5 Cerita Cast The Batman: Robert Pattinson dan Zoe Gampang Nyetel

Seperti di dalam komik DC, Batman memang merupakan karakter superhero yang paling manusiawi. Beda dengan Superman, Aquaman, Wonderwoman, The Flash, hingga Cyborg, Batman sama sekali tak punya kekuatan super.

Batman hanya mengandalkan senjata, kecanggihan kostum, teknologi mobilnya, hingga kecerdasannya. Dia dibantu pula oleh kemampuan beladirinya, terlebih belajar ilmu menjadi ninja.

Namun, di balik keperkasaan Batman, dia hanya pria yang rapuh, selalu mempertanyakan apa arti dari warisan keluarganya kepada Gotham, keadilan di masyarakat, dan lainnya.

"Saya suka dengan kerapuhan Batman, bagaimana itu menjadi ruang buatnya untuk berkembang sebagai seorang penegak keadilan, lebih heroik. Batman selalu menghargai apa yang ada di sekitarnya, bahkan sebagai seorang pria biasa. Saya kira, ini menjadi peran paling menarik sepanjang karier," ujar Robert.

Catwoman sudah dimunculkan oleh Reeves di film ini. Diperankan oleh Zoe Kravitz, Catwoman pun menjadi alliance Batman, seperti yang diceritakan lewat komiknya.

Pun, Catwoman menjadi love interest Batman di sini. Menariknya, Zoe menyatakan tak sulit membangun harmoni dengan Robert saat harus beradegan di film.

"Kami sudah berteman sejak lama. Kami punya banyak kesamaan pula. Jadi, saya kira semua berjalan mengalir begitu saja. Apalagi ketika memiliki pemikiran sama, jadi semuanya mudah," ujar Zoe.

Dalam film kali ini, Batman harus menghadapi musuh yang menyebalkan. Riddler yang biasa menyebar teka-teki saat beraksi, harus dihadapi oleh Batman.

Lewat komiknya, Riddler yang bernama asli Edward Nigma, selalu membuat Batman keteteran. Jebakan demi jebakan selalu diberikan oleh Riddler saat beraksi.

Sosok Riddler di film ini diperankan oleh Paul Dano. Dia mengakui banyak melakukan riset terkait Riddler demi menyempurnakan perannya.

"Saya menghabiskan banyak waktu memikirkan Batman. Saya akhirnya menemukan ide bagaimana membangun hubungan dengan Batman yang dipenuhi kebencian. Ini menjadi menarik karena bagaimana permainan psikologis dan fisik, membuat segalanya jadi lebih rumit," ujar Paul.

Selain Riddler, sebenarnya ada Penguin dan Carmine Falcone yang menjadi villain di film ini. Keduanya bekerja sama dalam mengatur aksi kejahatan di Gotham City.

Entah akan seperti apa hubungan antara Penguin dan Falcone di film ini. Namun, jika berdasarkan buku komik, Penguin sebenarnya bukan siapa-siapa di awal karier mafianya. Dia hanya menjadi kaki tangan Falcone.

Menariknya, beda dengan Riddler, Falcone tak mengenakan kostum sama sekali. Dia hanya mengenakan setelan jas, dan berkacamata.

"Ya, terkadang orang butuh alat untuk menutupi mata dan wajahnya. Namun, ada kekuatan yang lebih besar muncul lewat tatapan mata. Saya pernah bertemu orang seperti itu. Ayah saya, juga mengatakan hal serupa. Dia bilang 'Jangan lihat matanya'. Mata itu bisa sangat menggoda. Ya, benar saya pun merasakannya ketika itu," kata John Turturro, pemeran Falcone. 

Detektif James Gordon juga menjadi alliance Batman di film ini. Perannya kemungkinan akan sangat sentral mengingat Gordon, sesuai dengan komiknya, selalu memberikan Batman petunjuk lain atas kasus kriminal yang sedang ditangani.

Tapi, pemeran Detektif Gordon, Jeffrey Wright, menyatakan hubungannya dengan Batman di film ini terbilang aneh.

"Semua dilandasi atas rasa putus asa. Keduanya tak percaya dengan kehidupan di Gotham. Gordon terlihat yakin akan pria ini, meski tak tahu apa yang spesial darinya," ujar kata Jeffrey.