5 Fakta Film GoodFellas, Kisah Nyata Dunia Mafia!

Nicholas Pileggi, penulis buku asli dan co-writer film, menggambarkan GoodFellas sebagai “mob home movie” kepada The New York Times. Film ini lebih banyak menggali gaya hidup karakternya, hubungan antar pribadi, dan pengejaran materialisme. Menurut Pileggi, film ini adalah tentang bagaimana kelompok orang tertentu memilih untuk menghasilkan uang, dengan fokus pada detail dan realisme yang membuatnya menonjol sebagai jendela langka ke dunia bawah.

Dalam film ini, kekerasan memang mengejutkan, namun sebagian besar film berkisah tentang gaya hidup para karakter, hubungan interpersonal mereka, siapa yang berhutang apa, dan pengejaran materialisme yang besar. Ini juga berkat latar belakang Pileggi sebagai jurnalis dan fokus obsesif Scorsese pada detail dan realisme yang membuat film ini menonjol sebagai pandangan langka ke dunia bawah.

Adegan pertama yang difilmkan untuk GoodFellas bukanlah disutradarai oleh Martin Scorsese. Untuk mendapatkan nuansa yang tepat, Scorsese menghubungi Stephen R. Pacca untuk menulis dan menyutradarai iklan Morrie’s Wigs. Iklan ini dimainkan sebelum Henry dan Jimmy mengganggu Morrie tentang hutang di awal film.

Scorsese ingin mendapatkan perasaan yang tepat untuk iklan tersebut, sehingga dia menghubungi Pacca, yang telah membuat iklan ultra low-budget untuk perusahaan jendela penggantinya, untuk menulis dan menyutradarai iklan Morrie’s Wigs. Ini adalah langkah yang tidak biasa tetapi menunjukkan komitmen Scorsese untuk mencapai autentisitas dalam setiap aspek film.

Joe Pesci, yang berperan sebagai Tommy DeVito, terinspirasi oleh pengalaman pribadinya ketika lebih muda, di mana dia pernah mengatakan kepada seorang gangster bahwa dia lucu, yang kemudian menginspirasi adegan ikonik “funny how?” dalam film. Adegan ini menjadi salah satu momen paling terkenal dalam film dan menunjukkan kebrutalan serta ketidakstabilan emosional karakter Pesci.

Pesci menggambarkan bagaimana dia pernah mengatakan kepada seorang gangster bahwa dia lucu, yang hampir membuatnya berada dalam situasi berbahaya. Pengalaman ini kemudian diadaptasi menjadi salah satu adegan paling terkenal dalam film, menunjukkan kebrutalan dan ketidakstabilan emosional karakter yang diperankan Pesci.

Beberapa kejahatan terkenal Henry Hill tidak dimasukkan ke dalam film, termasuk skandal penipuan poin di Boston College tahun 1978-1979 dan ketika Hill dan teman-temannya mencuri lebih dari $1 juta barang dari apartemen Estée Lauder di New York. Skandal penipuan poin tersebut akhirnya menjadi kontroversi olahraga nasional.

Selain itu, ada juga waktu ketika Hill dilaporkan mengajak kosmetik magnate Estée Lauder minum sambil teman-temannya mencuri lebih dari $1 juta barang dari apartemen mewahnya di New York. Kejahatan-kejahatan ini tidak dimasukkan dalam film, meskipun memiliki potensi untuk menambah kedalaman cerita.

Soundtrack GoodFellas adalah campuran musik populer selama tiga dekade. Menurut editor musik Christopher Brooks, Scorsese sudah merencanakan lagu-lagu yang dia inginkan tiga tahun sebelum produksi dimulai. Ini menunjukkan dedikasi Scorsese terhadap detail dan bagaimana musik dapat meningkatkan narasi sebuah film.

Musik dalam film ini tidak hanya menambah suasana tetapi juga membantu menetapkan periode waktu. Dari lagu-lagu populer tahun 50-an hingga 70-an, soundtrack ini membantu menghidupkan dunia yang digambarkan dalam film. Ini adalah contoh lain dari bagaimana Scorsese menggunakan setiap elemen film untuk menciptakan pengalaman sinematik yang kaya dan mendalam.

Film ini tidak hanya akan membawamu ke dunia mafia yang penuh intrik, tetapi juga memberikan pelajaran tentang pentingnya hubungan antar manusia dan bahaya dari keserakahan. Jadi, tunggu apalagi? Siapkan popcorn, matikan lampu, dan nikmati petualangan Henry Hill dan kawan-kawan di GoodFellas!