Tidak ada larangan untuk melibatkan keluarga dalam bisnis, tetapi jelas tetap tak lepas dari konsekuensi dan risiko. Seperti memilih untuk menikah dengan orang dengan profesi sama persis.
Jelas ada tantangan dan trik tersendiri untuk bisa menerapkan batasan antara urusan profesional dengan personal. Seperti yang berhasil dilakukan lima pasang sutradara berikut. Meski berstatus pasutri, mereka bisa bikin proyek kolaborasi brilian berkali-kali.
Sebelum dikenal sebagai salah satu power couple di dunia perfilman, Noah Baumbach dan Greta Gerwig tak lebih dari rekan kerja. Mereka pertama kali bertemu dalam proyek berjudul Greenberg pada 2010.
Saat itu, Baumbach berperan sebagai sutradara dan penulis naskah, sementara Gerwig merupakan salah satu cast. Dari perkenalan itu, tak banyak yang terjadi, sampai akhirnya Baumbach bercerai dan dipertemukan lagi dengan Gerwig beberapa tahun kemudian.
Baumbach kemudian menawari Gerwig naskah Frances Ha yang kemudian mereka kembangkan bareng dan rilis jadi film indie pada 2012. Cocok, mereka kembali berkolaborasi dalam penulisan naskah Mistress America (2015).
Keduanya baru mengumumkan hubungan asmara mereka ke publik pada 2018 dan sejak itu terus menelurkan proyek bareng. Terbaru, film Barbie (2023) garapan Greta Gerwig yang ternyata melibatkan Baumbach sebagai penulis naskah.
Sejak kesuksesan Anatomy of a Fall, pasutri asal Prancis Justine Triet dan Arthur Harari pun dapat gelar power couple. Ini karena mereka berhasil memenangkan piala Oscar 2024 untuk kategori Naskah Orisinal Terbaik. Proyek brilian itu bukan kolaborasi pertama kali Triet dan Harari. Mereka pernah menulis skenario Onoda: 10,000 Nights in the Jungle pada 2020 yang disutradarai Harari.
Harari juga tercatat pernah membintangi film-film awal Triet. Itu termasuk film fitur debut sang istri yang berjudul Age of Panic (2013). Film kedua dan ketiga Triet juga melibatkan Harari sebagai cast, yakni film In Bed with Victoria (2016) dan Sibyl (2019).
Tak langsung jadi duo sutradara dan penulis naskah, Felix van Groeningen lebih dikenal sebagai sosok di balik layar. Sementara, Charlotte Vandermeersch memulai kariernya sebagai aktris. Mereka akhirnya bekerja bareng membuat naskah film The Broken Circle Breakdown (2012) yang meraih European Film Awards.
Kolaborasi mereka berlanjut lewat The Eight Mountains (2022) ketika keduanya berperan jadi sutradara. Meski baru berkolaborasi resmi dua kali, Vandermeersch ternyata pernah beberapa kali membintangi film garapan suaminya, yakni Belgica (2016) dan The Misfortunates (2009).
Meski belum pernah merilis proyek kolaborasi, Lulu Wang dan Barry Jenkins sama-sama sutradara berprestasi yang juga pasutri di dunia nyata. Perspektif mereka sebagai people of color (POC) memang selalu memikat saat diinterpretasikan dalam film. Lulu Wang sering ambil sudut pandang orang Asia, dan Jenkins kulit hitam. Meski tak masuk dalam kredit, Wang mengaku dapat banyak masukan dan ide dari Jenkins saat menggarap serial Expats (2024).
Tak terpisahkan bisa jadi dua kata tepat untuk duo sineas Jerman, Baran bo Odar dan Jantje Friese. Mereka pertama kali muncul lewat serial Dark yang fenomenal dan sejak itu naik daun. Netflix sampai mengontrak mereka untuk membuat serial serupa lain yang sempat rilis pada 2022 dengan judul 1899.
Sayangnya, series terakhir mereka di-cancel dan Netflix menawarkan proyek adaptasi untuk mereka garap. Padahal, sebenarnya naskah orisinal mereka gak kalah keren.
Salut dengan kemampuan mereka menjaga batasan antara pekerjaan dan ranah pribadi. Tentu butuh kehati-hatian dan kedisiplinan ekstra untuk tidak mencampuradukkan keduanya. Kira-kira apa rahasia langgeng mereka?