Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Drama Korea yang Mengangkat Isu Kesetaraan Gender

asianwiki.com

Korea Selatan merupakan salah satu negara yang sedang marak pergerakan feminismenya. Hal ini tidak mengherankan sebab masyarakat Korea Selatan merupakan masyarakat yang sangat patriarki. Diskriminasi gender masih tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat. Pergerakan feminisme pun masih mendapat tantangan di sana-sini.

Oleh karena itu, tidak heran jika kebanyakan drama, konsep idol group, dan variety show masih sangat menonjolkan perbedaan feminin dan maskulin.

Namun, sudah ada beberapa drama yang mengangkat masalah kesetaraan gender, mulai dari diskriminasi di tempat kerja hingga masalah pelecehan seksual. Berikut ini drama Korea yang secara epik memotret ketimpangan gender di Korea Selatan.

1.Witch at Court (2017)

soompi.com

Witch Court adalah drama bertema hukum di mana para pemeran utamanya bekerja sebagai jaksa di departemen pelecehan seksual. Isu kesetaraan gender yang diangkat dalam drama ini adalah masalah pelecehan seksual, utamanya masalah victim blaming. Dalam salah satu episodenya, drama ini bahkan mengangkat masalah pelecehan yang dialami laki-laki.

Jadi drama ini cocok bagi kamu yang memang fokus terhadap masalah pelecehan seksual. Drama ini juga cocok bagi kamu yang suka proses pemecahan kasus-kasus hukum. Saksikan aksi para pemainnya yang super jeli dalam membela korban.

2.Misaeng (2014)

viki.com

Secara umum, Misaeng mengangkat tema tentang dunia kerja, utamanya perkantoran. Dalam beberapa scene, Misaeng secara epik memotret masalah yang sering dihadapi perempuan di tempat kerja. Mulai dari diremehkan kemampuannya hingga masalah pelecahan seksual oleh rekan kerja dan bos.

Drama ini hampir tidak ada romance-nya. Jadi drama ini cocok bagi kamu yang bosan soal cinta-cintaan dan jalan cerita yang mainstream. Juga sangat cocok untuk menyadarkan masyarakat tentang kesulitan yang dihadapi wanita karier.

3.Hospital Ship (2017)

ibtimes.co.in

Hospital Ship adalah drama bertema kedokteran. Drama ini sebenarnya tidak terang-terangan mengangkat isu kesetaraan gender seperti Miss Hammurabi, Misaeng, dan Witch at Court. Namun, jika kebanyakan drama bertema kedokteran menjadikan pemeran laki-laki sebagai dokter paling hebat, Hospital Ship justru sebaliknya.

Dalam banyak drama kedokteran, perempuan biasanya hanya menjadi dokter yang kurang kompeten dibandingkan dokter laki-laki. Namun, Hospital Ships menampilkan dokter perempuan yang cerdas, kompeten, dan bahkan lebih berpengalaman dibanding dokter laki-laki lainnya.

4. Signal (2016)

thekatcafe.com

Jika kamu suka drama misteri yang melibatkan polisi dan detektif, drama ini tidak boleh kamu lewatkan. Apalagi jika kamu muak melihat drama di mana perempuan hanya menjadi pemeran yang lemah dan harus selalu butuh diselamatkan oleh pemeran laki-laki. Drama ini menampilkan pemeran utama perempuan yang kuat dan kompeten sebagai detektif.

Drama ini juga tidak menampilkan detektif perempuan yang selalu tampil stylist ala selebriti yang sangat tidak realistis. Detektif perempuan tampil realistis dengan rambut pendek, tanpa pirang, dan makeup tebal.

Intinya, Signal adalah drama epik yang melawan ide mainstream tentang gambaran perempuan dalam drakor misteri dan aksi.

5. Miss Hammurabi (2018)

soompi.com

Miss Hammurabi adalah drama bertema hukum. Sejauh ini, Miss Hammurabi merupakan drakor yang paling banyak mengangkat berbagai persoalan terkait kesetaraan gender.

Di dalam beberapa episodenya, secara penuh drama ini mengangkat masalah seperti pelecehan seksual terhadap perempuan, kesetaraan di tempat kerja, dan bahkan hingga kekerasan rumah tangga.

Cara drama ini mengangkat memandang isu pelecehan seksual juga sangat patut diacungi jempol. Jalan cerita dan dialog-dialog yang disampaikan bisa membuat kita sadar terkait perjuangan dan perasaan perempuan yang kerap mengalami pelecehan dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, itulah drama-drama yang mengangkat isu kesetaraan gender. Drama-drama ini masih terhitung langka sebab kebanyakan drama masih sangat patriarkis.

Namun, seiring dengan membaiknya gerakan feminisme di Korea Selatan, tidak menutup kemungkinan bahwa drama-drama seperti ini akan bertambah di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us