Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Samjin Company English Class Menarik, Best Film Baeksang Arts

Samjin Company English Class (Dok. Lotte Cultureworks/Samjin Company English Class)

Samjin Company English Class yang dirilis pada bulan Desember 2020 berhasil meraih penghargaan sebagai Best Film di gelaran Baeksang Arts Awards 2021. Film yang mengisahkan tentang para perempuan pekerja kontrak yang berkonflik dengan perusahaan ini dibintangi oleh Go Ah Sung, Esom, dan Park Hye Soo.

Lalu, apa yang menarik dari film berdurasi 110 menit ini? Berikut ulasannya.

1. Sinopsis cerita yang menarik

Go Ah Sung, Esom, dan Park Hye Soo di Samjin Company English Class (Dok. Lotte Cultureworks/Samjin Company English Class)

Ketiga perempuan pekerja kontrak yang bersahabat menjadi tokoh utama dalam film ini adalah Lee Ja Young (Go Ah Sung), Jung Yoo Na (Esom), dan Shim Bo Ram (Park Hye Soo). Ketiganya bersama dengan para perempuan pekerja lainnya adalah lulusan SMA yang berstatus kontrak di perusahaan Samjin. Walau kinerja mereka sebenarnya bagus, tapi tugas utama mereka tak jauh-jauh dari fotokopi dokumen, membersihkan ruangan, atau membuat kopi. 

Suatu hari, perusahaan menggelar program kursus Bahasa Inggris bagi para pekerja ini agar dapat mengikuti tes TOEIC dan meraih skor 600. Demi mengikuti promosi selayaknya para lulusan perguruan tinggi, para pekerja mengikuti kursus bahasa.

2. Persahabatan ketiga pekerja yang asyik untuk ditonton

Samjin Company English Class (Dok. Lotte Cultureworks/Samjin Company English Class)

Ketiga pekerja ini sebenarnya punya otak yang encer dengan kemampuan masing-masing. Lee Ja Young tertarik dengan biologi dan kimia, Jung Yoo Na dengan pemasaran, dan Shim Bo Ram dengan matematika. Ketiganya berambisi untuk menjadi pekerja tetap.

Suatu ketika, Lee Ja Young diberi tugas lapangan. Ia menemukan adanya kandungan limbah yang berada di atas ambang batas normal. Tentu, hal ini membahayakan kondisi masyarakat di sekitar pembuangan limbah itu.

Lee Ja Young melapor pada atasan langsungnya. Namun, selain tidak ada respons, ternyata keberadaan limbah ini berkaitan dengan politik bisnis perusahaan. Ia bersama sahabatnya menyingkap sendiri permasalahan tersebut.

Usaha mereka berkali-kali menemui jalan buntu. Namun, mereka justru saling menguatkan.

3. Dinamika lingkungan perusahaan yang relate dengan kehidupan sehari-hari

Cuplikan film Samjin Company English Class (Dok. Lotte Cultureworks)

Bekerja kantoran memang tak selamanya mulus. Perbedaan latar belakang pendidikan, status kepegawaian, dan kepentingan berpotensi menjadi gesekan di antara pekerja maupun pimpinan. Hal inilah yang setidaknya terjadi antara Jo Min Jung (Choi Soo Im) dan Jung Yoo Na.

Jo Min Jung yang merupakan pegawai tetap menilai bahwa Jung Yoo Na tak pantas mengajukan pendapat kepada manajernya, Ban Eun Kyeong (Bae Ha Sun). Tapi, apa boleh buat, Jung Yoo Na yang memang pintar dan pendapatnya bagus justru membuat dirinya mendapat perhatian dari CEO perusahaan Billy Park (David McInnis). 

Para pimpinan juga mengalami gesekan karena perbedaan kepentingan. Pemilik perusahaan yang awalnya percaya kepada sang CEO, terpaksa menyeretnya mundur setelah mengetahui perusahaannya akan dijual oleh Billy Park kepada investor luar negeri.

4. Membicarakan kesetaraan perempuan dengan ringan

Samjin Company English Class (Dok. Lotte Cultureworks/Samjin Company English Class)

Penggerak utama plot cerita ini adalah para perempuan pekerja yang kompeten. Tapi, penonton tak perlu khawatir bahwa cerita ini akan jadi berat. Samjin Company English Class berhasil mengemas cerita secara ringan dengan unsur humor.

Dari film ini ditunjukkan, para perempuan pekerja sebenarnya mampu melakukan pekerjaan yang dikerjakan para pria -dalam film atasan dan pegawai didominasi pria- seperti misalnya, Lee Ja Young yang kritis terhadap perusahaan dijauhi oleh rekan-rekan sekantornya. Sedangkan, rekan pria sekantornya yang akrab dengannya dan berstatus pegawai tetap, Choi Dong Soo (Cho Hyun Chul), hanya berani mengikuti perintah pimpinan.

Persoalan kehamilan dan pernikahan bagi pekerja perempuan juga diangkat dalam film ini. Manajer umum Kim (Lee Bong Ryun) memilih mengundurkan diri usai dirinya hamil karena mendapatkan tekanan dari perusahaan.

5. Visual 90an dikemas apik dan memanjakan mata

Samjin Company English Class (Dok. Lotte Cultureworks/Samjin Company English Class)

Terakhir, film yang berlatar tahun 1995 ini menampilkan gaya retro para pekerja. Seperti, dominasi warna merah dan cerah pada pakaian para pekerja. Rambut Esom juga ditata dengan gaya bob sebahu. Ada juga telepon umum dan komputer lawas yang digunakan para pekerja.

Menarik, kan? Apa kamu sudah menonton film ini?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
Defrina Sukma
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us