5 Fakta Film Horor The Black Phone, Hantunya Jadi Protagonis

08 Jun 2022, 14:18 WIB

Ethan Hawke sebagai The Grabber pada film The Black Phone (dok. YouTube.com/UniversalPictures)

Film horor The Black Phone sudah mulai bergentayangan di bioskop Indonesia, nih. Bagi kamu pencinta film horor, wajib banget nonton ini. Sebab, film horor yang satu ini diarahkan oleh sutradara ternama yakni duo Scott Derrickson dan C. Robert Cargill. Jika kamu ingat film horor Sinister (2012), mereka adalah dalang di balik layar film tersebut.

Berbicara tentang The Black Phone, film ini diadaptasi dari cerita pendek horor karya Joe Hill bertajuk 20th Century Ghosts. Kumpulan cerita pendek tersebut meraih penghargaan British Fantasy Award sebagai kumpulan cerita horor terbaik.

Ceritanya terkenal di kalangan penikmat horor thriller karena hantunya jadi protagonis! Mari simak fakta film horor yang satu ini, pencinta film horor wajib paham, lho.

1. Disambut penonton dengan antusias

Sejak ditayangkan perdana pada tanggal Oktober tahun lalu, video trailer untuk film The Black Phone (2022) ini disambut dengan antusiasme tinggi dari para penikmat film di berbagai kalangan.

Pasalnya, film kemukaan berjudul Sinister (2012) yang juga disutradarai oleh duo sutradara Derrickson dan Cargill ini sudah meraup jutaan penggemar setia. Sehingga film The Black Phone (2022) secara otomatis juga memiliki euforia penggemar yang sama dengan film sebelumnya.

2. Dibintangi oleh Ethan Hawke yang tidak pernah berperan sebagai villain

Video trailer film The Black Phone (2022) yang kedua telah diunggah di kanal YouTube Universal Pictures pada bulan April 2022 dan sudah ditonton sebanyak hampir 14 juta kali. Salah satu faktor kunci yang membuat para penggemar penasaran adalah penampilan perdana Ethan Hawke sebagai horror villain.

Ethan Hawke berperan sebagai The Grabber, antagonis utama penculik anak-anak kecil yang menggunakan topeng monster bertanduk dan memburu para korbannya dengan berkeliling menggunakan mobil van hitam.

Ethan Hawke tidak pernah memainkan peran antagonis sebelumnya, artis ini kerap kali diasosiasikan dengan peran protagonis. Bahkan dalam film Sinister (2012) pun ia berperan sebagai protagonis utama bernama Ellison Oswalt.

3. Hantu pada film ini berperan sebagai protagonis

Mason Thames pada cuplikan The Black Phone (dok. rottentomatoes/ The Black Phone)

Sesuai dengan judul filmnya, Finney (Mason Thames), seorang anak yang merupakan salah satu korban penculikan The Grabber (Ethan Hawkey) menerima panggilan misterius dari sebuah telepon berwarna hitam yang sebenarnya sudah rusak dan sambungannya terputus. Ia menerima telepon tersebut saat dalam kondisi terkurung di basement milik The Grabber.

Ternyata penelpon misterius tersebut adalah entitas supranatural yang merupakan roh anak-anak korban penculikan The Grabber yang sudah meninggal. Hantu anak-anak tersebut memiliki niat kuat untuk membantu Finney lolos dari kurungan The Grabber.

Entitas supranatural yang biasanya dikaitkan sebagai antagonis dalam suatu cerita, diubah perannya menjadi protagonis, yang mana menjadikan film ini cukup heart warming terlepas dari genre horornya.

4. Memiliki latar tahun 1970-an sesuai dengan cerita pada buku

Mason Thames dan Madeleine McGraw pada set film The Black Phone (dok. rottentomatoes/ The Black Phone)

The Black Phone (2022) bagaikan mesin waktu dengan efek nostalgia yang tidak biasa. Tidak terlalu 'terlihat' seperti era tahun 70-an. Namun 'terasa' layaknya kehidupan pada era tersebut.

Bukan hanya karena tipikal penculikan anak di ruang bawah tanah yang kotor, namun latar belakang yang autentik ditambah dengan penggambaran kejujuran dan kepolosan anak-anak muda pada era tersebut yang menambah 'jiwa' pada film.

5. Dijuluki 'Sinister's sibling' karena banyak elemen yang mirip film Sinister

adegan The Black Phone (dok. Universal Pictures/The Black Phone)

Selain kreator dan pemeran utamanya, ada banyak kesamaan antara film The Black Phone (2022) dan film Sinister (2012). Mulai dari anak-anak yang menyeramkan, home video, dan orangtua yang kurang bisa berperan dengan baik. Maka, tidak berlebihan bagi para penggemar jika menyebut kedua film ini bagaikan 'saudara', serupa namun tidak sama.

Film ini sangat cocok masuk dalam watchlist film tahun 2022 bagi sinefil, terutama yang suka genre horor dan thriller. Sebagai catatan, film ini mengandung unsur kekerasan, adegan berdarah, pemakaian oba-obatan terlarang, dan masuk dalam kategori (R). Jadi, film ini tidak cocok ditonton oleh anak di bawah umur, ya. Penonton diharapkan bisa lebih bijak dalam memilih tontonan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.