontrol emosinya akibat ekspetasi dalam kehidupannya. Film yang menjadi reuni antara Dikta dan Prilly ini akan tayang pada 17 Oktober 2024.
Meski pada awalnya Dikta bukanlah seorang aktor, ia tetap berhasil menampilkan karakter yang diperankan dengan baik. Tak jarang, penonton pun ikut baper saat menonton film drama yang dibintangi oleh musisi berusia 38 tahun tersebut.