5 Fakta Film Nowhere, Perjuangan Seorang Wanita Hamil di Tengah Lautan

Jangan salah, Nowhere bukan sekadar fiksi belaka. Film ini memiliki latar belakang yang nyata dan mengerikan, yaitu kondisi para migran yang harus menghadapi berbagai bahaya dan kesulitan saat mencoba melarikan diri dari negara-negara yang tidak aman.

Sutradara Albert Pintó mengaku terinspirasi oleh kisah-kisah nyata yang ia dengar dari para migran yang ia temui di berbagai tempat. Ia ingin membuat film yang bisa menyuarakan perjuangan dan harapan para migran, yang sering kali dianggap sebagai angka-angka saja, bukan sebagai manusia dengan cerita mereka sendiri.

Salah satu daya tarik dari Nowhere adalah akting yang luar biasa dari pemeran utamanya, Anna Castillo. Aktris cantik ini sudah tidak asing lagi di dunia perfilman Spanyol, karena ia telah memenangkan beberapa penghargaan, salah satunya adalah Goya Award untuk aktris pendukung terbaik pada tahun 2017 untuk film El Olivo.

Di film Nowhere, Castillo berperan sebagai Mia, seorang wanita hamil yang penuh dengan keberanian dan kasih sayang. Castillo berhasil menghidupkan karakter Mia dengan sangat baik, sehingga kita bisa merasakan apa yang ia rasakan, mulai dari ketakutan, kesedihan, keputusasaan, hingga harapan.

Nowhere bukanlah film yang mengandalkan efek khusus atau CGI untuk membuatnya menarik. Film ini justru mengandalkan suasana dan emosi yang dibangun dengan cara yang sederhana namun efektif. Sebagian besar film ini berlangsung di dalam kontainer kargo yang sempit dan gelap, yang membuat kita merasa seolah-olah kita berada di sana bersama Mia.

Sutradara Albert Pintó mengatakan bahwa ia ingin membuat film yang se-realistis mungkin, tanpa menggunakan banyak efek khusus yang bisa mengurangi kesan nyata dari film ini. Ia juga menggunakan kamera yang bergerak secara dinamis dan pencahayaan yang natural untuk menciptakan suasana yang menegangkan dan mengharukan.

Nowhere adalah film yang tidak memberikan jawaban yang pasti tentang apa yang terjadi dengan Mia dan bayinya. Di akhir film, kita hanya melihat Mia berhasil membuka atap kontainer dan melihat sebuah kapal yang mendekat. Ia kemudian berteriak minta tolong, sambil memeluk bayinya yang bernama Uma. Namun, kita tidak tahu apakah kapal itu akan menolong Mia atau tidak, atau apakah Mia dan Uma masih hidup atau tidak.

Akhir film Nowhere sengaja dibuat ambigu oleh sutradara Albert Pintó, yang ingin membuat penonton berpikir dan membuat kesimpulan mereka sendiri. Beberapa penonton mungkin berharap bahwa akhir film ini adalah awal dari kehidupan yang baru bagi Mia, sementara yang lain mungkin beranggapan bahwa akhir film ini adalah akhir dari kehidupan Mia.

Nowhere adalah film yang mendapat banyak pujian dari para kritikus, yang mengapresiasi berbagai aspek dari film ini, seperti penampilan Anna Castillo, alur cerita yang menarik, dan pesan yang disampaikan. Film ini mendapat rating yang cukup tinggi di berbagai situs, seperti 6,4/10 di IMDb, 3/4 di Roger Ebert, dan 4/5 di Common Sense Media.

Beberapa kritikus mengatakan bahwa Nowhere adalah film survival yang berbeda dari yang lain, yang tidak hanya menampilkan aksi dan ketegangan, tetapi juga emosi dan karakter. Beberapa kritikus juga mengatakan bahwa Nowhere adalah film yang relevan dan penting, yang mengangkat isu-isu sosial dan kemanusiaan yang sering kali diabaikan.

Nowhere adalah film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi. Nowhere memberikan kita tantangan untuk berpikir dan bersikap tentang isu-isu sosial dan kemanusiaan yang sering kali dianggap sepele. Nowhere layak untuk ditonton dan direnungkan. Apakah kamu sudah menonton film Nowhere? Bagaimana pendapat kamu tentang film Nowhere? Tulis komentarmu di bawah ini, ya!